Dalam rangka membaca situasi sosial politik menjelang Pemilu 2019, pada 19 Desember 2018 Forum Diskusi Insan Cita Sejahtera (Fordis ICS) telah mengadakan pertemuan silaturrahim dan diskusi dengan Koordinator Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) yang dipimpin Hamdan Zoelva.
Hadir dalam pertemuan silaturrahim dan diskusi dari Majelis Nasional: Siti Zuhro dan Manimbang Kahariyadi, sedang dari Fordis ICS: Musni Umar (Koordinator), Harun Kamil, Ahmad Ganis, Darmansyah, Taufik Bahaudin, Nazarudin Nasution, Achmad Marzuki, Hakim Sorimuda Pohan, dan Hasbi Armiya.
Melindungi Bangsa
Musni Umar, Koordinator Fordis ICS, membuka pertemuan, kemudian menyilahkan Hamdan Zoelva untuk menyampaikan arah kebijakan Kahmi di masa depan.
Hamdan Zoelva mengemukakan bahwa Kahmi ini warna-warni di politik, sehingga prinsip yang dikedepankan untuk menjaga kebersamaan dan ukhuwah adalah “independen.” Akan tetapi, bukan berarti Kahmi pasif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kahmi aktif memperjuangkan kemajuan bangsa dan negara dan perlindungan terhadap umat Islam.
Dalam masalah arah politik pada Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2019, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI itu mengemukakan bahwa suara Kahmi di daerah ke Prabowo-Sandi. Akan tetapi Kahmi sebagai organisasi cendekiawan tetap “independen.”
Taufik Bahaudin mengeritik istilah “independen” yang dikemukakan, karena dalam hidup ini ada nilai-nilai dasar dan prinsip yang tidak boleh kita bersikap “independen” atau “netral.” Kahmi harus bersikap tegas – tidak boleh “independen” jika berkaitan dengan masalah prinsip dan nilai-nilai dasar seperti kebenaran, keadilan, kejujuran dan lainnya sebagainya.
Pertanyaannya, apakah memilih Presiden-Wakil Presiden dan para anggota Parlemen (legislatif) mengandung nilai dasar dan prinsip, yang mengharuskan Kahmi mengeluarkan sikap, tidak dibahas secara tuntas dalam pertemuan tersebut.
Akan tetapi, semua senior Kahmi yang hadir dan menyampaikan pandangan, pada umumnya menyampaikan rasa prihatin melihat keadaan bangsa dan negara.
Dalam pertemuan Fordis ICS -Majelis Nasional Kahmi disepakati bahwa prinsip dan nilai-nilai dasar dalam Islam seperti kebenaran (Al Haq), keadilan (Al ‘Adalah), kejujuran (Ash Shidq), amanah (Al Amanah), Kahmi harus tegas dan memperjuangkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk diamalkan, karena merupakan ajaran Islam yang tercantum dalam Alqur’an dan wajib diamalkan oleh warga Kahmi – umat Islam serta seluruh bangsa Indonesia.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
