Tanpa terasa Presiden Jokowi – Wapres Ma’ruf Amin sudah memimpin Indonesia selama 100 hari yang dimulai 28 Oktober 2019.
Akan tetapi harus diakui, para menteri yang menjadi pembantu kedua pemimpin Indonesia itu, dapat dikatakan belum mulai mewujudkan janji politik Jokowi-Ma’ruf dalam kampanye Pilpres yang tercantum dalam visi dan misi.
Visi Jokowi-Ma’ruf yaitu “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.”
Visi itu hebat sekali. Sejatinya visi itu, begitu pula misi Jokowi-Maruf di turunkan ke dalam program setiap kementerian, sehingga visi dan misi Jokowi-Maruf membumi, bisa dimonitor keberhasilan dan kegagalannya dalam pelaksanaan.
100 Hari Kerja Jokowi dan Sederet Menteri Bikin Gaduh https://t.co/L35vy8tkGR
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 28, 2020
100 Hari Kerja Pemerintahan Jokowi – Maruf Amin, Rocky Gerung: Kasih Nilai Sembilan untuk Kebohongan https://t.co/7AIjGR5Pel via @tribun_palu
— Tribunnews (@tribunnews) January 28, 2020
100 Hari Kerja Jokowi Mengingkari Penuntasan Pelanggaran HAM https://t.co/7PbguK05S6
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 28, 2020
Belum Dilaksanakan
Saya coba monitor pelaksanaan 9 poin misi Jokowi-Maruf dalam 100 hari pemerintahannya, secara terbuka harus dikemukakan, tidak ada yang dilaksanakan yang memberi dampak positif kepada rakyat.
Sebagai contoh misi Jokowi-Maruf 1 tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia, misi ke 2 struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, serta misi ke 3 tentang pembangunan yang merata dan berkeadilan dan terakhir poin 8 Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya, jika misi Jokowi-Maruf di breakdown dan dijadikan program setiap kementerian, maka dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Maruf, rakyat bisa melihat hasil nyata pelaksanaan misi Jokowi-Maruf.
Seratus hari berjalan begitu cepat. https://t.co/ldSPoigj9l
— Republika.co.id (@republikaonline) January 28, 2020
100 Hari Jokowi-Ma'ruf Menjabat, Beban Masyarakat Kian Berat https://t.co/SC2wZPkS8j
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 28, 2020
menjelang 100 hari kerja Joko Widodo – Ma'ruf Amin, KontraS akan mengingatkan kembali pernyataan atau wacana yang muncul dari presiden dan pejabat publik yang ada dalam Indonesia Maju pic.twitter.com/XWTHGMRD8v
— KONTRAS (@KontraS) January 27, 2020
Jika rakyat belum bisa melihat hasilnya dalam 100 hari, sudah dapat melihat program yang memihaki kepentingan rakyat.
Sejatinya visi dan misi Jokowi-Maruf sudah wacana publik karena para menteri memasyarakatkan dalam event dan kegiatan, sehingga memperkaya dan mempertajam dalam pelaksanaannya.
Amat disayangkan dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Maruf hilang percuma momentum untuk mendorong dan merebut partisipasi rakyat yang luas untuk mewujudkan visi dan misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin untuk membangun Indonesia yang maju, adil dan makmur
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
100 hari Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin sarat dgn kegaduhan. Sejatinya para menteri fokus wujudkan visi dan misi Jokowi-Maruf yg mrpkn janji politik ke rakyat. Momentum 100 hari hilang percuma tanpa program aksi para menteri yg beri harapan rakyat https://t.co/6uUSH4auTL
— Musni Umar (@musniumar) January 29, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
