Connect with us

twitter deranitan

Politik

Masyarakat Cianjur Syukuran Bupati Irvan Ditangkap KPK

Pada 14 Desember 2018, Radio Elshinta Bandung mewancarai saya sebagai sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta tentang syukuran masyarakat Cianjur setelah Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar ditangkap KPK. Saya memulai dengan kalimat bahwa sejatinya masyarakat Cianjur bsrsedih dan bahkan menangis setelah Bupati Irvan Rivano Muchtar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi justeru yang terjadi sebaliknya,  masyarakat bersyukur dengan cukur rambut massal,  ngaliwet 1.000 kastrol dan melakukan apel akbar dialun-alun Cianjur. Lebih fenomenal lagi, pimpinan Pondok Pesantren At-Taqwa KH Umar Burhanudin menyiapkan 2.000 liter beras dan siap dimasak secara suka rela oleh ibu-ibu guna disantap bersama nasi liwet di alun-alun.

Pada 14 Desember 2018, Radio Elshinta Bandung mewancarai saya sebagai sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta tentang syukuran masyarakat Cianjur setelah Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar ditangkap KPK.

Saya memulai dengan kalimat bahwa sejatinya masyarakat Cianjur bsrsedih dan bahkan menangis setelah Bupati Irvan Rivano Muchtar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi justeru yang terjadi sebaliknya,  masyarakat bersyukur dengan cukur rambut massal,  ngaliwet 1.000 kastrol dan melakukan apel akbar dialun-alun Cianjur.

Lebih fenomenal lagi, pimpinan Pondok Pesantren At-Taqwa KH Umar Burhanudin menyiapkan 2.000 liter beras dan siap dimasak secara suka rela oleh ibu-ibu guna disantap bersama nasi liwet di alun-alun.

Masyarakat Cianjur meluapkan kegembiraan dengan  bersyukur ditangkapnya Bupati Cianjur oleh KPK, dengan melakukan istighasah kubra, salawat  bersama,  dan ceramah para ustaz di alun-alun, yang mereka sebut Jumat Berkah.

Mengapa Masyarakat Gembira?

Setidaknya ada lima penyebab ulama dan masyarakat bergembira setelah Bupati  Irvan Rivano Muchtar ditangkap KPK.

Pertama,  hubungan Bupati dengan ulama dan masyarakat tidak harmonis. Tidak mungkin ulama dan masyarakat bergembira dan syukuran ditangkapnya Bupati Irvan, jika hubungan selama ini berlangsung harmonis.

Kedua,  kepemimpinan yang lemah.  Bupati Irvan Rivano Muchtar tidak tahu mau melakukan apa untuk memajukan Cianjur.  Akhirnya melakukan tindakan kontroversial seperti memindahkan ibukota Cianjur yang tidak sepenuhnya disetujui oleh ulama dan masyarakat.

Ketiga,  tidak mempunyai pengalaman dalam memimpin.  Irvan Rivano Muchtar dipilih masyarakat Cianjur menjadi Bupati karena dukungan politik, pengaruh dan dana dari ayahnya Tjetjep Muchtar yang menjadi Bupati Cianjur dua periode. Bukan karena rekam jejak (track record) dan kehebatan Irvan Rivano Muchtar.

Keempat,  faktor dinasti politik.  Masyarakat Cianjur akhirnya menyadari bahwa dinasti politik yang dibangun oleh ayah dari Bupati Irvan lebih banyak merugikan masyarakat Cianjur daripada memberi manfaat.

Kelima,  faktor korupsi. Tokoh masyarakat,  ulama dan masyarakat muak dengan korupsi yang dilakukan Bupati Irvan.  Tidak saja korupsi dari pembangunan pisik perkantoran Campaka,  tempat berpindahnya ibukota Cianjur,  tetapi dana alokasi khusus (DAK) untuk SMP dipotong oleh Kepala Dinas Pendidikan Cianjur untuk diserahkan kepada Bupati Irvan.

Atas kelima sebab diatas,  masyarakat Cianjur dongkol dan marah luar biasa. Hanya tidak bisa meluapkan rasa dongkol dan marah.  Akan tetapi momentum ditangkapnya Bupati Irvan Rivano Muchtar oleh KPK, ulama, tokoh masyarakat dan masyarakat dari seluruh lapisan meluapkan kegembiraan dengan syukur kepada Allah dan terima kasih Kepada KPK.

Semoga peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi para Bupati,  Walikota,  Gubernur dan bahkan Presiden untuk menggunakan kekuasaan yang dipercayakan guna membangun masyarakat dan daerahnya dan Indonesia dengan tidak korupsi.

Baca Juga

Lainnya

Pada orde reformasi, para aktivis dan rakyat Indonesia berharap KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) yang dijadikan isu sentral dan senjata pamungkas untuk menjatuhkan Pak Harto...

Opini

Saya yakin mayoritas rakyat Indonesia apapun upaya yang dilakukan untuk mengkriminalisasi Anies Baswedan dengan menjadikannya sebagai tersangka korupsi tidak akan dipercaya publik.

Politik

Saya dan Ubedilah Badrun menjadi narasumber, saya menyimak pandangannya yang bermakna dan kritis, tetapi argumentasinya rasional yang jauh dari upaya mendiskreditkan siapapun. Kehebatannya menurut...

Opini

Korupsi merupakan kejahatan luar biasa. Setidaknya ada lima alasan untuk memastikan bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa. Pertama, korupsi merampok uang negara, dampaknya merugikan...

Opini

Indikator yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menganalisis bahwa Indonesia tidak dalam keadaan baik-baik saja antara lain, masalah politik.

Opini

Asal ada peluang, korupsi dilakukan. Dana pembangunan masjid, dana haji, serta dana untuk percetakan Al-Quran yang dianggap sakral dikorupsi.

Opini

Saya merasa sangat prihatin atas pemecatan 56 pegawai KPK yang dikenal publik sebagai penyidik handal yang banyak meringkus koruptor pejabat negara dan para penjahat...

Opini

Sebanyak 73 Guru Besar yang tergabung dalam Koalisi Guru Besar Antikorupsi telah melayangkan surat kepada Presiden Jokowi terkait dengan polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)...