Pada 5-7 Oktober 2018 saya melakukan perjalanan ke Lombok untuk menghadiri pernikahan dan pesta pernikahan putri Dr. Hazmi Hamzar, Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Ibnu Chaldun Jakarta.
Saya juga niatkan untuk mengunjungi masyarakat Lombok yang terkena dampak gempa bumi serta berbagai obyek wisata.
Saya bersyukur diantar Abdul Latif, penyanyi terkenal dan terkemuka di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia banyak dikenal masyarakat dan mengetahui kawasan yang terkena dampak gempa bumi serta kawasan favorit – tempat para turis berwisata di Lombok.
Lombok Indah Alamnya
Saya dan isteri diantar untuk mengunjungi obyek wisata di Senggigi. Kami bisa masuk ke area Kalia Senggigi Resort atas jasa baik bung Latif yang sudah dikenal para penjaga (security) lantaran sering pentas menyanyi di tempat itu.
Saya keliling di area Kalia, jalan kaki dipesisir pantai yang ditembok tebal agar Kalia Senggigi Resort tidak mengalami abrasi, sempat photo keindahan pantai dan alam yang amat mengagumkan seperti pantainya, laut biru dan pulau-pulau disekitar Kalia Senggigi Resort yang amat indah.
Setelah keliling, kami salat Zuhur jama’ qasar dan salat Ashar jama’ taqdim di Mushalla Kalia yang nyaman dan luas.
Kami juga mengunjungi pantai Selang Blanak dan Mawon di Lombok Tengah. Kedua tempat itu sangat indah pasirnya dan alamnya asri diapit karang.
Pada masa sebelum gempa bumi mengguncang NTB, tempat-tempat tersebut sangat ramai dikunjungi turis asing. Kini, setelah gempa bumi, daerah-daerah itu hanya hitung jari turis yang datang melancong.
Tamu Sepi
Gempa bumi yang menghantam NTB, mengakibatkan para turis dari mancanegara sangat sedikit yang datang ke Lombok. Dampaknya tingkat hunian hotel dan resort merosot drastis termasuk di Kalia Senggigi Resort.
Menurut Abdul Latif, penyanyi populer di NTB yang sering menghibur wisatawan di berbagai hotel dan resort, pada bulan Oktober, November dan Desember setiap tahun biasanya semua hotel dan resort sudah fully booked.
Kami juga sempat mau masuk di Sheraton Hotel, tetapi Security (Keamanan) hotel melarang kami masuk. Menurut informasi, sejak terjadi gempa besar di Lombok 5 Agustus 2018, hotel itu ditutup sementara. Patut diduga hotel itu ditutup sementara adalah untuk melakukan renovasi dan juga karena tingkat hunian hotel merosot tajam.
Sejatinya, sejak saya naik Batik Air dari Jakarta menuju Lombok, saya sudah merasa bahwa tingkat kedatangan turis dan tamu ke Lombok merosot. Pesawat yang ditumpangi dari Jakarta-Lombok tidak banyak penumpangnya sehingga saya dan isteri bisa pindah tempat duduk. Ketika tiba di bandara Lombok Airport International, juga sepi tidak seperti biasa sebelum terjadi gempa bumi.
Datanglah ke Lombok
Sebagai sosiolog, saya dan masyarakat Lombok yang banyak menggantungkan hidup dari melayani turis dalam dan luar negeri mengundang para wisatawan Indonesia untuk berlibur akhir tahun di Lombok.
Ajaklah saudara, orang tua, famili, anak, tetangga dan berbagai organisasi termasuk ibu-ibu pengajian untuk libur akhir tahun di Lombok.
Selain itu, ajaklah teman dan kenalan orang asing untuk melancong di Lombok akhir tahun ini atau kapan ada waktu untuk beristahat sambil menyaksikan keindahan alam Lombok.
Saya menyaksikan dan merasakan Lombok sudah aman. Tidak perlu khawatir dengan gempa bumi sebab hal itu sudah lewat.
Berwisata di Lombok berarti telah berkontribusi dan menolong rakyat Lombok untuk bangkit menatap masa depan yang lebih baik.
Datanglah berwisata di Lombok. Insya Allah anda dan keluarga akan meraih dan menikmati kebahagian, kedamaian dan ketenangan.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
