Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un (Sesungguh kita milik Allah dan kita akan kembali kepadaNya).
Seluruh bangsa Indonesia dimanapun berada dan mereka yang pernah bertemu dan mengenal Prof Dr Ing Bacharuddin Jusuf Habibie pasti sangat bersedih dan berduka atas kepulangan beliau diharibaan Allah Yang Maha Kuasa.
Dalam rangka mengenang (in memoriam) Prof Dr BJ Habibie, saya menurunkan tulisan dengan tajuk di atas.
Presiden ke-3 RI BJ Habibie menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pukul 18.05 WIB karena gangguan organ. Selamat jalan, Eyang Habibie. #TopNews https://t.co/GiT6k8Ns2u pic.twitter.com/sbLkMTnw54
— kumparan (@kumparan) September 11, 2019
Ucapan Belasungkawa dari Australia dan Selandia Baru atas Wafatnya Habibie https://t.co/E3IGfQzHVa
— MSNIndonesia (@MSNindonesia) September 11, 2019
Presiden ke-3 RI BJ Habibie meninggal dunia. Gubernur DKI Anies Baswedan bersama ibundanya Aliyah Rasyid melayat ke rumah duka. https://t.co/zydBGdBpoA
— detikcom (@detikcom) September 12, 2019
Setidaknya ada enam legacy yang amat penting dan monumental yang diwariskan Prof Dr. Ing BJ Habibie – Prestasi BJ Habibie
Pertama, sebagai teknolog dan pakar Aeronautika yang luar biasa telah mampu mewujudkan dalam karya yang membuat Indonesia dipandang hebat karena sanggup membuat pesawat terbang, sehingga kawan dan lawan kagum dan memberi apresiasi. Semoga lahir dan tumbuh Habibie-Habibie baru untuk membangun kehebatan Indonesia sebagaimana kata pepatah “Patah tumbuh hilang berganti.”
Inilah N250 Gatot Kaca, pesawat pertama yang dibuat di Indonesia. Pada 1995, Habibie merancang dan memimpin proyek pesawat N250. Habibie butuh waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal. N250 diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). pic.twitter.com/twVa31XPMF
— KOMPAS TV (@KompasTV) September 12, 2019
Kedua, sebagai demokrat dan negarawan, Pak Habibie telah membuktikan ketika Pak Harto mundur sebagai Presiden RI dan sebagai Wakil Presiden RI tampil menggantikan Pak Harto, menurut UUD 1945 akan melanjutkan kepemimpinan sebagai Presiden sampai masa jabatan berakhir 5 (lima) tahun, tetapi Pak Habibie memilih opsi mempercepat pemilihan umum (Pemilu) sesuai tuntutan publik. Hasil Pemilu 1999, PDIP yang memenangkan Pemilu. Laporan pertanggungjawaban Pak Habibie di MPR ditolak, sehingga tidak bersedia mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden di MPR RI.
Pak Habibie tidak menggunakan aparat dan PNS untuk berbuat curang guna melanggengkan kekuasaannya.
Ketiga, ilmuan tangguh yang jenius dan berwatak kebangsaan serta religius. Pak Habibie manusia langka karena selain sangat pintar dan jenius, amat menyintai Indonesia dan sangat taat beragama.
Keempat, sangat mementingkan sumber daya manusia. Pada saat menjadi Menteri Riset, Teknologi dan Kepala BPPT, ribuan putera-puteri Indonesia dikirim untuk belajar di luar negeri.
Kelima, menjadi Presiden RI pada saat Indonesia mengalami krisis yang amat dahsyat. Perpecahan dan demonstrasi terjadi di mana-mana. Mata uang rupiah melemah pada titik nadir terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat.
Presiden BJ Habibie mampu menyelenggarakan Pemilu secara jujur dan adil yang dimenangkan oleh PDIP. Pemilu setelah era Presiden BJ Habibie tidak lagi pernah terjadi Pemilu secara jujur dan adil karena penguasa menggunakan aparat, PNS/ASN, dan politik uang untuk memenangi Pemilu.
BJ Habibie tlh mendahului kita. Memimpin Indonesia masa singkat. Walau begitu banyak legacy yg ditinggalkan diantaranya netralitas PNS/Aparat dlm Pemilu dan Pilkada Kita doakan beliau dgn baca Al Fatihah https://t.co/Bi5EaJCUAS
— Musni Umar (@musniumar) September 12, 2019
Disamping itu, Presiden BJ Habibie dalam waktu singkat mampu menguatkan mata uang rupiah secara signifikan terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat.
Terobosan Habibie saat Krismon, Pangkas Dolar ke Rp8.000/USD https://t.co/TfITIWVF2q
— MSNIndonesia (@MSNindonesia) September 11, 2019
Keenam, Pak Habibie mampu meyakinkan Pak Harto sebagai Presiden RI supaya umat Islam dirangkul, tidak dijadikan musuh dalam membangun Indonesia. Hasilnya Pemilu menghasilkan anggota DPR/MPR yang hijau royo-royo dan Pak Harto merestui berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) dan BJ Habibie menjadi Ketua Umum ICMI yang pertama.
Habibie usung gagasan memadukan iman-taqwa dengan iptek untuk bangun peradaban.. https://t.co/hFDFOHzbBF
— Republika.co.id (@republikaonline) September 11, 2019
Selain enam hal tersebut, Presiden BJ Habibie pada masa memimpin Indonesia yang singkat, mampu meletakkan landasan dalam berdemokrasi dengan membuat UU Pemilu. BJ Habibie sebagai bapak demokrasi Indonesia.
Disamping itu, Presiden BJ Habibie mampu memperkukuh negara kesatuan republik Indonesia dengan membuat UU Otonomi Daerah, sehingga berbagai daerah yang ingin merdeka pada awal reformasi merasa tidak perlu merdeka karena aspirasi mereka telah terakomodir dalam UU Otonomi Daerah.
Pesan Terakhir Habibie, Berharap Bangsa Tidak Tercerai Berai https://t.co/lCYQM8NnBo
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) September 11, 2019
Sebagai pribadi, kenangan paling indah terhadap Prof Dr BJ Habibie karena saya menjadi anggota DPR/MPR RI dan pensiun sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara dikukuhkan oleh Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.
Terima kasih Pak Habibie atas pengabdianmu kepada bangsa dan negara serta Agama. Semoga menjadi amal ibadah dan diterima oleh Allah.
Selamat jalan Pak Habibie. Doa kami seluruh bangsa Indonesia selalu menyertaimu di alam barzah.
Generasi pelanjut akan melanjutkan perjuanganmu dan para pemimpin terdahulu untuk mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, adil dan makmur.
https://twitter.com/habibiecenter/status/1171752340644220929
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Indonesia kehilangan tokoh paling terkemuka. Banyak legacy yg diwariskan kpd bgs, negara dan Agama. Dlm rangka mengenang kepergian Prof Dr BJ Habibie, saya menulis artikel. Kita mendoakan beliau insya Allah husnul khatimah https://t.co/JIctObjgN1
— Musni Umar (@musniumar) September 12, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
