Indonesia menghadapi banyak sekali masalah yang memerlukan pemecahan seperti kesenjangan sosial ekonomi, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kemiskinan yang masih dialami sebagian bangsa Indonesia, korupsi yang masih merajalela, pendidikan yang rendah dari sebagian besar bangsa Indonesia, penjajahan ekonomi yang terus berlangsung, ketidakadilan dalam penegakan hukum serta persoalan eksternal seperti sengketa laut China Selatan, perang dagang Amerika Serikat dengan China dan lain sebagainya.
Menghadapi tantangan yang sangat berat, Indonesia memerlukan pemimpin yang transformatif yang bisa mengubah Indonesia menjadi maju, adil dan makmur. Hal tersebut terungkap dalam dialog lintas generasi yang bertajuk “Mencari Pemimpin Masa Depan” dengan narasumber Jenderal TNI Purn Djoko Santoso, Dr. Fahmi Idris, Tokoh Angkatan 66 dan Saad Fatsey, aktivis mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun Jakarta dengan moderator Musni Umar yang juga sosiolog.
Pemimpin transformatif yang dimaksudkan ialah pemimpin yang cerdas, pintar, jujur, dapat dipercaya, komunikatif, memiliki kompetensi, berkarakter, bisa menginspirasi rakyat, serta menjadi teladan. Selain itu, pemimpin yang mencerdaskan dan mencintai rakyatnya, memihaki rakyatnya, rela berkorban serta menderita demi rakyatnya. Pemimpin transformatif tidak lain adalah kepemimpinan para Nabi.
Selain itu, pemimpin transformatif ialah yang memiliki nasionalisme dan mampu menggalang team work untuk bekerja bersama mengatasi masalah dan membawa Indonesia bangkit dan maju.
Untuk mewujudkan pemimpin transformatif di Indonesia, rakyat yang masih banyak kurang pendidikan dan miskin, diperlukan partisipasi para akademisi, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aktivis sosial untuk memandu dan mengedukasi masyarakat sebagai pemilik kedaulatan supaya bisa dan berani melakukan perubahan.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
