Connect with us

Dampak Pilpres 2019 dan Ekonomi Global Terhadap Indonesia
situasi terkini di depan kantor kpu jl imam bonjol jakarta pusat ditutup sejak maghrib (20/5/2019) - twitter 90skiddoz

Pemilu

Dampak Pilpres 2019 dan Ekonomi Global Terhadap Indonesia

Penetapan hasil Pemilu Presiden 2019 ditolak Prabowo-Sandi dan para pendukungnya. Banyak fakta yang dipublikasikan bahwa pemilihan Presiden penuh dengan kecurangan. Dampak pilpres 2019 ditambah ekonomi global, maka setidaknya Indonesia menghadapi tiga persoalan besar. Persoalan Sosial, Ekonomi dan Politik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan pemenang Pemilu Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin (21/5/2019).

Penetapan hasil Pemilu Presiden 2019 ditolak Prabowo-Sandi dan para pendukungnya. Alasan penolakan hasil Pemilu Presiden karena berdasarkan fakta-fakta yang telah banyak dipublikasikan media sosial bahwa pemilihan Presiden penuh dengan kecurangan.

Dampak pilpres 2019 tersebut ditambah ekonomi global, maka setidaknya Indonesia menghadapi tiga persoalan besar.


Persoalan Sosial

Hasil Pemilu serentak telah ditetapkan oleh KPU, tetapi belum menyelesaikan masalah. Pertama, dugaan kecurangan Pemilu Presiden yang disebut terstruktur, sistimatis dan masif tidak diselesaikan. Pada hal telah diberitakan secara luas di media sosial.

Kedua, lebih dari 650 petugas Pemilu meninggal dunia sampai saat ini tidak diungkap penyebabnya karena tidak dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF), sehingga banyak yang merasa prihatin dan tidak bisa menerima hal itu karena seolah ada pembiaran.

Dampak dari dugaan kecurangan Pemilu Presiden, rakyat menggugat pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dijamin UUD 1945. Selain itu, tumbuh persepsi bahwa tidak ada perlindungan terhadap bangsa Indonesia yang dijamin dalam Pembukaan UUD. Dampak lanjutannya terjadi distrust (ketidak-percayaan) rakyat.

Dua hal tersebut bisa memancing gelombang massa yang besar untuk memprotes. Walaupun aparat sudah mencegah rakyat datang ke Jakarta, tetapi pengalaman selama ini tidak semudah yang dibayangkan. Ada rumus sosial, semakin rakyat ditekan semakin bersemangat.

Pesan dan harapan saya, supaya protes sosial yang dijamin dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 dan pasal 28 E supaya dilakukan dengan ekstra damai, jangan mau diprovokasi dan melakukan anarkis yang pasti merugikan semua.


Persoalan Ekonomi

Ekonomi Indonesia menghadapi persoalan eksternal yang tidak mudah. Jika tidak hati-hati dan tidak bisa diatasi, Indonesia bisa mengalami krisis yang mungkin lebih parah dari krisis tahun 1998.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani telah mengemukakan bahwa ekonomi dalam tekanan global yang sangat serius. Ia mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China terhadap perekonomian dunia akan berdampak panjang.

Menurut dia, “Yang perlu kita waspadai adalah sinyal bahwa situasi ini tidak akan reda dalam jangka pendek, karena pola konfrontasi sangat head to head. Dan artinya ketegangan ini akan mewarnai cukup panjang. Dari sisi China dampak ekonomi mereka slow down sudah terlihat di index IPM” (Kompas.com, 15/5/2019).


Perang dagang Amerika Serikat dengan China, pasti menimbulkan masalah bagi ekonomi Indonesia karena besarnya ketergantungan Indonesia terhadap kedua negara tersebut. Jika tidak hati-hati, perang dagang kedua negara besar itu, Indonesia bisa mengalami nasib seperti kata pepatah “Gajah bertarung lawan gajah pelanduk mati ditengah-tengah.”

Selain itu, ekonomi dalam negeri Indonesia masih lemah, maka perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, akan semakin memberi tekanan yang besar kepada ekonomi Indonesia.


Persoalan Politik

Persoalan sosial yang terjadi pasca Pemilu 2019 ditambah persoalan ekonomi Indonesia, bisa menimbulkan persoalan politik yang serius.

Oleh karena itu, persoalan politik harus diselesaikan melalui dialog dan perundingan. Sebaiknya tidak menggunakan hukum untuk menekan lawan politik dan politik belah bambu yang akan semakin menciptakan polarisasi. Saya usulkan supaya politik merangkul dan mempersatukan dikedepankan.

Jika persoalan politik tidak bisa diselesaikan, maka saya khawatir terjadi krisis politik. Kalau terjadi krisis politik, maka bangsa dan negara Indonesia akan mengalami kemunduran yang dahsyat.

Jangan sampai seperti kata pepatah “Menang jadi arang kalah jadi abu.”
Dalam pertengkaran, menang atau kalah sama-sama menderita kerugian.

Semoga Allah menyelamatkan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Aamiin.


Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).

Baca Juga

Opini

AHY mempunyai peluang menjadi Cawapres 2024. Begitu pula Sandi. Masalahnya, peluang menjadi calon wakil presiden RI dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti popularitas, dukungan partai politik, dan...

Politik

Semua Kritik Anies yang dikemukakan dalam berbagai kesempatan merupakan fakta dan realita yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Pemilu

Tidak mudah Partai Demokrat kubu AHY menghadapi kubu Moeldoko dalam kasus Judicial Review di Mahkamah Agung.

DKI Jakarta

Pada 20 Mei 2023, seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HKN). Pada saat yang sama, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggunakan momentum HKN untuk memperingati...

Pemilu

Partai Nasdem perlu membangun dan memperkuat dukungan konstituen di akar rumput. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisir kampanye lokal, mengadakan pertemuan dengan warga...

Pemilu

Anies Baswedan telah mempraktekkan politik merangkul pada semua golongan, suku, agama dan antar golongan.

Pemilu

Di hari ulang tahunnya Anies Baswedan menyebutkan pemilu setiap 5 tahun kita laksanakan untuk melihat kembali arah bangsa apakah cita-cita didirikannya NKRI sudah dijalankan.

Opini

Partai Keadilan Sejahtera dikenal sebagai partai yang bersih dan anti-korupsi, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh kepentingan politik atau ekonomi tertentu.