Cendekiawan Muslim yang berhimpun di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) dalam pertemuan silaturrahim pasca Pemilu 2019 dan menjelang puasa Ramadhan 1440 H (21/4/2019) menyoroti berbagai kecurangan Pemilu yang terstruktur, sistemik dan masif dalam Pemilu 17 April 2019.
Kecurangan Pemilu berdasarkan pemberitaan media sosial masih berlangsung dalam penghitungan suara secara berjenjang ditingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten.
Pasca Pilpres, KAHMI Imbau Jaga Semangat Persatuan dan Kekeluargaan https://t.co/eXYXFdFuqZ
— Hamdan Zoelva (@hamdanzoelva) April 21, 2019
Pascapemilu, KAHMI Ajak Masyarakat Jaga Persatuan https://t.co/zXmBfz9dO4
— Media Indonesia (@mediaindonesia) April 22, 2019
Sehubungan itu, para cendekiawan Muslim Kahmi menyampaikan keprihatinan yang mendalam karena kejujuran, kebenaran dan keadilan tidak diamalkan para penyelenggara Pemilu sehingga terjadi kecurangan Pemilu yang mencederai demokrasi.
Para cendekiawan Muslim Kahmi mengemukakan bahwa kecurangan Pemilu tidak bisa ditolerir. Kecurangan dalam bentuk apapun harus dilawan dan tidak boleh ditolerir karena bertentangan dengan nilai-nilai dasar perjuangan HMI yang terdapat dalam Alqur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, para cendekiawan Muslim Kahmi menyerukan kepada para penyelenggara Pemilu untuk menghentikan kecurangan Pemilu dalam penghitungan suara dan entry data C1 di KPU karena kecurangan Pemilu merupakan kejahatan demokrasi. Jika kecurangan tidak dihentikan, maka hasil Pemilu akan ditolak oleh rakyat dan Indonesia akan dilanda perpecahan dan konflik sosial dan hal itu tidak dikehendaki Kahmi.
Ayo mahasiswa dan masyarakat madani kawal TPS dan lingkungan agar Pemilu berlangsung jujur dan adil, tIdak ada kecurangan Pemilu dan Politik uang https://t.co/9ziXI4frnJ
— Musni Umar (@musniumar) April 15, 2019
Kecurangan Pemilu telah mencederai demokrasi dan membuka peluang terjadinya konflik di masyarakat. Kahmi menyerukan kpd penyelenggara Pemilu utk bekerja profesional, jaga integritas https://t.co/Pj1fKOXI2z
— Musni Umar (@musniumar) April 22, 2019
Turut hadir dalam pertemuan silaturrahim Kahmi antara lain Akbar Tandjung, Ketua Dewan Penasehat Presidium Kahmi, Hamdan Zoelva, Koordinator Presidium Majelis Nasional Kahmi, Siti Zoehro, Anggota Presidium MN Kahmi, Sigit Pamungkas, Anggota Presidium MN Kahmi, Manimbang Kaharyadi, Sekjen Presidium MN Kahmi, Ahmad Ganis, Bahlil, Nazarudin Nasution, Darmansyah, Marzuki Achmad, Anthony Hilman, Afni Achmad, Musni Umar, Musfihin Dahlan dan banyak tokoh Kahmi lintas partai dan ormas.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
