Kolonel Hendi Suhendi yang dicopot dari jabatannya sebagai Dandim Kota Kendari sontak menjadi sangat populer di media.
Irma Nasution, isteri Dandim Kota Kendari, yang memposting tulisan: “Jgn cemen Pak, … Kejadianmu, tak sebanding dengan berjuta nyawa yang melayang.”
Tanpa disangka postingan Ibu Irma Nasution di media sosial menjadi viral yang kemudian KSAD merespon dan tentu saja Ibu Irma Nasution sangat syok. Pertama, suaminya Kolonel Hendi Suhendi dicopot sebagai Komandan Distrik Militer Kendari dan ditahan 14 hari gara-gara postingannya.
Kedua, KSAD sudah mengarahkan supaya kasus isteri ex Dandim Kota Kendari diserahkan ke polisi untuk diusut sebagai pelanggaran UU ITE. Pada hari Ahad, 13 Oktober 2019, M. Harlan Paryatman, anggota Denpom sudah melaporkan ibu Irma Nasution ke polisi.
Saya prihatin yg dialami Dandim Kendari dicopot dan Ditahan, gara2 postingan istrinya yg dipersoalkan krn diduga sindir Wiranto yg ditusuk di lap.Alun-alun Pandeglang. Smg sabar dan tabah. Pasti ada rahasia Tuhan dibalik itu. Ini ujian bagi org yg baik https://t.co/MBhCG5ZWra
— Musni Umar (@musniumar) October 11, 2019
Dandim Kendari Kolonel Kav Hendi Suhendi resmi dicopot dari jabatannya, terkait postingan istrinya di medsos soal penusukan Menko Pohukam Wiranto. Begini prosesnya: #DandimKendari #WirantoDitusuk
via @20detik pic.twitter.com/9lamWDISdY
— detikcom (@detikcom) October 12, 2019
Mantan Dandim Kendari, Hendi Suhendi menjelaskan dirinya patuh dengan perintah pimpinan. Dia menerima konsekuensi. #DandimKendari https://t.co/lWPaLd6fV1
— JPNN.com (@jpnncom) October 12, 2019
JABATAN DICOPOT GARA-GARA ISTRI NYINYIR SOAL WIRANTO
Kolonel Kav Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya dan ditahan akibat komentar istrinya di media sosial. Sang istri, berinisial IPDN, menuliskan status nyinyir terhadap insiden penusukan Menko Polhukam Wiranto. #NewsOne pic.twitter.com/NiU8L8ny8p
— tvOneNews (@tvOneNews) October 13, 2019
Meraup Simpati
Dua kasus yang menimpa Kolonel Hendi Suhendi dan ibu Irma Nasution telah mengundang simpati yang luar biasa dari publik.
Setidaknya ada tiga alasan yang menyebabkan publik sangat bersimpati kepada Kolonel Hendi Suhendi dan isterinya Irma Nasution.
Pertama, publik menilai tidak adil, sebab postingan yang dibuat Ibu Irma Nasution tidak menyebut nama Wiranto, Menko Polhukham, hanya sebagai curahan hati saja.
Kedua, kalau curahan hati Ibu Irma Nasution dianggap sebagai sebuah kesalahan, sejatinya ada pembinaan berupa teguran, tidak langsung mencopot suaminya yang tidak tahu menahu tentang postingan tersebut.
Ketiga, publik menilai tidak masuk diakal, ibu Irma Nasution, isteri Dandim Kota Kendari yang membuat postingan, suaminya dicopot jabatannya dan dihukum 14 hari.
Pencopotan jabatan Dandim Kendari Hendi Suhendi dinilai berlebihan. Hukuman disiplin militer mestinya berdasarkan asas pembinaanhttps://t.co/HTxUyO1Mxz
— TEMPO.CO (@tempodotco) October 14, 2019
52 pengacara yang tergabung dalam Kantor Pengacara Supriadi & Co di Kendari siap mendampingi Irma Purnama Dewi Nasution, istri Kolonel Kav Hendi Suhendi. Hal ini terjadi meski belum ada laporan resmi dugaan pelanggaran UU ITE yang dilakukan Irma. #TopNews https://t.co/P79v8HT0tG pic.twitter.com/gCQb549P2J
— kumparan (@kumparan) October 13, 2019
Dandim Kendari Kol. HS yg dicopot dari jabatannya, akan dikenang 1) karena Kendari Kampung halaman saya. 2) Kolonel punya isteri yg hebat memiliki kepekaan yg tinggi dan keberanian. 3) Peristiwa tsb tdk merusak karir Kolonel malah bisa sebaliknya. Aamin https://t.co/yDgBbwwT51
— Musni Umar (@musniumar) October 12, 2019
Terima Konsekuensi
Publik semakin simpati kepada Kolonel Hendi Suhendi, ketika menjawab pertanyaan wartawan dia berkata: “mungkin saya gagal mendidiknya menjadi isteri abdi negara yang baik. Dan saya menerima dengan ikhlas konsekuensi dari apa yang isteri saya lakukan. Dan saya bangga telah mendidiknya “Menjadi Manusia yang Merdeka.”
Kalimat menjadi manusia yang merdeka, sangat berkesan dipublik karena manusia merdeka yang tidak lain adalah manusia yang bebas menyampaikan curahan hatinya di publik, amat diperlukan karena dapat dibayangkan betapa bahayanya kalau semua orang terbelenggu dan takut menyampaikan kebenaran karena takut kehilangan jabatan, kedudukan dan segala macam asesori kehidupan.
Semoga Kolonel Hendi Suhendi dan Ibu Irma Nasution sabar dan tabah menerima ujian. Doa dan simpati publik selalu menyertai Kolonel Handi dan Ibu Irma dalam menjalani ujian.
Dalam mengakhiri tulisan ini sampaikan firman Allah dalam Alqur’an surat Al Ankabut ayat (2) “Apakah manusia mengira mereka dibiarkan saja, mereka mengatakan “kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji.”
Insya Allah Kolonel Hendi dan Ibu Irma lulus dalam ujian dan sesuai janjiNya, Allah akan meningkatkan derajat dan kedudukan para hambaNya yang sabar dan tabah.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Sampai hari ini Kolonel Hendi Suuhendi dan isterinya Ibu Irma Nasution menjadi buah bibir masy. di dunia maya. Semua mendoakan dan memberi simpati yg luar biasa. Semoga sabar dan tabah jalani ujian https://t.co/2e4Y4hdHT0
— Musni Umar (@musniumar) October 15, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
