Terbaru: Sehari setelah artikel ini di publikasikan, terdapat teguran keras dari Drs. H. Mohammad Siddik, MA (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) kepada saudara prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra melalui surat terbuka.
Surat terbuka DDI sbg lembaga yg ikut menginisiasi berdirinya PBB. Keras!!#PutihkanJakarta
Teguran Keras DDII untuk Yusril yang Arogan dan Lecehkan Ulama | SwaMedium https://t.co/j26Eqhfm7k lewat @swamedium
— Jo Deni (@denirisman) April 6, 2019
Khalil Gibran seorang penyair dan penulis berkebangsaan Libanon pernah mengatakan: “tidak ada yang namanya sahabat sejati, yang ada hanya kepentingan.”
Ungkapan itu, adalah inspirasi judul Tidak Ada Sahabat Yang Sejati – Dr. Habib Rizieq Shihab Versus Prof. Yusril Ihza Mahendra. Kedua tokoh tersebut dapat dikatakan sebagai tokoh nasional yang terkemuka, amat populer dan terpandang di Indonesia.
Pecahnya persahabatan itu adalah perbedaan kepentingan. Dr. Habib Rizieq Shihab mendukung Prabowo-Sandi melalui “Ijtima Ulama” 1 dan 2 dalam pencalonan Presiden 2019. Sementara Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra belakangan mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam pemilihan Presiden 2019.
Menyerang Pakai Tangan HRS
Dr. Habib Rizieq Shihab yang sekarang ini hidup dipengasingan di Makkah Al Mukarramah Arab Saudi sebelumnya tidak ada perseteruan terbuka dengan Prof Dr Yusril Ihza Mahendra.
Perseteruan terbuka menyeruak ke publik ketika Prof. Dr. Yusril membongkar chat dengan Dr. Habib Rizieq Shihab yang menyebut Prabowo tingkat keislamannya diragukan.
Dr. Habib Rizieq Shihab dari pengasingan di Makkah Al Mukarramah Arab Saudi langsung membantah pernyataan Prof. Dr. Yusril dengan menyebut sebagai kebohongan. HRS kemudian menyerukan kepada rakyat Indonesia agar tidak memilih PBB dan PPP pada Pemilu 17 April 2019 karena telah melakukan pengkhianatan.
Seruan Dr Habib Rizieq dari pengasingannya menggema di masyarakat bawah. Buktinya, tadi pagi (5/4/2019) di kawasan Kwitang Gang Kembang Jakarta Pusat, sewaktu saya melakukan blusukan sambil berolah raga, masyarakat yang saya temui dan ajak bincang mengatakan: mereka sudah dengar seruan HRS dan siap mengamalkan.
Para pendukung HRS di tanah air dan dari BPN Prabowo-Sandi membela HRS dan membuka jejak digital Prof Yusril yang dianggap munafik.
Pagi ini saya blusukan di Kwitang Gg Kembang Jakarta Pusat
Semua mau pilih Prabowo-Sandi. Menurut ustaz Agus hanya kecurangan bisa kalahkan Prabowo-Sandi. Mrk minta aparat netral. Mrk siap turun demo jika Pemilu curang sesuai perintah HRS dan Amien Rais pic.twitter.com/1RyJk7XWHO— Musni Umar (@musniumar) April 5, 2019
Sedih dan Berharap Diakhiri
Sebagai sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun sedih dan prihatin atas perseteruan antara dua tokoh terkemuka tersebut karena tidak ada manfaatnya.
Oleh karena itu, saya sudah sarankan supaya dalam upaya merebut suara dalam pemilih tidak menyerang pribadi Prabowo ataupun pribadi Jokowi.
Masyarakat Indonesia tidak suka kepada orang yang menyerang, membuka aib, menghina, mencela dan mempermalukan pihak lain. Jangan berharap melakukan seperti tersebut akan mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat.
Sebaiknya perseteruan antara Dr. Habib Rizieq Shihab dengan Prof. Dr. Yusril segera diakhiri dengan saling memaafkan karena perseteruan semacam ini lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
Kepentingan tetap sama yaitu masyarakat adil dan makmur, hanya cara mencapainya yang berbeda.
Pemilu Presiden dan Parlemen harus jujur adil tidak ada kecurangan dan politik uang agar Pemilu pra dan pasca berlangsung damai dan aman https://t.co/drWydTVl7R
— Musni Umar (@musniumar) March 24, 2019
Politik telah membuat berseteru HRS dan YIM. Saya sedih dan prihatin semoga cepat damai. https://t.co/lMawyt6yej
— Musni Umar (@musniumar) April 5, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
