Pemilu 2019 penuh kecurangan. Prabowo Sandi bersama ulama dan rakyat akan meneruskan perjuangan menuntut keadilan.
Prabowo Subianto, Calon Presiden RI nomor urut 02 menegaskan “Tidak akan menyerah, selama rakyat menghendaki.”
Hal tersebut dikemukakan Prabowo dalam acara musyawarah ulama di Hotel Lor In Sentul Bogor (01/5/2019) yang menghasilkan “Ijtima’ Ulama III.”
Gema Takbir Sambut Prabowo Dan Amien Rais di Ijtima Ulama IIIhttps://t.co/EsrKB0ItEB
— GELORA NEWS (@geloraco) May 1, 2019
Prabowo selanjutnya mengemukakan “Tekadnya bukan ambisi pribadi namun ingin memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Dampak dari pernyataan Prabowo Subianto tersebut, diperkirakan pasca pengumuman KPU Pemenang Pemilu 2019 tanggal 22 Mei 2019 yang kemungkinan besar akan memenangkan petahana. Prabowo sesuai pernyataannya dihadapan media asing, tidak akan menerima hasil pengumuman KPU karena menurut dia Pemilu penuh kecurangan dan diperkirakan akan meneruskan perjuangan menuntut keadilan bersama ulama dan rakyat.
Prabowo mmliki tekad kuat mlawan kecurangan Pemilu. Ulama dan may. rakyat dibelakangnya. Walaupun begitu, Prabowo tdk akan minta pendukungnya turun ke jalan krn dia bukan diktator. Doa di bulan Ramadhan smg Allah melindungi rakyat Indonesia https://t.co/QCpF434wI6
— Musni Umar (@musniumar) May 8, 2019
Perjuangan Damai
Prabowo Subianto telah mengingatkan pendukungnya supaya sabar, tenang dan tidak melanggar hukum.
Dia juga telah menyatakan tidak akan menyuruh pendukungnya turun ke jalan-jalan untuk memprotes karena dia bukan diktator.
Saya sangat sependapat yang dikemukakan Prabowo bahwa perjuangan harus damai, sabar, konstitusional, dan tidak melakukan kekerasan yang melanggar hukum.
Saya tidak tahu bentuk perjuangan yang akan ditempuh, tetapi apapun bentuknya harus damai seperti Aksi 212, Reuni 212. Kita semua bersaudara, jadi harus mengutamakan keselamatan dan persatuan Indonesia.
Saya sebagai sosiolog dan Rektor Univ. Ibnu Chaldun Jakarta menyampaikan syukur kepada Allah serta mengucapkan terima kasih kpd seluruh massa reuni aksi 212, ulama dan panitia. Alhamdulillah reuni berjalan damai dan tertib. Semoga kita semua dpt pahala dari Allah.
— Musni Umar (@musniumar) December 2, 2018
kenangan saat hadiri reuni 212. Foto diambil dari tempat penyeberangan Bank Indonesia. Ini di Jl. MH. Thamrin Jkt pic.twitter.com/r4N7JJiIqi
— Musni Umar (@musniumar) January 1, 2019
Polisi, Brimob dan TNI adalah saudara kita. Mereka hanya menjalankan tugas. Saya yakin mereka tidak akan menembaki rakyat jika damai dan tujuannya hanya memperjuangkan tegaknya kebenaran, kejujuran dan keadilan bukan bertujuan makar.
TNI dalam posisi yang tidak mudah saat ini. kalau Terjadi Krisis Apa TNI masih bisa Jadi penyelamat Negara? https://t.co/00QRM18K5c
— Musni Umar (@musniumar) March 27, 2019
Bersama Letjen (purn) @sjafriesjams sholat Jumat di Mesjil Al Azhar, naik MRT, dan ikut menyaksikan rakyat memperjuangkan kedaulatan rakyat di depan kantor Bawaslu pic.twitter.com/ukThg5g8hA
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 10, 2019
Berikut aksi damai yang banyak dilakukan rakyat, protes sosial atas kecurangan pemilu, dan bentuk pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yaitu jaminan bagi setiap orang utk mengeluarkan pikiran & pendapatnya secara bebas dan tanpa paksaan.
#Jateng Bergerak
Aksi Super Damai bukan makar, mengawal suara rakyat di Depan Gedung KPU Jateng, Kota Semarang, jumat 10/5Aksi ini dilakukan agar tercipta suasana demokrasi yg jujur adil bermartabat & menghormati hak dan kewajiban bernegara, tanpa intimidasi tanpa persekusi pic.twitter.com/3l2X0lPPZd
— MSA (@MSApunya) May 10, 2019
https://twitter.com/putrabanten80/status/1126845119796137986
MASYA ALLAH… PETCAAH….Aksi massa islam menuju bawaslu…
Saya Yakin Allah Pasti Turunkan BantuanNya Untuk Membela Kebenaran#PelakuCurangDilaknatAllahpic.twitter.com/NaMlYkKR0j
— ? Putra Erlangga ?? (@PutraErlangga_) May 10, 2019
https://twitter.com/AkunTofa/status/1126967404641132544
People power melalui demonstrasi yang damai tanpa kekerasan adalah hak konstitusional warga negara, yg menghalang-halangi bahkan mengancam-ancam justru adl pelanggar konstitusi, justru mrk telah bertindak makar terhadap konstitusi dan demokrasi kita.
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) May 11, 2019
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Pesta demokrasi di Indo. sdh usai 17/4/2019. Ttpi msh jauh dr selesai. Diduga terjd kecurangan TSM smpai in put data Pemilu di KPU. Prabowo tdk akan terima hsl Pemilu penuh kecurangan. Sebaiknya kt hdpi dgn akal sehat, sabar dan damai. Jngn langgar hukum https://t.co/NDY7lnOOJT
— Musni Umar (@musniumar) May 11, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
