Timur Tengah kembali membara setelah Presiden Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat membunuh Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Islam Iran di bandara internasional Bagdad, Irak.
Pembunuhan tersebut menimbulkan protes keras di dalam negeri Republik Islam Iran. Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran Ayatullah Ali Khamenei bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap kematian Jenderal Soleimani.
Di dalam negeri Iran pada hari Jum’at (3/1) terjadi demonstrasi besar-besaran yang mengutuk Donald Trump dan Amerika Serikat. Puluhan ribu rakyat Iran turun ke jalan memprotes pembunuhan Jenderal Soleimani.
Sementara itu, di dalam negeri Amerika Serikat, terjadi demonstrasi di berbagai kota yang menolak perang dengan Iran. Mereka juga menyerukan supaya pasukan Amerika Serikat di Irak segera ditarik.
Puluhan Ribu Orang Iringi Jenazah Jenderal Iran yang Dibunuh AS https://t.co/x6LWpPK0dQ
— MSNIndonesia (@MSNindonesia) January 5, 2020
Iran Sebut Qasem Soleimani Mati Syahid https://t.co/COTRtucnMg
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 6, 2020
Ancaman Iran Serius
Satu-satunya negara di Timur Tengah yang berani menantang dan melawan Amerika Serikat ialah Republik Islam Iran.
Iran ditakuti bukan saja karena memiliki angkatan bersenjata yang kuat, tetapi memiliki militansi yang tinggi, persatuan yang kuat serta mempunyai jaringan militer yang terlatih di Libanon, Palestina, Yaman, Suriah, dan Irak yang siap digerakkan untuk melakukan pembalasan atas kematian Jenderal Qassem Soleimani.
Pertanyaannya, apa yang akan menjadi sasaran untuk melakukan balas dendam atas syahidnya Jenderal Soleimani?
Boleh jadi pangkalan militer, barak militer, kantor kedutaan besar, diplomat, Donald Trump atau keluarganya, membom kilang minyak, dan sebagainya.
Oleh karena yang bersumpah adalah pemimpin spiritual Republik Islam Iran, maka pasti dilaksanakan aksi balas dendam. Kapan dilaksanakan aksi balas dendam? Bisa cepat atau melibat sasaran yang jika dilakukan akan memberikan ledakan yang menakutkan dan mengguncangkan.
Iran Bikin Sayembara US$80 Juta untuk Kepala Trump https://t.co/Toon4q7x3A
— MSNIndonesia (@MSNindonesia) January 6, 2020
Met the Ambassador of Iran and Ambassador of the US separately this afternoon (06/01)
Indonesia conveyed concerns on the latest development in US – Iran relations. pic.twitter.com/IVeI3MUn0j
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) January 6, 2020
Menlu Retno Akan Panggil Dubes AS dan Iran untuk Indonesia https://t.co/VEm1GjM9NZ
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 6, 2020
Sekarang ini, negara-negara di kawasan Timur Tengah yang menjadi kaki tangan Amerika Serikat, pasti ketakutan karena bisa saja aksi balas dendam atas syahidnya Jenderal Qassem Soleimani, mereka yang menjadi sasaran.
Semoga eskalasi ancaman perang antara Republik Islam Iran dengan Amerika Serikat bisa diredam, sehingga tidak berubah menjadi perang dunia lll.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Iran dan Amerika Serikat diambang perang stlh Donald Trump mmrintahkan tentara Amerika Serikat membunuh Jend. Qassem Soleimani. Masy. dipastikan bnyk yg korban jk terjadi perang. Cegah perang wujudkan kedamaian https://t.co/9l8l4x2LWg
— Musni Umar (@musniumar) January 6, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
