Kita sepatutnya bersyukur dan memberi apresiasi yang tinggi kepada Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta karena konsisten dengan keputusannya memberi izin kepada panitia penyelenggara Reuni Mujahid dan Mujahidah Aksi 212 yang disingkat Reuni 212.
Anies mendapat tekanan dari kekuatan besar, bahkan di demo dan pendemo masuk ke halaman Balai Kota DKI Jakarta tempat berkantor Gubernur DKI dengan melompat pagar yang dibiarkan petugas, yang menuntut supaya izin pemakaian Monas dibatalkan untuk reuni 212, tetapi Gubernur Anies tetap pada keputusannya memberi izin penggunaan Monas untuk reuni 212.
Anies Baswedan yang meraih Ph.D di Amerika Serikat bidang ekonomi dalam kebijakan publik, sangat memahami kehadiran jutaan peserta reuni 212 di Jakarta, pasti memberi dampak positif bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi warga DKI Jakarta dalam bidang ekonomi pada khususnya.
Oleh karena itu, kebijakannya memberi izin kepada panitia penyelenggara untuk menyelenggarakan reuni 212 tetap dipertahankan, patut diacungi jempol.
Dampak Ekonomi dan Agenda Tahunan
Kehadiran jutaan bahkan puluhan juta orang ke DKI Jakarta dari berbagai daerah seluruh Indonesia dan warga DKI Jakarta bahkan dari dunia negeri, memberi dampak ekonomi yang amat positif dan signifikan bagi DKI Jakarta.
Sebagai bukti, empat hari sebelum hari H (pelaksanaan reuni 212 pada 2 Desember 2018) seluruh hotel dalam semua ukuran (Bintang 5 sampai mawar-melati) sudah di booking.
Artinya dampak ekonomi reuni 212 bagi Jakarta amat besar. Tidak hanya hotel yang panen rezeki menjelang, saat dan pasca pelaksanaan reuni 212, tetapi juga tenaga kerja mendapat pekerjaan karena hotel memerlukan pegawai untuk memberi layanan kepada tamu hotel.
Selain itu, para peserta reuni perlu makan, minum dan belanja asesoris reuni. Ada yang menyediakan makan dan minuman gratis, tetapi lebih banyak yang makan di restoran dan warung.
“Usaha mikro seperti pedagang kecil dan makanan, panel besar menjelang, saat dan pasca reuni 212.”
Dampak ekonomi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ialah pajak daerah pasti meningkat dari pelaksanaan reuni 212.
Dampak lain yang diperoleh dari reuni 212 yang super damai, bisa dijual ke dalam negeri dan dunia internasional oleh pemerintah daerah sebagai agenda tahunan.
Kalau selama ini ajakan untuk menghadiri reuni 212 hanya dilakukan oleh ulama, maka dengan suksesnya reuni 212 super damai, pemerintah daerah bisa ikut berperan menjadikan agenda tahunan reuni 212 sebagai wisata religi di DKI Jakarta yang dihadiri umat Islam dari seluruh Indonesia dan seluruh dunia, yang Muslim dan non Muslim.
Dalam rangka itu, acaranya bisa diperkaya seperti atraksi religi, pameran, seminar internasional tentang Islam dan kebudayaan, dan puncaknya pidato Gubernur, Presiden dan ulama.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
