Prof Dr Emil Salim, ekonom senior paling terkemuka di Indonesia, pernah memegang jabatan Menteri dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI (Wantimpres) dalam tulisannya di twitter pada 10 Agustus 2019 bertanya: Apakah makna Jakarta sebagai ibukota NKRI?
Apakah makna Jakarta sebagai ibu-kota NKRI? Jakarta = tempat lahirnya (1) Sumpah Pemuda; (2) dasar Negara Pancasila; 3) proklamasi kemerdekaan RI; (4) istana Merdeka tempat bendera Belanda digantikan Merah-Putih. Jakarta = ibu-kota & roh Indonesia Merdeka !
— Emil Salim (@emilsalim2010) August 10, 2019
Pada hari yang sama Prof Emil menulis di twitternya dengan bertanya: Apakah benar logika bahwa “ibukota negara harus di tengah-tengah negara”?
Apakah benar logika bahwa “ibukota negara harus di-tengah2 negara”? Washington, Moskow, London, Den Haag, Berlin, Ottawa, Beijing, Tokyo, New Delhi, dll adalah ibukota dari kebanyakan negara2 di dunia yg TIDAK terletak di tengah negara.
— Emil Salim (@emilsalim2010) August 10, 2019
Dua tulisan Prof Emil Salim, tidak langsung menolak memindahkan ibukota, tetapi sebagai ilmuan dan negarawan, mempertanyakan apa alasan memindahkan ibukota?
Presiden Jokowi minta izin DPR pindah ibukota Negara. Sebaiknya DPR buka kesempatan bagi publik umum mempersoalkan: apa urgensi pindah ibu kota dgn biaya Rp.466 trilliun ? Bagaimana nasib gedung2 DPR, Mahkamah Agung, Gedung Pancasila, Bank Indonesia dll. ?
— Emil Salim (@emilsalim2010) August 17, 2019
Presiden Jokowi telah meminta izin kepada parlemen RI untuk memindahkan ibukota dari Jakarta keluar pulau Jawa yaitu di Kalimantan, telah disampaikan dalam pidato kenegaraannya dihadapan parlemen RI tanggal 16 Agustus 2019 bahwa ibukota negara Republik Indonesia akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan.
Investasi yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota sebesar Rp 485 triliun pada 2020-2024.#Polhuk #AdadiKompas https://t.co/yHhmU1ujyR
— Harian Kompas (@hariankompas) August 17, 2019
Presiden Jokowi dlm pidato kenegaraan dihdpn anggota parlemen RI tlh umumkan ibukota negara pindah dr DKI ke Kalimantan. Mnrt sy pindah ibukota bkn skala prioritas. bbrp waktu sy tlh menulis artikel. Sehubungan itu, sy turunkan kembali tulisan tsb. https://t.co/exe397csWN
— Musni Umar (@musniumar) August 16, 2019
Tidak Ada Alasan Kuat
Prof Emil Salim walaupun bukan sejarawan, tetapi yang diungkapkan adalah fakta sejarah bahwa sumpah pemuda, proklamasi 17 Agustus 1945, Dasar Negara republik Indonesia, istana Merdeka tempat bendera Belanda digantikan Merah-Putih. Semuanya dilaksanakan di Jakarta, sehingga Jakarta sarat dengan sejarah.
Selain itu, rapat raksasa masyarakat Jakarta untuk mendukung dan memperkukuh kemerdekaan RI di lapangan Ikada (sekarang Monas).
Dari aspek sejarah, sangat tidak mendukung kalau Jakarta yang sarat dengan sejarah kemerdekaan RI dipindah ke Kalimantan yang tidak pernah mempunyai sejarah tentang kemerdekaan republik Indonesia.
Prof Emil Salim juga memberi contoh berbagai ibukota negara di dunia seperti Washington, Beijing, Tokyo, Ottowa, dan lain-lain yang ibukotanya tidak terletak di tengah negara.
Selain itu, Prof Emil Salim belum mengemukakan tidak layaknya dipindah ibukota negara republik Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan karena besarnya defisit anggaran. Indonesia setiap tahun yang ditutup dengan utang baru, dan ekonomi Indonesia masih mengalami kesulitan terutama utang luar negeri yang terus membengkak dan telah menembus Rp 5.602 triliun (okezone.com, 15 Agustus 2019).
