Connect with us

Suasana aksi di Kedubes India #BelaMuslimIndia - twitter _Wiwis_Mbecak

Opini

Jangan Biarkan Umat Islam Ditindas, Bersatulah Umat Islam #BelaIslam

Umat Islam memiliki kompas sebagai pedoman sehingga tidak akan menindas kaum minoritas jika umat Islam di suatu negara memimpin pemerintahan.

Umat Islam memiliki kompas sebagai pedoman serta contoh dalam memegang kekuasaan, sehingga tidak akan menindas, membantai apalagi membunuh kaum minoritas jika umat Islam di suatu negara memimpin pemerintahan.

Setidaknya ada 3 (tiga) alasan umat Islam tidak akan menindas, membantai apalagi membunuh umat lain.

Pertama, panduan Alqur’an. Allah melalui Alqur’an memandu umat Islam dalam membangun hubungan bukan Muslim. Konsepnya berdasarkan toleransi, keadilan, kebaikan dan kasih sayang.

Masalah toleransi, Allah menegaskan dalam Alqur’an “lakum diinukum waliyadiin” (bagi kamu agama kamu dan bagi saya agama saya). Selanjutnya Allah menegaskan “laa ikraaha fiddiin” (tidak ada paksaan dalam agama). Artinya Allah melarang mereka yang bukan Muslim dipaksa masuk Islam.

Begitu pula masalah keadilan, Allah memerintahkan untuk berlaku adil kepada semua sebagaimana tercantum dalam Alqur’an “i’diluu huwa aqrabu littaqwaq” (berlaku adillah karena lebih mendekatkan kepada ketaqwaan).

Selanjutnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil dan berbuat baik sebagaimana firman Allah dalam Alqur’n “innallaaha ya’muru bil ‘adli wal Ihsan.” Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan berbuat baik. Firman Allah: “wa Ahsin kamaa ahsanallahu ilaik (Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat kepada kamu).

Terakhir, Allah memerintahkan untuk saling kasih dan sayang terhadap sesama manusia. Sifat kasih berarti mengasihi sesama, tidak pandang suku, agama, ras dan antar golongan. Wujud kasih tercermin dari peduli terhadap sesama dan mau berbagi.

Adapun sayang, melekat dalam diri individu yang lebih personal, seperti sayang terhadap anak kecil, orang tua sayang kepada anak, atau sebaliknya.

Kasih sayang dikemukakan Allah dalam Alqur’an surah Al Mumtahanah ayat 7 yang artinya: Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Kedua, contoh teladan Nabi Muhammad SAW. saat memimpin negara Madinah. Nabi Muhammad SAW ketika membangun negara Madinah, beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, membuat konstitusi yang isinya mempersatukan kaum Yahudi yang terdiri Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, Bani Quraidhah.

Selain itu, Nabi Muhammad meletakkan dasar-dasar politik dan tatanan sosial yang meliputi semua kaum Yahudi wajib bela negara, semua sama kedudukan, wajib saling tolong-menolong, saling membantu.

Disamping itu, dalam konstitusi Madinah, warga Madinah diwajibkan saling mengingatkan dan saling melindungi. Dan sangat penting diketahui bahwa semua warga negara Madinah diwajibkan membela negara Madinah, serta semua penduduk dijamin keselamatannya.

Ketiga, kaum Muslim dimanapun berada terutama bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim sudah memahami, menghayati dan mengamalkan tentang konsep toleransi, keadilan, kebaikan dan kasih sayang.

Disamping itu, praktik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW saat menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan di negara Madinah Al Munawwarah.

Nabi Muhammad SAW bukan saja memperlakukan sama dengan warga Madinah yang bukan Muslim, tetapi memberi perlindungan dan keselamatan kepada mereka, menciptakan kesejahteraan bersama dan mengembangkan pendidikan tanpa membedakan yang Muslim dan bukan Muslim.

Akan tetapi Muhammad SAW tetap menjalankan dakwah dengan penuh hikmat kebijaksanaan.

