Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar mengemukakan bahwa para pemimpin, Wakil Bupati dan Wakil Walikota, wajib memihak rakyat jelata dalam menjalankan pemerintahan di daerahnya.
Hal tersebut dikemukakan pada saat memberi sambutan sekaligus membuka Workshop Wakil Bupati dan Wakil Walikota se Indonesia Di Hotel The Sultan Jakarta tadi malam (19/11).
Menurut sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta bahwa secara ideologis, negara Republik Indonesia adalah negara kesejahteraan (welfare state).
Dalam rangka itu para pendiri negara kita telah menetapkan tujuan Indonesia merdeka yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945:
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
2. memajukan kesejahteraan umum
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dalam rangka itu, para pemimpin dalam menjalankan pemerintahan wajib mewujudkan tujuan Indonesia merdeka. Untuk mewujudkan hal itu, mesti ada pemihakan kepada rakyat jelata.
Oleh karena secara teologis, agama memerintahkan untuk peduli kepada mereka yang lemah dan termarjinalisasi dalam hidup. Bahkan dalam surat Al Maa’uun, Allah menegaskan bahwa mereka yang tidak peduli dan mengabaikan orang miskin dan yatimpiatu dipersamakan dengan pendusta agama.
Secara sosiologis dan politik, rakyat jelata adalah penduduk terbesar di daerah dan Indonesia. Maka tidak akan terpilih Bupati-Wakil Bupati, Walikota-Wakil Walikota, Gubernur-Wakil Gubernur, Presiden-Wakil Présiden, jika rakyat jelata tidak memilih mereka.
Akan tetapi, setelah terpilih menjadi penguasa lupa rakyat jelata. Lupa jànji-janji politik dalam Pemilu akibat kuatnya pengaruh para elit dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik.
Sosiolog Musni Umar yang juga mantan aktivis mahasiswa 77/78 menyarankan para pemimpin daerah supaya mengutamakan pendidikan dalam membangun daerahnya karena tidak ada bangsa dan negara yang bisa maju kalau rakyatnya tidak berpendidikan baik dan tinggi.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