Pada hal biaya yang diperlukan untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan menelan dana sekitar Rp 485 triliun (hariankompas, 16 Agustus 2019)
Sandiaga Uno menilai pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan harus hati-hati dan dipelajari dampak luasnya. https://t.co/jXe7AJ3NIN
— kumparan (@kumparan) August 16, 2019
Fahri Hamzah menolak ide Jokowi memindahkan ibu kota ke Kalimantan. https://t.co/S5icYY1CT1
— kumparan (@kumparan) August 16, 2019
Dear Pencinta ILC: diskusi kita Selasa pkl 20.00 malam ini berjudul, "Perlukah Ibu Kota Dipindahkan?" Selamat menyaksikan. #ILCPerlukahIbuKotaPindah
— Karni ilyas (@karniilyas) August 20, 2019
#ILCPerlukahIbuKotaPindah | NARASUMBER ILC : @SherlyAnnavita (Millenial Influencer) | LIVE TVONE SEKARANG! @karniilyas pic.twitter.com/liqLRYv0WK
— Indonesia Lawyers Club (@ILCtv1) August 20, 2019
Belum lagi tinjauan dari aspek sosiologis, betapa besarnya kendala yang dihadapi untuk memindahkan karyawan dan keluarganya dari Jakarta ke Kalimantan.
Kalau alasan untuk memindahkan ibukota ke Kalimantan untuk mewujudkan pemerataan dan keadilan, saya rasa tidak tepat. Pemerataan dan keadilan, hadir dengan adanya gagasan yang mengacu pada Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila, kemudian dinarasikan untuk mewujudkannya ke dalam karya nyata.
Selama ini tidak ada gagasan yang konsekuen dilaksanakan dalam pembangunan untuk mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945 “Yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia…” dan Pancasila, terutama sila 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kedua sila dari Pancasila sama sekai tidak diwujudkan secara konsekuen. Pertanyaannya, apakah tidak ada pemerataan dan keadilan karena ibukota negara terletak di Jakarta, sehingga ibukota negara harus dipindah di Kalimantan supaya pemerataan dan keadilan bisa diwujudkan?
Tidak perlu tapi sangat baik jika pembangunannya 100% dari Indonesia dan untuk Indonesia, mulai dari modalnya, kontraktornya, sumber dayanya, sampai pekerjanya.
Beranikah pemerintahannya Pak @jokowi?#ILCPerlukahIbuKotaPindah
— Rizky Mukti Pratama (@rizkymuktip) August 20, 2019
Reposted from instagram account @sherlyannavita. "MAAF, SAYA AKAN DUKUNG PAK JOKOWI".
More videos, follow instagram: "@sherlyannavita". pic.twitter.com/XMrswT7Rr2— Sherly Annavita (@SherlyAnnavita) July 12, 2019
Pak Rocky, ini bukit didepan rumah saya, dari kecil sampai sekarang selalu liat ini. Kalimantan Timur tepatnya. Yg saya takutkan, hilangnya gelar "Paru-paru Dunia" dipulau Borneo ini. pic.twitter.com/JDvmzVQ3WQ
— Nia Armiani (@NiaArmiani17) August 18, 2019
Tahukah kamu
Hutan di Indonesia merupakan Hutan Ketiga Terbesar di Dunia, maka tak heran Indonesia disebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Mayoritas hutan di Indonesia merupakan hutan hujan tropis misalnya seperti di Kalimantan dan Papua. pic.twitter.com/BYpzs2pzrt
— DJPK Kemenkeu (@DitjenPK) July 1, 2019
Semoga tulisan ini menjadi bahan pertimbangan untuk dikaji ulang urgensi pindah ibukota dan didengar sebagai aspirasi dari rakyat yang saya duga mayoritas tidak setuju ibukota negara dipindah dari Jakarta ke Kalimantan.
“She is too weak and frightened to leave the trunk where she had sought sanctuary as machines tare down her jungle home in #Borneo.”
Pregnant orang-utan pictured clinging to final tree as bulldozers destroy rainforest around her https://t.co/fLkxvL3ial
— Ashis Basu (@BasuAshis) June 2, 2019
"The tragedy for Borneo is that the cycle of wildfires fires that threaten both human lives and nature is deliberately sparked in order to clear forest for farmland or industrial scale plantations for oil palm." https://t.co/XaZOecZHJa
— Extinction Symbol (@extinctsymbol) August 29, 2018
Less than 100 Sumatran rhinos are left in the world, according to the Borneo Rhino Alliance. https://t.co/yE7iA4AggK
— ABC News (@ABC) May 29, 2019
It's #WorldOrangutanDay!
All three species of #orangutan are Critically Endangered. To save these charismatic apes, we must save their forest home. Donate now to save habitat for threatened animals like orangutans and your gift will make 4X the impact! https://t.co/NUaEBwIj9l pic.twitter.com/J6R7bX6AP5
— Rainforest Trust (@RainforestTrust) August 19, 2019
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Presiden Jokowi dlm pidato kenegaraannya di gedung parlemen RI tgl 16 Agustus 2019 tlh minta izin ke para anggota parlemen utk pindahkan ibukota negara ke Kalimantan. Krn alasan pindah ibukota lemah, saya kembali turunkan tulisan tolak pindah ibukota https://t.co/5HBl8wRBSZ
— Musni Umar (@musniumar) August 20, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
