Romahurmuzy, ketua umum PPP yang populer dengan panggilan Romy, telah dijadikan tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dampak negatif bagi pribadi Romy setidaknya ada lima.
Pertama, telah menghancurkan karir politik Romy dengan diberi rompi baju oranye sebagai tanda sebagai tahanan KPK.
Kedua, menghabisi masa depan Romy sebagai tokoh politik muda yang berkualitas dan cemerlang.
Ketiga, hampir pasti Romy dijatuhi hukuman karena belum pernah ada yang ditahan KPK, dibebaskan tanpa dihukum dengan hukuman penjara.
Keempat, Romy telah dipecat sebagai ketua umum PPP.
Kelima, Romy sebagai politisi muda rusak namanya. Pepatah mengatakan: “Sekali lanjut keujian seumur tidak dipercaya.”
Daya Rusak Romy
Romy telah dijadikan tahanan KPK karena dugaan korupsi. Dampak dari itu, telah memberi daya rusak yang luas biasa kepada publik (masyarakat).
Pertama, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) citranya runtuh dan rusak di mata publik. Menjelang Pemilu serentak 17 April 2019, PPP sangat dirugikan akibat ulah Romy.
Kedua, PPP adalah partai politik Islam, berarti Romy sebagai ketua umum PPP adalah tokoh Islam. Dijadikannya Romy tersangka korup
merusak citra tokoh Islam dan Islam itu sendiri.
Ketiga, kepercayaan publik terhadap partai politik runtuh karena Romy adalah ketua umum partai politik.
Keempat, kepercayaan publik terhadap partai politik Islam merosot karena pimpinan partai politik sekuler dan pimpinan partai politik Islam sama saja, tidak ada bedanya, sama-sama korupsi.
Kelima, merusak citra demokrasi karena publik bisa menilai demokrasi adalah sarana para pimpinan partai untuk merebut kekuasaan. Setelah berkuasa mereka memperkaya diri sendiri dengan cara korupsi.
Saya tadi salat Jumat di Balaikota DKI. Sy duduk berdktn Bambang Widjojanto. Sy tanya apa sebab Ketum PPP Romy dan pimp. parpol korupsi? 1) Sistem retrumen Ketum parpol buruk. Siapa punya uang dia dipilih 2) Sumber uang Parpol tdk jelas 3) Tdk ada akuntabilitas keuangan
— Musni Umar (@musniumar) March 15, 2019
Romy yg masih muda telah menghancurkan dirinya, keluarganya dan masa depannya. Selain itu, Romy buat masy. tdk percaya P3, Parpol Islam, tokoh Islam, demokrasi dan partai politik https://t.co/SJxfJEKdyY
— Musni Umar (@musniumar) March 19, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Rektor Univ. Ibnu Chaldun Jakarta.
