Dalam kehidupan yang penuh dengan persaingan baik dalam sebuah negara maupun antar negara, harus selalu siap sebagaimana ungkapan “Si vis Pacem Para Bellum” (Jika ingin damai bersiaplah perang).
Kalimat itu diucapkan Dr. Fahmi Idris, mantan Menteri Tenaga Kerja di era BJ Habibie dan Menteri Perindustrian di era SBY pada saat diskusi terbatas Fordis ICS Kahmi beberapa waktu lalu.
Fahmi Idris mengemukakan hal tersebut ketika mengomentari Reuni Akbar 212 yang bertema “Maulid Akbar dan Reuni 212.”
Semua kekuatan di manapun harus siap. Kalau siap dan dianggap kuat, maka kekuatan lain akan menimbang sebelum melakukan serangan.
Ahmad Ganis, mantan aktivis 66 yang juga pengusaha menyatakan persetujuannya atas pendapat Fahmi Idris. Akan tetapi, dia menekankan pentingnya membangun “Barisan Nasional” dari kalangan nasionalis untuk membela dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman.
Fordis ICS Kahmi menyarankan kpd pemerintah supaya antisipasi kemungkinan terjadinya KrIsis ekonomi. Salah satu bentuk Antisipasi dgn menggenjot produksi dalam negeri dan menekan impor. https://t.co/rtAAzOB3ov
— Musni Umar (@musniumar) November 13, 2019
Alhamdulillah…acara reuni 212 dan Maulid Akbar kemarin berjalan sukses. Silahkan share video ini untuk menjawab siapapun yg nyinyir dgn acara kemarin. Sampai jumpa tahun depan yaa…Baarakallahu Fiikum ? pic.twitter.com/jBTy7LM0Bb
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) December 3, 2019
Semoga Tidak Ada Krisis
Fahmi Idris dan Ahmad Ganis merasa khawatir Indonesia mengalami krisis di masa depan.
Pemicu krisis bersumber dari dalam negeri dan luar negeri. Dari dalam negeri, pemicunya adalah defisit anggaran yang amat besar ditutup dengan utang yang terus membesar jumlahnya.
Kedua, perang dagang antara Amerika Serikat dengan RRC. Akibat perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, mengakibatkan terjadinya kelesuan ekonomi di hampir semua negara di dunia.
Jika persoalan dari luar menerpa Indonesia, sementara di dalam negeri menghadapi banyak masalah, seperti defisit anggaran yang luar biasa besar yang ditutup dengan utang baru yang terus membesar jumlahnya, maka Indonesia akan mengalami kesulitan bukan saja resesi tetapi krisis, yang mungkin lebih parah dari krisis tahun 1998.
Bulog tak berdaya dililit utang Rp 28 triliun. Kebijakan pemerintah yang tak menguntungkan Bulog, mengancam perum itu. https://t.co/ZzMQyqAtrT
— kumparan (@kumparan) December 9, 2019
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara tak memungkiri defisit anggaran akan melebar tahun ini, dan utang pemerintah juga akan bertambah. https://t.co/zQyvcyfAWB
— detikcom (@detikcom) December 4, 2019
Bantuan RRC
Jika Indonesia mengalami krisis, maka berdasarkan pengalaman, pemerintah Indonesia dipastikan akan meminta bantuan kepada RRC.
Kalau itu terjadi, maka rakyat Indonesia khususnya umat Islam akan sangat tertekan.
Untuk bersiap menghadapi masa yang mungkin akan lebih sulit dari krisis tahun 1998, bangsa Indonesia harus membangun barisan nasional dari berbagai kalangan yang mencintai Indonesia dan berani dan sanggup berjuang bersama membela dan melindungi Indonesia.
Semoga tidak terjadi krisis yang digambarkan para pakar dan praktisi, sehingga seluruh bangsa Indonesia selamat dari kesulitan. Maka sedia payunglah sebelum hujan.
TKA dari China terus membanjiri Indonesia melalui jalur resmi, visa bebas dan ilegal untuk bekerja dipabrik yang dibangun China. Indonesia telah jadi syurga bagi mereka. Ini ancaman nyata Indonesia https://t.co/xPQY1RXxpe
— Musni Umar (@musniumar) March 29, 2019
China bermimpi jadi negara terkuat didunia thn 2050. Saat ini mimpi China hampir jadi kenyataan. Utk menguasai dunia, China bangun jalur sutera melalui pemb. infrastruktur darat, laut dan udara. Indonesia hrs hati-hati agar tdk jatuh sebagai koloni China. https://t.co/73by8Wo3Du
— Musni Umar (@musniumar) August 1, 2019
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Bgs Indo. harus siap hadapi situasi yg mungkin lebih parah dari krisis 1998. Smg prediksi pr pakar dan praktisi tdk menjd kenyataan. Kalau terjd krss sebaiknya kt berst dgn membngn brsn nasional utk berjuang melindungi slrh bgs Indo. dan tumpah darah Indo. https://t.co/kIniG9r4sV
— Musni Umar (@musniumar) December 10, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
