Sejak para menteri Kabinet Indonesia Maju dilantik, Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin serta para Menteri belum pernah mewacanakan, paling tidak yang bisa dibaca di media tentang upaya mewujudkan visi misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.
Sudah ditegaskan bahwa para menteri tidak memiliki visi dan misi kecuali visi-misi Presiden dan Wapres. Visi Jokowi-Ma’ruf dapat diakses dan dibaca di laman kpu.go.id yaitu “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.” Begitu pula misi Jokowi-Ma’ruf terdapat 9 macam yang memiliki perincian yang harus dilaksanakan.
Sejatinya visi-misi Jokowi dan Ma’ruf, itulah yang harus selalu dikemukakan, didiskusikan dan dilaksanakan. Bukan wacana radikalisme, terorisme dan sebagainya yang setiap hari dikemukakan di publik.
Dalam rangka mendorong supaya visi-misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin diamalkan, saya menulis dan mengulas visi-misi kedua pemimpin bangsa ini secara berkala.
Setidaknya ada tiga alasan yang mendasari, saya menulis, mengulas dan mempublikasikan kembali visi -misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.
Pertama, untuk mendorong Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf Amin, para Menteri-Wakil Menteri, para Gubernur, Walikota, dan Bupati supaya mewujudkan visi-misi tersebut.
Kedua, untuk mendorong seluruh anggota parlemen di semua tingkatan serta rakyat Indonesia untuk mengawal perwujudan visi-misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.
Ketiga, untuk mendorong berpartisipasi menyukseskan “Kabinet Indonesia Maju.” Rakyat perlu diajak berpartisipasi mewujudkan visi-misi Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Saya berkeyakinan kunci kesuksesan “Kabinet Indonesia Maju” terletak pada besar kecilnya partisipasi rakyat. Makin besar partisipasi rakyat, semakin besar peluang suksesnya pelaksanaan visi- misi Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Keempat, untuk mengingatkan Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf Amin, para Menteri dan Wakil Menteri serta pimpinan lembaga tinggi negara supaya fokus dan bekerja keras mewujudkan visi-misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.
Saya menilai kabinet Indonesia maju, sampai saat ini belum fokus melaksanakan visi-misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin. Ada menteri sejak dilantik, lebih sering terlibat pada diskursus yang bukan mempersatukan bangsa tetapi cenderung memecah belah bangsa.
Kelima, untuk mendorong supaya visi -misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin menjadi wacana publik dan sebuah gerakan.
Yth P. Jokowi dan WP. Ma'ruf. Sy amati para Menteri blm semua fokus mlksnkn Visi dan Misi Bpk. Bnyk menteri sbk mlmpr isu yg mmch belah bkn sbk mewjdkan visi dan misi Bpk. Sy usul stafsus Prsdn dibr tanggungjwb dorong perwjdn visi dan 9 misi Bpk jngn gaji buta tdk tahu kerja apa
— Musni Umar (@musniumar) November 24, 2019
#KawanKabinet, sore ini (14/11), Presiden @jokowi dan Wakil Presiden @Kiyai_MarufAmin memimpin Sidang Kabinet Paripurna tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Kantor Presiden, Jakarta. pic.twitter.com/FVEJKBdDrj
— Sekretariat Kabinet (@setkabgoid) November 14, 2019
https://www.instagram.com/p/B5G-QYenEpS/
Menuju Negara Maju
Pemberian nama “Kabinet Indonesia maju” terkandung maksud untuk berjuang mewujudkan Indonesia menjadi negara maju. Universitas Ciputra (UC) memberi gambaran tentang ciri-ciri negara maju sebagai berikut:
1. Angka pengangguran rendah.
2. Pendapatan per kapita tinggi.
3. Laju pertumbuhan hidup rendah.
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat dan pesat.
5. Industri dan jasa menjadi sektor perekonomian utama.
6. Menghargai waktu dan kesetaraan gender.
7. Sistem pendidikan yang baik.
Selanjutnya, negara berdaulat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Pertama, populasi dan wilayah. Suatu bangsa harus mempunyai populasi permanen sebagai negara yang berdaulat. Selain itu, mempunyai wilayah tertentu yang dikuasai secara sah.
Kedua, independen. Sebuah negara dikatakan berdaulat jika memilih pemerintahannya sendiri dan melakukan urusannya sendiri di dalam negara itu secara bebas dan merdeka.
Ketiga, mampu menentukan nasib sendiri tanpa bergantung pada negara lain. Negara mandiri termasuk bebas berhubungan dengan pemerintah negara lain tanpa persetujuan kekuatan lain.
Jika mengacu pada realita, Indonesia belum negara berdaulat dan mandiri. Secara ekonomi Indonesia masih menghadapi penjajahan ekonomi neo kolonialisme neo imperialisme.
Maka, visi misi Jokowi dan Ma’ruf harus dijadikan sebagai gerakan untuk diwujudkan dalam kenyataan.
Semoga tulisan ini menjadi pendorong untuk fokus dan bekerja lebih keras mewujudkan visi misi Jokowi-Ma’ruf.
Hai SohIB!
Rakornas Indonesia Maju yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Forkopimda pada hari ini menjadi penegasan kembali 5 Visi Pembangunan di masa pemerintahan Presiden @jokowi dan Wapres @Kiyai_MarufAmin#IndonesiaBaik #YangMudaSukaData #Infografis #DailyIssue pic.twitter.com/k0QuznIUys
— Indonesia Baik (@IndonesiaBaikId) November 13, 2019
Para Menteri sebaiknya mewujudkan Visi dan 9 Misi besar Jokowi-Ma'ruf. Kalau berpikir bsr dan bertindak bsr akan hasilkan kemajuan yang besar bagi bangsa dan negara republik Indonesia. Kalau hanya omongin celana cingkrang hasilnya hanya ribut tanpa arah. https://t.co/UuHul7YDif
— Musni Umar (@musniumar) November 1, 2019
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Sejak Kabinet Indo. Mj dilantik sebln ll, mrk yg memimpin ngr ini lebih bnyk bcr dimedia yg tdk terkait visi misi Jokowi-Ma'ruf. Hampir smua menteri bcr radikalisme, terorisme, intoleransi. Tulisan ini Mrpkn drngan spy visi misi Jokowi-Ma'ruf dilksnkn https://t.co/dN6LMt238k
— Musni Umar (@musniumar) December 5, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
