Hari pertama (10/4) pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dapat dikatakan lancar dan sukses.
Setidaknya ada 5 indikator untuk menyatakan bahwa pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta, berjalan lancar dan sukses.
Pertama, warga DKI Jakarta tinggal di rumah #StayAtHome. Artinya warga DKI mematuhi peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, dengan berada di rumah-dilingkungan rumah.
Kedua, jalan-jalan di Jakarta nampak sepi dan lengang. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa warga DKI disiplin- tidak melakukan perjalanan keluar rumah jika tidak sangat mendesak.
Anies Klaim PSBB DKI Jakarta Hari Pertama Berjalan Lancar https://t.co/mgfitXhuy4
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) April 10, 2020
"Kalau begini, Presiden harusnya sadar atau Menkes sadar untuk memberlakukan, atau memperintahkan PSBB berskala nasional," kata Pandu Riono. https://t.co/hyhLFYpomM
— detikcom (@detikcom) April 11, 2020
Mau Khitanan & Nikahan Saat PSBB DKI? Ini Tata Caranya https://t.co/TXUapTVDZ5
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) April 10, 2020
Ketiga, warga DKI memasang portal di lingkungan tempat mereka tinggal. Hal tersebut merupakan bukti bahwa warga menyadari bahaya Covid-19, sehingga melakukan lockdown atau karantina wilayah tempat mereka tinggal. Ini merupakan bukti berpartisipasi dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan mereka.
Walaupun menimbulkan masalah dalam menyalurkan sembako kepada warga, karena setiap wilayah RT atau RW, jika ada jalan dipasang portal. Itu sebabnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Idham Aziz mengirim telegram kepada Kapolda Metro Jaya supaya portal yang memblokir jalan menuju perkampungan dibuka untuk memperlancar distribusi sembako secara langsung kepada warga miskin dan rentan miskin di DKI Jakarta.
Keempat, warga miskin dan rentan miskin memperoleh sembako dari Pemerintah Provinsi DKI yang didistribusikan PD Pasar Jaya, dibantu relawan dan dikawal oleh aparat Polisi dan TNI.
Warga harus sabar, tenang dan tertib karena penyaluran langsung sembako ke rumah warga memerlukan waktu, tetapi sudah di jadwal dan insya Allah semua memperoleh sembako bagi yang berhak.
Kelima, warga DKI Jakarta tidak panik dan sangat kolaboratif dalam menyukseskan pemberlakuan PSBB. Ini adalah merupakan pertanda yang baik bahwa perang melawan dan mencegah wabah Covid-19 bakal sukses karena mendapat dukungan dan partisipasi yang luas dari seluruh warga DKI Jakarta.
PSBB Jakarta, Penumpang GoCar dan GrabCar Maksimal 2 Orang https://t.co/2F3m1w1DiV
— MSNIndonesia (@MSNindonesia) April 10, 2020
Berikut adalah pertanyaan dan jawaban yang wajib disimak saat kita menjalani PSBB di Jakarta. #kumparanNEWS. https://t.co/xTXsN1ilhn
— kumparan (@kumparan) April 11, 2020
#CoronaUpdate Pemerintah kembali memperbarui data kasus positif virus Corona. Per hari ini ada 3.512 kasus positif di Indonesia. https://t.co/B8Wnb4QHWk
— detikcom (@detikcom) April 10, 2020
Dari lima indikator yang saya kemukakan, kami dari Universitas Ibnu Chaldun merasa bersyukur kepada Allah karena hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalan lancar dan sukses.
Kami berharap kelancaran dan kesuksesan hari pertama dalam pemberlakuan PSBB berlanjut sampai badai Covid-19 berlalu. Aamiin
https://www.instagram.com/p/B-zQLiAAgsT/

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
