DKI Jakarta dibawah Gubernur Anies Baswedan, terus dibangun menjadi asri dan indah dipandang mata. DKI asri tanpa polusi, indah dan sedap dipandang mata.
Salah satu cara untuk membuat DKI Jakarta asri, yang artinya indah dan sedap dipandang mata, maka sepanjang jalan protokol dan berbagai tempat yang kosong milik pemerintah Provinsi DKI, ditanami rumput, tanaman bunga, dan pepohonan.
Setiap hari, di berbagai tempat, sudut jalan, dan jalan protokol, nampak para petugas merawat tanaman rumput, bunga dan pepohonan.
Disamping itu, pemerintah Provinsi DKI terus membeli tanah rakyat dengan harga yang pantas dan layak untuk dibangun taman kota.
Dampak positifnya tidak hanya DKI Jakarta terus bertambah asri, indah dan sedap dipandang mata, tetapi sangat berperan mengurangi polusi.
#Foto Menjelang HUT ke-74 RI, Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan mempercantik taman di kolong JLNT Pangeran Antasari. Tanaman yang menjalar tak beraturan dipangkas. #HUTRI #Taman https://t.co/dePTm5q5wY
— detikcom (@detikcom) August 12, 2019
Mengurangi Polusi
Untuk memgurangi polusi di DKI Jakarta ditempuh dua cara.
Pertama, membuat hijau DKI dengan tanaman rumput, bunga dan pepohonan.
Kedua, mengurangi polusi udara dari kendaraan roda empat (mobil) dengan memperluas ruas genap-ganjil dan memperpanjang waktunya dari :
Pukul 06.00-10.00 (pagi)
Pukul 16.00-21.00 (sore – malam)
Selain itu, menaikkan biaya parkir mobil untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi, sehingga beralih kepada penggunaan transportasi massal.
Disamping itu, membatasi usia kendaraan angkutan umum dan kendaraan pribadi.
Untuk mewujudkan pengendalian pencemaran udara yang menghadirkan polusi, maka Gubernur DKI Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Sebagai sosiolog, saya apresiasi keluarnya Instruksi Gubernur tersebut walaupun ada yang sesalkan karena tanpa riset, tapi ini dalam keadaan darurat, harus segera dikeluarkan payung hukum untuk mengatasi pencemaran udara yang menerpa DKI Jakarta di musim kemarau sekarang.
Sahabat LRTJ, ayo sama-sama bantu kurangi polusi udara di Jakarta. Mari kita beralih menggunakan transportasi publik, yang aman dan nyaman untuk Jakarta Lebih Baik !#AyoNaikLRTJ #LRTJakarta#7DaysChallenge#JakartaBersih#BreathJakarta#Peduliudarajakarta pic.twitter.com/YTrJvccTTN
— Care Center Layanan Sahabat LRTJ (@lrtjkt) July 11, 2019
Menanam pohon bisa menjadi salah satu solusi menjaga kualitas udara Jakarta.
Pemprov DKI telah menanam tanaman pelindung di kawasan padat kendaraan, seperti di Simpang Semanggi, Bundaran HI, Bundaran Senayan, dsb.
Yuk, hijaukan Jakarta!#DKIJakarta#PeduliUdaraJakarta pic.twitter.com/aGmoIzy4eA
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) July 12, 2019
Peran AgroTeknologi
Untuk membangun DKI asri tanpa polusi, indah dan sedap dipandang mata, maka peran agroteknologi sangat penting dan menentukan.
Agro berasal dari agronomi yaitu ilmu yang mempelajari gejala (fenomena) dalam hubungannya dengan pertanian atau teori dan praktik dalam pengelolaan tanah dan produksi tanaman. Teknologi berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering).
Agroteknologi Jadi Jurusan Favorit, Tanda Milenial Minat Jadi Petani? https://t.co/k5CrbBFJkB
— PSEKP Kementan (@PSEKP_KEMENTAN) July 12, 2019
Petani milenial tidak hanya merujuk pada usia 19-39 tahun. Paling penting adalah semangatnya tetap milenial, yakni penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.#KerjaBerdampak #KerjaNyata pic.twitter.com/7LdCs1R2Vi
— Kementerian Pertanian RI (@kementan) March 27, 2019
Dalam hubungan itu, keberadaan program studi agroteknologi Universitas Ibnu Chaldun sangat diperlukan untuk menunjang dan menyukseskan pembangunan DKI Jakarta yang asri, dengan taman kota yang indah dan sedap dipandang mata.
Selain itu, membuka lapangan kerja dan menghasilkan uang dalam bidang agroteknologi, karena tempat tinggal dengan tanah yang tidak luas, bisa dibangun agroteknologi dengan menanam di pot yang digantung disamping rumah, dengan pupuk tanaman yang yang diproduksi dari sampah rumah tangga, yang sekarang ini sedang dibangun IFF (Intermediate treatment facility) oleh pemerintah Provinsi DKI untuk pengolahan sampah organik.
Oleh karena itu, saya mengundang para pemuda (i) untuk mengikuti program studi agroteknologi Universitas Ibnu Chaldun. Pendaftar dari kalangan yang tidak mampu akan diberi beasiswa berupa pembebasan uang pembangunan dan potongan uang kuliah.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Tahun ajaran baru sudah di depan mata, untuk adik siswa/i yang sudah lulus SMA dan bingung mau melanjutkan studi kemana, ayo daftarkan diri kalian di Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. pic.twitter.com/knbcPtaxuN
— LPPM UIC Jakarta (@UicLppm) June 26, 2019
Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi
Kepala Humas UIC: Syahiruddin, HP: 0852-4177-5588
Staf Rektorat UIC, Muslikhun, HP: 0856-4153-2499
Kepala Rektorat UIC, Siti Amina Amohuru (Ici) HP: 0822-1480-4277
Tertarik menjadi mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun Jakarta? Berikut Infonya
Teman2 yth. Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan S1 kami mengundang untuk.bergabung di Univ. Ibnu Chaldun Jkt. Tks https://t.co/y9KqMYXmo5
— Musni Umar (@musniumar) April 25, 2019
Musni Umar adalah Sosiolog dan Rektor Univ. Ibnu Chaldun Jakarta.
