Connect with us

Wikimedia after office peak hours at sudirman station

Dunia Usaha

Sulit Cari Pekerjaan: Pentingnya Bangun Usaha Pribumi

Pada tanggal 21 Februari 2018, saya mengajak isteri naik kereta api menuju Bogor untuk menjadi narasumber  acara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta Selatan di Puncak, Jawa Barat. Untuk menuju ke stasiun kereta api Pasar Minggu, kami memesan GoCar.  Dalam perjalanan saya berbincang dengan Driver Online yang membawa kami  bernama Stef. Anak muda itu mengaku sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak. Semula kerja, setelah di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),  terpaksa menjadi Driver GoCar.

Pada tanggal 21 Februari 2018, saya mengajak isteri naik kereta api menuju Bogor untuk menjadi narasumber  acara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta Selatan di Puncak, Jawa Barat.

Untuk menuju ke stasiun kereta api Pasar Minggu, kami memesan GoCar.  Dalam perjalanan saya berbincang dengan Driver Online yang membawa kami  bernama Stef. Anak muda itu mengaku sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak.  Semula kerja, setelah di PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja),  terpaksa menjadi Driver GoCar.

Salah satu fenomena yang kita temui dan saksikan di jalanan setiap hari ialah banyaknya  pemuda yang menjadi Driver Ojek baik GoJek maupun Grab, sehingga jalanan bertambah macet dan semrawut. Dia mengatakan karena sulit mencari pekerjaan, sehingga terpaksa menjadi pengojek.

Hal itu diakui Stef yang mengaku bapaknya dari Manado, bahwa mencari pekerjaan sekarang cukup sulit.  Ia menjadi pengemudi GoCar karena terpaksa demi menghidupi dua anak dan seorang isteri.

Ngobrol di Kereta Api

Di dalam kereta api, semula saya berdiri, kemudian mulai di stasiun pemberhentian Universitas Indonesia, banyak penumpang turun, sehingga saya bisa  duduk dan  seorang anak muda bernama Raka, tamatan SMK di Yogyakarta ikut duduk  disamping  kanan saya. Setelah berkenalan saya berbincang dan ketika menanyakan kebenaran pernyataan Stef, Driver GoCar tentang sulitnya mencari pekerjaan, ia mengamini sulitnya mencari kerja sekarang.

Hal yang sama diucapkan Asep, warga Bogor yang bersama isterinya  dan seorang anaknya yang masih kecil habis menjenguk orang tua di Jakarta.  Dia menyapa saya karena dia sering melihat saya di TV.  Setelah berbincang dia mengatakan memang sulit mencari pekerjaan sekarang.

Akan tetapi menurut Emir, pegawai di Alam Sutera Tangerang yang duduk disamping kiri saya mengatakan bahwa mencari pekerjaan tidak sulit.  Yang penting  ada pengalaman karena perusahaan banyak membutuhkan karyawan yang sudah mempunyai pengalaman kerja.  Karena itu, dia menyarankan supaya para pencari kerja terutama yang bergelar S1 jangan memilih-milih pekerjaan.  Pasalnya banyak sarjana  bergelar S1 yang menganggur.

Memihaki Usaha Pribumi

Masyarakat sekarang banyak mengalami kesulitan. Pasalnya pembangunan ekonomi yang dilakukan dengan menghadirkan investasi dari China ternyata tidak memberi manfaat bagi bangsa Indonesia. Semuanya dibawa dari China termasuk pekerja kasar.

Kita apresiasi China berinvestasi di Indonesia, namun model investasi yang dilakukan tidak memberi manfaat bagi bangsa Indonesia, sehingga mendesak untuk diakhiri investasi yang tidak memberi manfaat bagi bangsa Indonesia.

Jalan keluar menurut saya, pemerintah harus melindungi dan mengembangkan industri, perdagangan, dan segala macam usaha pribumi di dalam negeri.  Tidak boleh seperti sekarang, Indonesia menjadi tempat memproduksi barang dan jasa negara lain,  menjadi tempat menjual hasil produk asing;  dan membiarkan berbagai perusahaan pribumi dalam negeri bersaing bebas tanpa perlindungan sehingga banyak bangkrut.

Teman saya yang baru pulang dari Turki, Dr. Farizal Marlius dan Dr. Baharuddin bercerita hebatnya pemerintah Turki karena pengusaha pribumi disana dilindungi sehingga yang berdagang di berbagai lokasi strategis  adalah orang-orang Turki sendiri sehingga terbuka lapangan kerja secara luas, tercipta pemerataan, kesenjangan tidak melebar dan keadilan ekonomi terbangun.

Kita harapkan, usaha kecil menengah dan koperasi yang dimiliki bangsa Indonesia asli (pribumi) diberi perlindungan dan perlakuan istimewa  agar bisa tumbuh, berkembang dan maju supaya bisa membuka lapangan kerja, pemerataan terjadi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat terwujud.

Selain itu, pemerintah di semua tingkatan mulai dari pusat, provinsi, kota dan kabupaten harus mendorong dan  membangun usaha pribumi, sehingga tumbuh dan berkembang usaha kaum pribumi.

Pemerintah dan bangsa Indonesia harus sadar bahwa  dalam keadaan krisis dan kritis seperti tahun 1998, yang menolong Indonesia adalah bangsa Indonesia sendiri yaitu pribumi.

Maka pemerintah wajib menolong bangsa sendiri yaitu usaha pribumi untuk  berpartisipasi di bidang ekonomi supaya ekonomi Indonesia bangkit, maju dan berdaulat, sehingga bisa berkontribusi mengatasi sulitya penyediaan lapangan kerja dan mengatasi besarnya kesenjangan ekonomi di Indonesia.

Baca Juga

Covid-19

Mengawali Tahun 2023, Yayasan Lembaga Pemberdayaan Sosial dan Demokrasi telah memilih tema diskusi panel Membedah Dugaan Korupsi Bansos DKI Jakarta 2020 yang Berlangsung di...

DKI Jakarta

Transjakarta melayani warga Jakarta siang dan malam selama 24 jam tanpa henti. Pada siang hari, Transjakarta melayani warga Jakarta ke seluruh jurusan, termasuk yang...

DKI Jakarta

Transjakarta tidak menaikkan harga Transjakarta. Mengapa Transjakarta tidak naik tiket? Jawabannya karena pemerintah provinsi DKI Jakarta memberikan subsidi terhadap moda transportasi massal seperti Transjakarta.

DKI Jakarta

Penataan Kota Tua telah menjadi destinasi wisata di Jakarta yang sangat menarik. Pada saat saya mengunjungi kota tua Minggu lalu saya menyaksikan banyak turis...

DKI Jakarta

Anies bersama delegasi U20 mengunjungi obyek wisata kota tua. Sebanyak 12 delegasi U20 Mayors Summit hadir secara langsung di Kota Tua Jakarta Barat. Anies...

DKI Jakarta

Setelah turun di Halte Museum Fatahillah, saya mulai kagum menyaksikan kawasan Kota Tua yang telah ditata dengan sangat rapi, indah, nyaman dan mempesona.

DKI Jakarta

Adanya MRT, Transjakarta dan commuter sejatinya mengubah budaya masyarakat Jakarta dan sekitarnya dari malas jalan kaki menjadi rajin jalan kaki.

DKI Jakarta

Citayam Fashion Week masih hangat dibicarakan masyarakat, terutama para warganet di media sosial. Event fashion show ini pada mulanya berawal dari Anak Baru Gede...