Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta saat memberikan sambutan pada resepti HUT Kahmi ke-53 di Auditorium Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto Jakarta (29/9/2019) mengemukakan bahwa kita sekarang berada di era bukan lagi pembangunan human capital, tetapi social capital. Social capital tidak saja sumber daya manusianya yang harus berkualitas dan memiliki integritas, tetapi memiliki trust – dapat dipercaya, dan mempunyai kedekatan dengan rakyat serta memiliki jejaring sosial.
Kahmi memiliki hal itu, sehingga bisa berkontribusi yang lebih besar untuk membangun bangsa.
HUT Kahmi ke 53 mengambil tema “Membangun SDM Cerdas dan Inovatif Untuk Kejayaan NKRI.”
Kahmi didirikan di Solo Jawa Tengah pada tahun 1966 di sela-sela kongres HMI ke Vlll. Tujuan mendirikan Kahmi untuk melanjutkan misi perjuangan HMI mewujudkan “terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diredhoi Allah SWT.”
Dengan demikian, tujuan Kahmi didirikan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia dalam rangka ibadah dan mencari ridho Allah SWT.
Namun, Ketua Dewan Penasihat KAHMI itu juga meminta mahasiswa menyampaikan aspirasi sejalan dengan nilai-nilai idealisme berbangsa dan bernegara. #KAHMI https://t.co/2lXFddjsPX
— JPNN.com (@jpnncom) September 29, 2019
Anies Baswedan memberikan sambutan dalam Milad ke-53 KAHMI. https://t.co/PDJRzGhIIc
— kumparan (@kumparan) September 29, 2019
Perekat Persatuan
Kahmi adalah organisasi kekeluargaan yang didirikan selain untuk melanjutkan perjuangan HMI, juga untuk merawat, memelihara dan menjaga persaudaraan, kebersamaan, dan persatuan dikalangan mantan aktivis HMI.
Hal itu merupakan keniscayaan karena para mantan kader HMI yang otomatis menjadi anggota Kahmi (aktif atau pasif) mengabdi dalam berbagai partai politik, dunia usaha, birokrat, perguruan tinggi, aktivis dan sebagainya.
Keberadaan Kahmi semakin dirasakan urgensinya karena alumni HMI dalam banyak hal sering terjadi pertarungan kepentingan antara sesama mantan kader HMI, sehingga keberadaan Kahmi sebagai jembatan untuk merawat kebersamaan, persatuan dan kesatuan merupakan conditio sine quanon.
Hadir dan memberi sambutan dalam HUT Kahmi ke-53, Dr. Akbar Tandjung, sebagai penasehat Kahmi, Dr. Herman Khoiron, Koordinator Majelis Nasional Kahmi. Selain itu, hadir pula Prof. Anwar Nasution, Dr. Abdul Gafur, Prof. Siti Zuhro, Dr. Nazaruddin Nasution, Prof. Laode Kamaluddin, Viva Yoga, Leni Marlina, Prof. Musni Umar dan banyak tokoh Kahmi serta para aktivis HMI.
Berikut foto-foto kegiatan HUT Kahmi ke-53
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Gubernur DKI Jkt Anies Baswedan saat beri sambutan HUT Kahmi ke-53 thn kmkkan bhw era skrg sangat penting social capital yg SDMnya berkualitas, memiliki trust, dekat dgn rakyat dan memiliki jejaring sosial. Kahmi memiliki hal itu untuk bangun bangsa. https://t.co/zzSZfZvk6f
— Musni Umar (@musniumar) September 30, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
