Hari ini Rabu, 1 Mei 2019 adalah hari buruh internasional yang disebut International Workers’ Day dan May Day. Prabowo Subianto, calon Presiden RI direncanakan berpidato dihadapan Buruh pada Peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini, yang setiap tahun dirayakan kaum buruh Indonesia dengan demonstrasi yang intinya menuntut keadilan.
Pada hari ini juga, ulama dan para cendekiawan dari berbagai kalangan berkumpul di Sentul Jawa Barat untuk membahas kecurangan Pemilu 2019 dalam rangka ijtima’ ulama III.
Sebagaimana diketahui, dalam rangka pencalonan Presiden RI tahun 2019, ulama dan para cendekiawan telah bermusyawarah yang kemudian berhasil menyepakati Prabowo Subianto menjadi calon Presiden RI pada Ijtima’ Ulama I.
Kemudian terjadi dinamika politik dalam proses pencalonan Wakil Presiden RI, ulama dan para cendekiawan kembali berkumpul dan bermusyawarah, akhirnya menyepakati Sandiaga Salahuddin Uno menjadi calon Wakil Presiden RI dalam Ijtima’ Ulama II.
Mari kita bersyukur kpd Allah karena Ijtima' ulama 2 memutuskan utk mendukung dan memperjuangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno utk dipilih jadi Presiden RI dan Wapres RI dlm Pemilu 2019. Bagi mrk yg tdk setuju sebaiknya jgn menjelekkan dan menista ulama, Prabowo dan Sandi.
— Musni Umar (@musniumar) September 16, 2018
Yang Diperjuangkan Sama
Prabowo Subianto, calon Presiden RI dan Sandiaga Salahuddin Uno, calon Wakil Presiden RI pada hakikatnya memiliki kesamaan visi dan misi dengan ulama, para tokoh, para cendekiawan serta kaum buruh Indonesia yaitu “Terwujudnya Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur bermartabat, religius, berdaulat dibidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat dibidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latar belakang sosial dan rasnya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Perjuangan ulama, para cendekiawan serta para buruh pada hakikatnya sama dengan yang diperjuangkan Prabowo dan Sandi yaitu mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh Indonesia.
Di Ijtima, Ketua GNPF Ulama Sebut Perang Badar Terjadi Saat Ramadhan#MayDay #HasilCurangUnlegitimatehttps://t.co/gRAGQBniJc
— GELORA NEWS (@geloraco) May 1, 2019
13 March 624: the army of Muhammad defeats the much bigger army of the Quraysh of Mecca at the Battle of Badr (غزوة بدر), marking the emergence of Islam as a significant force in the Arab world.#OTD #OnThisDay pic.twitter.com/4kPtAKIQqx
— Thor Ewing (@ThorEwing) March 13, 2019
Napolean said,
"Muhammad ﷺ. was a great man, fearless soldier ; with handful of men, He triumphed at the battle of badr, great captain, eloquent, a great man of state, it regenerated his homeland, and created in the middle of the deserts of Arabia a new people and a new power."
— Quran & Hadith (@QuranAndHadithh) February 23, 2019
Merebut Kekuasaan
Untuk mewujudkan visi dan misi Prabowo-Sandi, Ulama dan para Buruh, tidak mungkin tanpa melalui kekuasaan politik.
Oleh karena itu, Ulama garis lurus dan kaum Buruh Indonesia bahu-membahu mendukung dan memilih Prabowo dan Sandi dalam Pemilu Presiden 2019 untuk merebut kekuasaan secara damai melalui Pemilu.
Akan tetapi kemenangan Prabowo-Sandi dalam Pemilu Presiden RI tahun 2019, dihambat dengan melakukan berbagai macam kecurangan seperti politik uang, sisa kartu suara dicoblos panitia Pemilu untuk memenangkan capres tertentu, diduga menggunakan birokrasi dan aparat untuk memenangkan calon tertentu, merusak kotak dengan mengganti isinya, membakar kotak suara, membawa lari kotak suara, curang dalam input data ke KPU, dan segala macam kecurangan dilakukan sebagaimana telah diberitakan media umum dan media sosial.
https://twitter.com/helmifelis/status/1123083286132039680
Pemilu 2019 yg ditengarai sarat dgn kecurangan, sejatinya telah meruntuhkan demokrasi yg bermakna pemerintahan dr rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Bukan hanya itu, ttpi mengubur kepercayaan publik. Sila baca kupasan saya berikut ini. https://t.co/MtJH48p2D9
— Musni Umar (@musniumar) April 30, 2019
Melawan Kecurangan Pemilu
Kecurangan Pemilu harus dilawan secara damai. Tidak boleh dibiarkan karena melawan rakyat sebagai pemilik kedaulatan (kekuasaan).
Merampas kedaulatan rakyat dengan segala macam kecurangan jika dibiarkan dan tidak dikoreksi, negara bisa hancur dan bubar. Karena kecurangan, jika dibiarkan akan menghadirkan perlawanan dari rakyat dan negara akan lemah karena tidak mendapat dukungan dari rakyat.
Oleh karena itu, Ulama sebagai pemandu rakyat sudah tepat melakukan musyawarah Ijtima’ Ulama III untuk memberi arah perjuangan kaum buruh dan rakyat Indonesia pada umumnya, apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyelamatkan bangsa dan negara akibat kecurangan Pemilu 2019 yang terstruktur, sistimatis dan masif.
Semoga Allah memberi jalan keluar bagi bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Aamiin.
#Aceh Bergerak Part 1
KPU JANGAN CURANG"..Aceh tdk perlu secantik mawar,
tapi cukup seharum melati.."#KPUJanganCurang pic.twitter.com/EylzAiO804— MSA (@MSApunya) May 1, 2019
Sebaiknya elit menyadari bhw yg diperjuangkan rakyat saat ini untuk menghentikan : 1) ketidakadilan, 2) kebohongan, 3) kecurangan, 4) korupsi, 5) arogansi kekuasan. Sedangkan pilpres hanyalah sebagai wahana untuk mewujudkan tuntutan tersebut.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 30, 2019
KSPI Minta Buruh Jaga Suara Prabowo-Sandi Agar Tak Dicurangi https://t.co/eSWmkKkz0Y
— VIVAcoid (@VIVAcoid) May 1, 2019
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Sy simak dgn cermat pidato Prabowo dihdpn ribuan buruh pd peringatan Hari Buruh Internas. hr ini apakah kt mau jd kambing yg nyerah saja atau jd rakyat Indonesia yg terhormat berani membela keadilan dan kebenaran. Ini isyarat Prabowo akan lawan kecurangan https://t.co/z7veQvrKUZ
— Musni Umar (@musniumar) May 1, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
