Salah satu masalah yang dihadapi di Jakarta dan kota besar di Indonesia yang tidak mudah diatasi ialah kemacetan.
Macet sangat sulit diatasi. Setidaknya ada tiga penyebabnya.
Pertama, tiap hari kendaraan bertambah jumlahnya. Sementara ruas jalan tingkat pertambahannya tidak seimbang dengan peningkatan moda transportasi.
Kedua, budaya disiplin pengendara mobil dan motor masih memprihatinkan. Saling serobot dan melawan arus jalan masih sering dilakukan.
Ketiga, budaya disiplin masyarakat masih rendah dalam berlalu lintas.
Wah gawat! Para pemotor ini sudah tak peduli bahaya dengan nekat menerobos palang KA yang sudah tertutup di Pasar Minggu. https://t.co/htnqWWGjRD
Cc; @TMCPoldaMetro #Jakarta #lalulintas pic.twitter.com/tFkCuTsy8k
— pasangmatadotcom (@PasangMata) February 12, 2020
08.50 Polri Subdit Gakkum PMJ giat penertiban dan penindakan tilang terhadap pengemudi Ojol yang melakukan pelanggaran kasat mata di Stasiun Cawang Atas Jl. MT Haryono. pic.twitter.com/0GaztoV1y6 RT @TMCPoldaMetro
— Radio Sonora Jakarta (@SonoraFM92) January 29, 2020
18.13: Pancoran, Jaksel macet sudah 3 kali lampu hijau kendaraan dari Saharjo tidak bergerak maju. (Riw) #ElshintaEdisiSore pic.twitter.com/3Qi1L8Fn7l
— Radio Elshinta (@RadioElshinta) February 19, 2020
Viral Pemotor Terobos Pemakaman Demi Hindari Macet, TPU Menteng Pulo Jadi Titik Kemacetan Baruhttps://t.co/kxEGFOrJ69
— Tribunnews (@tribunnews) February 19, 2020
Kiat Atasi Macet
Berbicara tentang kiat atasi kemacetan di Jakarta dan kota besar, maka suka tidak suka dan mau tidak mau, kemacetan di Jakarta dan kota besar di Indonesia harus di atasi.
Setidaknya ada 6 kiat yang harus dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta dan kota besar di Indonesia.
Pertama, perusahaan aplikasi ojol (ojek online) motor dan mobil harus menertibkan para pengemudi motor dan mobil. Kalau perusahaan aplikasi ojol membina dan menertibkan para pengemudi ojol, dapat dikatakan 70% kesemrawutan dan kemacetan sudah bisa diatasi.
Kedua, pemerintah pusat terutama pemerintah daerah, mesti bekerja sama dengan perusahaan aplikasi ojol untuk membina, mengawasi, dan menertibkan para pengemudi Ojol supaya berlaku tertib dalam membawa kendaraan.
Ketiga, para pengendara mobil dan motor sudah saatnya membiasakan dan membudayakan antri dalam berlalu lintas. Tidak boleh serobot jalan dan melawan arus jalan dengan alasan apapun.
Keempat, penegakan hukum dalam berlalu lintas sangat penting dilakukan tanpa pandang bulu demi mewujudkan disiplin dalam berlalu lintas.
Kelima, masyarakat sudah saatnya menggunakan moda transportasi massal demi mengurangi kepadatan lalulintas.
Keenam, harus ada regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk menekan tingginya permintaan pembelian motor dan mobil misalnya menaikkan pajak kendaraan motor dan mobil, membatasi umur kendaraan, tidak boleh lewat 20 tahun.
Dengan melaksanakan 6 kiat untuk mengatasi macet di DKI dan kota besar di Indonesia, saya yakin dan optimis kemacetan secara pertahap bisa diatasi.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Pemprov DKI tlh berjuang atasi macet dgn menyediakan transportasi massal yg baik dan nyaman. Partisipasi ojol dan masy. luas amat diperlukan. 6 kiat utk atasi macet di DKI dan kota besar di Indonesia. https://t.co/KMTBQn91N1
— Musni Umar (@musniumar) February 20, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
