Pada 15 Juli 2016, sekelompok militer Turki melakukan kudeta terhadap Recep Tayyip Erdogan dengan melakukn dua hal. Pertama, berusaha membunuhnya pada saat libur. Kedua, berusaha menguasai istana kepresidenan Turki.
Kudeta militer dilancarkan dengan mengirim pasukan untuk membunuh Erdogan ditempat peristirahatannya. 10 menit sebelum pasukan tentara datang membunuhnya, Erdogan telah meninggalkan hotel dengan naik pesawat dan tidak memberitahu pilot ke mana tujuannya.
Di dalam pesawat, Erdogan memberitahu kepada seluruh rakyat Turki melalui Video call bahwa ia selamat dari upaya pembunuhan dalam kudeta. Selanjutnya ia minta seluruh rakyat Turki untuk turun ke pusat-pusat kota untuk berdemo melawan kudeta militer.
Himbauan Erdogan itu diikuti oleh rakyat Turki dengan turun ke pusat-pusat kota untuk berdemo melawan kudeta militer. Di kota Istanbul demo melawan kudeta militer dipusatkan dijembatan Bosphopus.
Dampaknya, kudeta militer berhasil digagalkan, walaupun tidak kurang 250 orang meninggal dunia.
Kudeta Militer dan Ekonomi
Kudeta militer sering terjadi di Turki. Presiden Turkut Ozal pernah dikudeta oleh militer, tetapi gagal. Tidak lama setelah itu, Turkut Ozal meninggal dunia yang diduga diracun.
Begitu pula Presiden Necmaten Erbakan dikudeta oleh militer dan kudeta itu berhasil menggulingkan Erbakan.
Recep Tayyip Erdogan mengalami hal yang sama mau dibunuh dan direbut kekuasaannya secara paksa (kudeta) pada 15 Juli 2016, tetapi Allah masih melindunginya, sehingga Erdogan selamat.
Selain itu, ekonomi Turki mau dihancurkan oleh Donald Trump, Presiden Amerika Serikat yang bermula dari kasus pendeta Brunson yang ditahan aparat pemerintah Turki dan dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan karena terlibat dalam kudeta berdarah terhadap Erdogan pada 15 Juli 2016.
Atas kasus pendeta Brunson, Presiden Donald Trump marah kemudian memberi sanksi ekonomi kepadaTurki dengan harapan Erdogan jatuh kalau ekonomi Turki runtuh. Ekonomi Turki sempat mengalami nasalah dengan jatuhnya nilai mata uang Lira terhadap dolar Amerika Serikat, tetapi Erdogan bisa mengatasi masalah yang dihadapi. Pada hal merupakan upaya kudeta ekonomi untuk menjatuhkan Presiden Erdogan dari kekuasaannya.
Mengapa kudeta militer selalu dilakukan di Turki pada hal yang memimpin Turki merupakan hasil pemilihan umum yang demokratis? Alasan klasik yang dikemukakan kalangan militer adalah untuk melindungi negara sekuler yang didirikan Kemal Ataturk.
Barat selalu mendukung kudeta militer di Turki, setidaknya ada dua alasan. Pertama, barat ingin tetap melihat Turki walaupun masyarakatnya Muslim, tetapi sekuler-tidak mengamalkan ajaran agamanya. Kedua, barat tidak ingin melihat dunia Islam kuat yang direpresentasikan oleh Turki.
Khusus untuk Erdogan, mengapa mau dibunuh dan digulingkan dari kekuasaannya, karena Erdogan terlalu mandiri, kuat dan tidak mau didikte barat.
Diabadikan dan Pelajaran bagi Kita
Untuk mengenang dan menghormati para pejuang yang nelawan kudeta militer yang meninggal dunia sebanyak 250 orang, maka dilakukan. Pertama, jembatan Bosphorus, tempat dimulainya perlawanan rakyat Turki terhadap upaya kudeta militer diganti namanya menjadi jembatan 15 Juli 2016.
Kedua, didepan istana Presiden Turki, tempat dilakukannya upaya kudeta dengan membunuh para pengawal guna menguasai istana Presiden Turki, dibangun museum kudeta yang cukup luas dan megah yang sekarang ini sedang dibangun.
Adapun pelajaran bagi bangsa Indonesia dari upaya kudeta militer dan ekonomi di Turki bahwa bangsa dan negara Indonesia harus kuat, mandiri dan bersatu. Barat dan RRC pada hakikatnya tidak mau kalau Indonesia maju, kuat dan mandiri karena akan menjadi pesaing.
Indonesia akan selalu dibuat lemah dengan pemimpin yang lemah supaya mudah dikendalikan dan selalu bergantung kepada mereka.
Tujuannya, supaya kekayaan alam Indonesia bisa terus dieksploitasi bukan untuk sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat. Selain itu, Indonesia dijadikan sebagai tempat menjual hasil industri mereka.
Jembatan Bosphorus diganti nama jadi jembatan 15 Juli untuk mengenang para pejuang yang melawan kudeta militer yang menewaskan 250 orang
Tulisan 15 Juli dipampang dan terdapat foto mereka yang dibunuh oleh militer dalam upaya kudeta yang gagal
Bekas kudeta diabadikan
Nama-nama yang meninggal dalam kudeta militer
Musium kudeta yang sedang dibangun

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
