Hari ini, 1 Muharram 1441 H bertepatan 01 September 2019. Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam yang juga sering disebut Tahun Baru Hijriyah, saya menurunkan tulisan seperti tajuk diatas.
Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan contoh teladan yang baik, telah memberi contoh dengan berhijrah, yaitu berpindah dari kota Mekah ke Madinah untuk melanjutkan perjuangan menyebarkan Islam, karena di Mekah dia mendapat banyak ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
Dalam hidup ini, setiap orang harus berani berhijrah, keluar dari kondisi yang tidak menguntungkan kepada kehidupan baru, yang diharapkan menghadirkan harapan dan masa depan yang gemilang.
Itulah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Rasulullah memutuskan hijrah ke Madinah untuk membangun kehidupan baru, mendirikan negara baru.
Peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah, kemudian khalifah kedua Umar bin Khattab menetapkan 01 Muharram sebagai awal penangalan dalam kalender Islam.
FOTO: Semarak Jakarta Muharram Festival 2019 https://t.co/5uKpbACXhP
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) September 1, 2019
https://www.instagram.com/p/B12XiwNgDLA/
Anies Baswedan salat bersama warga DKI Jakarta di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. https://t.co/jjapfBOYLB
— detikcom (@detikcom) August 31, 2019
Semua Harus Berhijrah
Hijrah dalam arti harfiah yaitu Nabi dan para sahabat berpindah dari Mekah ke Madinah, hanya satu kali dalam sejarah.
Akan tetapi, hijrah dalam pengertian kontemporer, berpindah dari satu keadaan dan kondisi yang status quo kepada kondisi yang diharapkan memberi prospek yang lebih baik, merupakan “keniscayaan.”
Oleh karena, kebangkitan dan kemajuan tidak bisa diwujudkan jika tidak ada hijrah. Hijrah akan menghadirkan perubahan. Perubahan akan terjadi jika ada hijrah (berpindah).
Hijrah tidak akan terjadi tanpa ada niat. Niat adalah gagasan, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk narasi, lalu diimplementasikan dalam bentuk karya (kerja).
Hijrah dalam konteks kekinian, bisa dimaknai secara luas dan kontekstual. Setiap individu harus selalu berhijrah agar ada perubahan dan kebaharuan.
https://twitter.com/musniumar/status/1167783494350598145
https://twitter.com/musniumar/status/1167719504069054464
Pertama, mahasiswa (i) dalam upaya meningkatkan prestasi akademik, harus selalu berhijrah dengan berpindah dari malas belajar dan membaca menjadi rajin belajar dan membaca.
Kedua, dosen, yang selama puluhan tahun hanya mengajar, momentum tahun baru hijriyah harus berpindah dari hanya aktif mengajar, kepada kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Ketiga, pedagang, misalnya membuka tokonya sudah siang dan hanya bersifat konvensional, tidak melakukan promosi, momentum tahun baru Islam yang mengambil spirit hijrah Rasulullah, harus berhijrah membuka tokoh pagi hari dan melakukan promosi dengan menggunakan media sosial.
Keempat, pegawai atau karyawan, harus pula berhijrah, dari tidak disiplin waktu dan malas bekerja menjadi disiplin dan rajin bekerja. Oleh karena, perusahaan atau universitas tempat bekerja tidak akan maju, jika tidak karyawan disiplin dan malas bekerja. Momentum tahun baru hijriyah, karyawan harus pula berhijrah untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Kelima, pimpinan perusahaan, pimpinan universitas, para menteri, pimpinan tinggi negara dan Presiden, sebaiknya menjadikan momentum tahun baru hijriyah mengambil spirit hijrah untuk berhijrah membawa perusahaan, universitas, kementerian, lembaga negara dan Indonesia agar bangkit dan maju.
Jadikan momentum tahun baru Islam yang mengambil spirit hijrah untuk membawa umat Islam, dan seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu, berdaulat, bangkit dan maju.
Semoga tulisan ini menginspirasi para pemimpin dan seluruh bangsa Indonesia untuk berhijrah supaya ada perubahan, kebangkitan dan kemajuan.
Warga Kerumuni Bundaran HI Saksikan Jakarta Muharram Festival https://t.co/qSuLBwbBTz
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) August 31, 2019
Jakarta Muharram Festival digelar meriah semalam. Event ini begitu lengkap dan berkesan bagi para pengunjung dan wisatawan datang ke sana. https://t.co/OYlL54ZyRH
— detikcom (@detikcom) September 1, 2019
https://twitter.com/detikcom/status/1167865633914019840
https://twitter.com/detikcom/status/1167859543268704257

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