Oleh karena itu, saya membantah keras pernyataan kaum liberal, musyrik, ateis dan kaum kafir, kalau umat Islam berkuasa di Indonesia akan menindas, berlaku diskriminatif, tidak adil, bahkan membantai dan membunuh umat lain yang bukan Muslim karena bertentangan dengan Alqur’an, Hadist Nabi Muhammad dan bukti empiris saat Nabi Muhammad SAW menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan di Madinah, yang kemudian dilanjutkan Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Umat Islam Harus Bersatu #BelaIslam

Umat Islam menghadapi kelompok yang Islamphobia. Semua yang dilakukan umat Islam untuk menolong saudaranya yang ditindas, dibantai dan dibunuh, dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu dengan mengategorikan umat Islam sebagai radikal, teroris, tidak toleran, ekstrim, dan berbagai isu yang memojokkkan umat Islam.

Sebagai contoh paling aktual, duta besar India di Jakarta dengan berani menyebut mereka yang demo di Kedutaan Besar India sebagai kelompok ekstrim.

Pada hal para pendemo di Kedubes India hanya menjalankan ajaran Islam yang memerintahkan umatnya untuk menolong saudaranya di India yang ditindas, disiksa, dan bahkan di dunia.

Menyampaikan pendapat secara lisan dalam bentuk demo merupakan wujud dari kepedulian, solidaritas dan kasih sayang terhadap sesama Muslim.

Akan tetapi, tidak sedikit yang mencibir dengan menyebut mereka sebagai penjual agama.

Dalam rangka menghadapi serangan kelompok Islamphobia yang terdiri dari kaum munafik, ateis dan kafir, umat Islam harus bersatu, jangan mau diadu domba dan dipecah belah dengan berbagai isu yang dikemas untuk memojokkan umat Islam.

Dalam sejarah peradaban Islam, sejak Nabi Muhammad SAW memimpin Negara Madinah, yang dilanjutkan khulaurrasyidin yaitu Abu Bakar, Umar bin khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, kemudian kekhalifahan Umayyah 661-750 M (89 tahun)’ kekhalifahan Abbasiyah 750-2 mm 1517 (767 tahun) dan kekhalifahan Usmaniyah 1299-1923 (624 tahun), umat Islam yang berkuasa di kala itu, sejarah tidak mencatat adanya pembantaian, penyiksaaan dan pembunuhan kelompok minoritas. Mereka dilindungi agama, harta dan jiwa mereka, mereka diperlakukan sama dengan umat Islam, tidak ada diskriminasi dan ketidakadilan terhadap mereka.

Sekali lagi saya tegaskan agar umat islam Indonesia dan seluruh dunia harus bersatu. Jangan pernah kita biarkan umat Islam ditindas, diperlakukan diskriminatif dan tidak adil, dan diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.

Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).

Baca Juga

Lainnya

Saya apresiasi Reuni 212 tahun 2022 dengan tema Munajat Akbar Indonesia Bersholawat yang berlangsung di Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (2/12) berlangsung hidmat,...

Opini

Masyarakat Muslim India tergolong minoritas dengan jumlah sekitar 250 juta jiwa. Walaupun jumlahnya besar, tetapi mereka hidup di negara yang total penduduk India satu...

Sosial

Kekaguman saya terhadap FPI paling tidak didasari tiga hal, FPI membantu sebagai relawan dan aksi filantropi, memberi bantuan dana dan segala macam kebutuhan para...

Lainnya

Menurut saya, spirit 212 sangat penting dijaga, dipelihara, dirawat dan diamalkan. Walaupun pelaksanaan Aksi Super Damai Reuni 212 mengalami hambatan karena kita masih dihantui...

Opini

Mereka yang benci HRS karena kebencian teologis dan kebencian politik, sangat tidak menginginkan kebebasan HRS dari penjara sebelum pemilu 2024.

Opini

Reuni Akbar 212 akan digelar bulan Desember 2021 di Jakarta. Diperkirakan akan dihadiri lebih dari 7 juta orang.

Opini

Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Universitas Indonesia menjuluki Jokowi The King of Lip Service. Julukan itu telah menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat dan bahkan menjadi...

Opini

Hakim Ketua Khadwanto, SH yang mengadili HRS di Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah vonis Habib Rizieq Shihab dengan hukuman 4 tahun penjara dalam kasus...