Tidak bisa dinafikan adanya kelompok di masyarakat yang tidak paham tentang demo berjilid-jilid antara lain tentang masalah Palestina, Rohingya dan terakhir ini masalah pembantaian Muslim di India.
Banyak yang tidak setuju adanya demo. Akan tetapi, mereka tidak faham, apa alasan orang-orang Islam melakukan demonstrasi (demo). Tidak saja mereka demo masalah urusan dalam negeri, tetapi juga urusan negara lain seperti demo masalah pembantaian Muslim di India.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, setidaknya ada tiga alasan yang mendasari umat Islam suka demo untuk membela muslim lainnya.
Pertama, alasan teologis. Allah melalui Alqur’an menegaskan bahwa orang-orang yang beriman adalah bersaudara “innamal mu’minuuna ikhwatun.” Konsekuensi sebagai saudara, maka jika ada perselisihan atau permusuhan diantara sesama Muslim harus didamaikan. Jika ada Muslim dimanapun diperlakukan tidak adil apalagi dibantai, diperangi dan di bunuh seperti di India, maka umat Islam yang mu’min wajib membela saudara-saudaranya.
Selain itu, Nabi Muhammad Saw mengajarkan kepada umat Islam yang beriman supaya membantu dan membela sesama Muslim di manapun mereka berada.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa umat Islam terhadap umat Islam yang lain tak obah satu tubuh, apabila satu bagian sakit, maka seluruh badan terasa sakit.
Oleh karena itu, umat Islam India yang memperoleh diskriminasi, pembantaian, penyiksaan, pembunuhan dan pembakaran Masjid – tempat umat Islam beribadah, wajib dibela.
Muslim India dibantai ketika mrk protes amandemen kewarganegaraan yg diskriminatif terhdp Muslim. Indo. yg mayoritas Muslim bisa ambil pelajaran agar kasus tsb tdk terjadi di Indonesia. Kita harus saling menjaga keharmonisan bangsa dgn mewujudkan keadilan https://t.co/e1HTlNzO9r
— Musni Umar (@musniumar) March 1, 2020
Sy menyayangkan pemerintah diam terhadap pembantaian Muslim dan pembakaran Masjid di India. Sejatinya pemerintah Indonesia menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia yg mayoritas Muslim. Karena pm diam, rakyat jgn disalahkan kalau bergerak. https://t.co/6PPB3AK6NG
— Musni Umar (@musniumar) February 29, 2020
Disamping itu, Nabi Muhammad SAW mengemukakan bahwa orang yang beriman (mu’min) terhadap mu’min lainya tak obahnya satu bangunan yang saling kokoh-mengokohkan satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, secara teologis umat Islam wajib membela dan menolong Muslim di India yang mengalami pembantaian. Begitu juga Muslim di Palestina, Rohingya dan berbagai negara lainnya yang diperlakukan tidak adil.
Kedua, alasan sosiologis. Ajaran teologis yang diajarkan kepada umat Islam, telah menjadi way of life bagi umat Islam, sehingga semangat juang (jihad) orang Islam untuk membela saudaranya yang ditindas, sudah tumbuh dan berakar di kalangan masyarakat Muslim khususnya di Indonesia.
Maka secara sosiologis, demo di Kedutaan India oleh FPI, PA 212, GNPF Ulama dan lain-lain merupakan ekspresi dari masyarakat Muslim yang diperintahkan oleh ajaran agamanya untuk menyuarakan pembelaan terhadap saudara-saudaranya di India, Palestina, Rohingya dan negara lain yang masyarakat Muslimnya ditindas dan di bunuh.
Ketiga, pelanggaran HAM berat terhadap umat Islam di India. Mereka disiksa, dibantai dan dibunuh. Pelanggaran HAM berat tidak boleh dibiarkan.
