Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga memuji penanganan banjir di DKI Jakarta. Menteri menilai penanganan banjir telah mengutamakan perlindungan dan pemenuhan hak anak dan perempuan.(Republika.co.id., Rabu, 08 Jan 2020).
Penilaian dan apresiasi ini sangat jujur dan benar karena DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan telah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan warga Jakarta yang terkena dampak banjir.
Menteri PPPA lebih lanjut mengemukakan “Kami melihat kelompok rentan ini sudah menjadi prioritas penanganan banjir oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.” Ia berkata saat mengunjungi korban banjir di RT 13 RW 2 Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarra Fery Farhati Baswedan.
Menteri PPPA RI memuji penanganan banjir di DKI. Sementara para pemberi Anies menista dan menuduh tdk becus kerja. Mrk sdh buta matahati, penglihatan dan pendengaran utk menerim fakta dan kebenaran. https://t.co/akH9aT6Imi
— Musni Umar (@musniumar) January 10, 2020
Thn Baru 2020 warga DKI dan berbgi daerah di Indo. dpt cobaan banjir. Pr pembenci Anies manfaatkn bncn banjir utk serang Anies. Faktanya Anies semakin populer. Mnrt sy banjir hrs diatasi bersama bukan cari kambing hitam https://t.co/ZpPS89Frun
— Musni Umar (@musniumar) January 1, 2020
Daripada mengeritik lebih baik ikut terjun kerja bakti bersama rakyat. Kan wakil rakyat kalau rakyat terkena musibah banjir, sebaiknya wakil rakyat bantu rakyat. DPRD DKI Minta Anies Setop Pencitraan Kerja Bakti Saat Banjir.https://t.co/lKYyL3l32x
melalui @GoogleNews
— Musni Umar (@musniumar) January 9, 2020
Partisipasi Masyarakat dan Perguruan Tinggi
Sebagai sosiolog, saya memuji kepemimpinan Anies yang responsif dan sangat peduli terhadap warga yang mengalami korban banjir, sehingga turun langsung memimpin evakuasi korban banjir dan ikut kerja bakti bersama warga untuk membersihkan sampah pasca banjir.
Selain itu, yang penting diberi apresiasi ialah kebersamaan aparat pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta dengan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam membantu warga DKI Jakarta yang mengalami banjir.
Kebersamaan ini perlu digalang dengan pergurua tinggi untuk melakukan riset guna mencegah banjir di berbagai kawasan di DKI Jakarta supaya banjir dapat diminimalisir.
Selain itu, perlu kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi untuk menggerakkan mahasiswa (i) dalam berpartisipasi menangani korban banjir.
Dengan demikian, dalam mencegah dan mengatasi banjir bisa dilakukan dua Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu penelitian tentang pencegahan banjir dan pengabdian kepada masyarakat tentang penanganan korban banjir.
Penelitian yang dilakukan perguruan tinggi tentang pencegahan banjir adalah dalam rangka membantu pemerintah daerah DKI Jakarta melakukan antisipasi dalam rangka mencegah banjir.
Ber-kali2 BMKG salah;yg diramal hujan extrim, tak ada hujan, yg tak diramal hujan extrim malah curah hujannya terdahsyat. Tapi uniknya nggak ada yg lakukan class action ke BMKG. Tapi class actionnya kpd AniesB. Sekalipun yg paling terdampak banjir adalah Provinsi Jabar&Banten. https://t.co/VYH007gLIF
— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) January 12, 2020
Banjir Jakarta Bisa Diatasi dengan Pengendalian Air Terpadu, Ini Penjelasannya! #TauCepatTanpaBatas #BeritaTerkini #Kampus #KampusUpdate . https://t.co/Rd69tPZjwD
— Okezone (@okezonenews) January 7, 2020
Tim 1 Kegiataan grebek sampah paska banjir, Jl Adikarya, Rw 05, Kedoya Selatan Kec Kebo Jeruk.@aniesbaswedan@DKIJakarta@DinasSDAJakarta@BPBDJakarta@BeritaJakarta#PasukanBiru#OperasiSiagaIbuKota#jakartaberkolabo2asi pic.twitter.com/29LywEqWCm
— Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta (@DinasSDAJakarta) January 8, 2020
Adapun partisipasi masyarakat dan perguruan tinggi yang diwakili para mahasiswa (i) adalah untuk menolong korban banjir.
Sebagaimana diberitakan media, korban banjir di DKI Jakarta sebelumnya mencapai 31 ribu lebih pengungsi, dengan cepat dan kerja sama, termasuk dengan pemerintah pusat, penanganan banjir di Jakarta sangat luar biasa ucap Menteri I Gusti Ayu Darmawati Puspayoga.
Walaupun begitu, para pembenci Anies tetap mengeritik dengan mengemukakan: Anies tidak becus kerja. Bahkan ada yang membuat tagar copot Anies.
Para pembenci Anies telah menjadikan banjir sebagai sarana untuk memberi kritik yang membabi buta terhadap Anies yang dapat dinilai sebagai upaya pembunuhan karakter supaya Anies dicitrakan gagal dalam memimpin DKI Jakarta.
Akan tetapi warga DKI Jakarta sudah sangat dewasa. Mereka tidak terpengaruh dengan isu negatif yang dilontarkan para lawan politik Anies. Bahkan sebaliknya yang terjadi, simpati dan dukungan masyarakat kepada Anies terus meningkat dari waktu ke waktu.
Semoga partisipasi perguruan tinggi dalam melakukan riset dan partisipasi perguruan tinggi dalam melakukan pengabdian masyarakat bersama masyarakat dalam menolong korban banjir terus digalakkan di masa depan, sehingga betapapun tinggi curah hujan turun tidak menimbulkan banjir yang hebat di DKI Jakarta dan kalau ada korban banjir bisa diminimalisir dampak negatifnya.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Wrg DKI ptt bersyukur krn hjn lebat slm 14 jam yg gyr Jkt dgn antisipsi yg baik DKI tdk tngglm sprt di ms lalu. Pnngnn banjir di DKI dpt pujian dr Menteri PPPA. Banjir dimnftkn pr pmbnc Anies utk serang dinggp tdk bcs kerja. Pendkg Anies silent majority. https://t.co/Ma9C7yIMOm
— Musni Umar (@musniumar) January 12, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
