Saya tidak setuju dengan pandangan beberapa pihak bahwa tidak ada gunanya membawa kasus dugaan kecurangan Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) karena peluang menang sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali karena semua sudah di setting.
Ada yang memberitahu, semua proses persidangan di MK hanya sandiwara hukum. Hasilnya sudah pasti sesuai skenario.
Pandangan semacam itu, harus ditolak karena menurut saya, tidak ada yang mustahil di atas dunia. Tugas kita adalah berjuang mewujudkan yang mustahil itu.
Di dalam perjuangan mewujudkan sesuatu, adakalanya berhasil dan tidak jarang pula mengalami kegagalan. Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala daya dan upaya untuk mewujudkan kemenangan, betapapun peluang untuk menang hanya selubang jarum, kita tetap harus berjuang mewujudkan kemenangan.
Itulah yang tengah dilakukan Prabowo-Sandi melalui para tim hukumnya yang dipimpin Bambang Widjajanto dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.
https://twitter.com/Asmara_Maudy/status/1140902084423716864
Bambang Widjojanto: Tiga Kegagalan Fatal KPU Dalam Menjawab Gugatan #KlikRMOLID #RepublikMerdeka https://t.co/xycgDa5kHS
— REPUBLIK MERDEKA | RMOL.ID (@rmol_id) June 18, 2019
Pengacara pihak KPU terlihat meremehkan militansi emak-emak yg menjadi saksi di MK malam ini, mrk seolah tdk percaya ada emak-emak yg rela scr sularela mau menjadi saksi di kecamatan dengan penuh militansi. Padahal setiap hari selama kampanye sy merasakan getaran militansi itu.
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) June 19, 2019
Saksi bernama Fakhrida Arianty mengaku mendapat pengarahan di grup Whatsapp. https://t.co/fBwhwjqbnA
— Republika.co.id (@republikaonline) June 19, 2019
Saksi itu orang yang membantu terang persoalan utk mencari kebenaran materiil. Tdk boleh diperlakukan sprt tersangka atau pesakitan.
— Refly Harun (@ReflyHZ) June 19, 2019
Dengan Niat dan Optimis
Dalam perjuangan mewujudkan kemenangan, modal utama yang harus dijadikan pegangan, setidaknya lima hal.
Pertama, niat. Dalam berjuang mewujudkan sesuatu yang dianggap benar, sebaiknya dimulai dengan niat. Niat memandu kita untuk mewujudkan yang diniatkan. Dengan niat insya Allah yang diperjuangkan bernilai ibadah.
Kedua, optimis. Betapapun peluang menang di MK hanya selubang jarum, dalam berjuang harus ditanamkan optimisme, yaitu penuh pengharapan akan memperoleh kemenangan. Sebagai orang yang beriman, sikap pesimisme harus dibuang jauh-jauh karena bisa melemahkan semangat dalam berjuang.
Ketiga, usaha. Tidak ada kemenangan tanpa perjuangan keras mewujudkan kemenangan. Kemenangan akan diperoleh karena usaha yang sungguh-sungguh. Pada saat yang sama memohon pertolongan kepada Allah, pemilik segalanya.
Keempat, berdoa. Sebagai warga negara Indonesia yang beriman dan bertakwa, senjata yang paling ampuh dalam berjuang adalah berdoa. Addu’au silahul mu’min, yang artinya “doa adalah senjata orang yang beriman.”
Kelima, dukungan rakyat. Rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang hadir di MK dan yang tidak hadir di MK sebaiknya terus-menerus melantunkan doa kepada Allah semoga melalui persidangan di MK hadir kemenangan sebagai wujud penegakan kebenaran dan kejujuran.
Dengan melakukan lima hal tersebut berarti kita telah berkontribusi dalam memperjuangkan tegaknya demokrasi melalui Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
https://twitter.com/eneng_peyot/status/1141492155933839360
Sidang dimulai pukul 09.00 WIB, Rabu (19/6), hingga 04.17 WIB Kamis (20/6) masih berlangsung. https://t.co/qoPCh7c80x
— kumparan (@kumparan) June 19, 2019
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Berjuang utk menang di MK hrs dilakukan sekecil apapun peluangnya. Utk menang hrs optimis tdk blh pesimis, hrs kerja keras, ada niat, dan berdoa kpd Allah semoga setiap perjuangan jadi amal ibadah. Kemenangan hrs diusahakan dan diperjuangkan https://t.co/eB8PNaqVfP
— Musni Umar (@musniumar) June 20, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