#Foto Massa dari FPI hingga Persaudaraan Alumni 212 mendatangi kantor Kedubes India. Mereka menggelar aksi solidaritas terhadap umat muslim di India. Begini momennya! #Demo #FPI #PA212
Selengkapnya di https://t.co/DMkIMD4eKS pic.twitter.com/CkCnXAjHdn
— detikcom (@detikcom) March 6, 2020
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat mengecam aksi pembakaran benderanya oleh massa yang berdemo hari ini. https://t.co/XQnqyeMQgI
— detikcom (@detikcom) March 6, 2020
Demo Kedubes India, PA 212 Tuntut Putus Hubungan Diplomatik https://t.co/pmUYTs0HfB
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) March 6, 2020
Bukan Ekstrimis
Mereka yang demo di Kedutaan India dan di manapun dalam rangka membela saudaranya Muslim yang ditindas dan dibunuh pasti bukan ekstrimis.
Setidaknya ada lima alasannya bahwa umat Islam yang demo yang dimotori FPI, PA 212, GNPF Ulama dan lain-lain bukan ekstrimis.
Pertama, mereka yang demo di Kedutaan Besar India di jalan Rasuna Said Jakarta, hanya menyampaikan aspirasi umat Islam sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara sesama Muslim yang di bantai di India.
Kedua, para pendemo di Kedutaan Besar India di Jakarta tidak melakukan kekerasan terhadap para diplomat India.
Ketiga, para pendemo dari FPi, PA 212, GNPF tidak merusak Kedutaan Besar India di Jakarta.
Keempat, para pendemo dari FPI, PA 212 dan GNPF tidak meneror, menyakiti warga India di Jakarta apalagi membunuh dan membakar tempat beribadah mereka di Jakarta seperti yang dilakukan di India terhadap Muslim.
Kelima, para pendemo di Kedutaan Besar India dilaksanakan secara damai dan aman.
https://www.instagram.com/p/B9a6O6GHgET/
Oleh karena itu, saya menolak keras jika para pendemo di Kedutaan Besar India yang dilakukan FPI, PA 212, GNPF Ulama disebut sebagai para ekstrimis.
Saya sedih dan mengecam keras peristiwa bom Bali, JW Marriot di Jakarta serta peristiwa terorisme lainnya. Akan tetapi demo di Kedutaan Besar India dan berbagai demo lainnya yang dilakukan FPI, PA 212 dan GNPF sama sekali tidak ada kaitannya dengan peristiwa terorisme di masa lalu.
Saya sangat sedih dan menolak jika mereka yang demo di Kedutaan India di Jakarta disebut ekstrimis, terorisme dan apapun disandangkan pada mereka. Indonesia adalah negara demokrasi dan sangat sah dan dilindungi UU jika FPI, PA 212 dan GNPF melakukan demo.
Sy kecam keras Dubes India kalau benar dia mengtkn FPI dan PA 212 klmpk Ekstremis. Justeru yg ekstremis org2 Hindu yg bnh dan bkr Masjid Muslim di India. Mrk yg demo di Kedubes tdk ekstremis-tdk pernah bnh dan bkr rumah ibadah Hindu dan agama lain.https://t.co/5jc1OAduGS
— Musni Umar (@musniumar) March 7, 2020
Bantah Dubes India, Sosiolog: Orang Hindu yang Bunuh & Bakar Muslim di India Itu Ekstrimishttps://t.co/rZ4B4VnMTx
— GELORA NEWS (@geloraco) March 8, 2020
Sindir Jokowi, Massa FPI: China Kena Corona Bantu, Kasus Muslim India Diam!https://t.co/FV3ioh7Q6s
— GELORA NEWS (@geloraco) March 6, 2020
https://www.instagram.com/p/B9eOU0GnCae/
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Mrk yg demo di Kedubes India hanya mengekspresikan kyknn agama mrk yg mmrintahkan utk bela saudaranya yg dibantai dan dibunuh di India. Oleh krn itu, mrk bkn ekstrimis. Indo. ngr demokrasi yg jamin setiap warga utk sampaikan protes didepan umum scr damaihttps://t.co/m8GixR5gTB
— Musni Umar (@musniumar) March 9, 2020
Tonton juga

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
