Connect with us

Jalanan hari ini lengang, Jakarta yang biasanya gemuruh menjadi sepi - IG dkijakarta

Covid-19

Analisis Sosiologis PSBB: Warga #StayAtHome dan Penyaluran Sembako Lancar #PSBB

Warga harus sabar, tenang dan tertib karena penyaluran langsung sembako ke rumah warga memerlukan waktu.

Hari pertama (10/4) pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dapat dikatakan lancar dan sukses.

Setidaknya ada 5 indikator untuk menyatakan bahwa pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta, berjalan lancar dan sukses.

Pertama, warga DKI Jakarta tinggal di rumah #StayAtHome. Artinya warga DKI mematuhi peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, dengan berada di rumah-dilingkungan rumah.

Kedua, jalan-jalan di Jakarta nampak sepi dan lengang. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa warga DKI disiplin- tidak melakukan perjalanan keluar rumah jika tidak sangat mendesak.

Ketiga, warga DKI memasang portal di lingkungan tempat mereka tinggal. Hal tersebut merupakan bukti bahwa warga menyadari bahaya Covid-19, sehingga melakukan lockdown atau karantina wilayah tempat mereka tinggal. Ini merupakan bukti berpartisipasi dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan mereka.

Walaupun menimbulkan masalah dalam menyalurkan sembako kepada warga, karena setiap wilayah RT atau RW, jika ada jalan dipasang portal. Itu sebabnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Idham Aziz mengirim telegram kepada Kapolda Metro Jaya supaya portal yang memblokir jalan menuju perkampungan dibuka untuk memperlancar distribusi sembako secara langsung kepada warga miskin dan rentan miskin di DKI Jakarta.

Keempat, warga miskin dan rentan miskin memperoleh sembako dari Pemerintah Provinsi DKI yang didistribusikan PD Pasar Jaya, dibantu relawan dan dikawal oleh aparat Polisi dan TNI.

Warga harus sabar, tenang dan tertib karena penyaluran langsung sembako ke rumah warga memerlukan waktu, tetapi sudah di jadwal dan insya Allah semua memperoleh sembako bagi yang berhak.

Kelima, warga DKI Jakarta tidak panik dan sangat kolaboratif dalam menyukseskan pemberlakuan PSBB. Ini adalah merupakan pertanda yang baik bahwa perang melawan dan mencegah wabah Covid-19 bakal sukses karena mendapat dukungan dan partisipasi yang luas dari seluruh warga DKI Jakarta.

Dari lima indikator yang saya kemukakan, kami dari Universitas Ibnu Chaldun merasa bersyukur kepada Allah karena hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalan lancar dan sukses.

Kami berharap kelancaran dan kesuksesan hari pertama dalam pemberlakuan PSBB berlanjut sampai badai Covid-19 berlalu. Aamiin

https://www.instagram.com/p/B-zQLiAAgsT/

Baca Juga

Covid-19

Para pemimpin di berbagai negara lengser dari kekuasaan disebabkan banyak faktor, tetapi faktor utama adalah ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan dampak negatif dari Konflik...

Covid-19

Pemerintah pusat mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus 2021. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dengan akronim PPKM merupakan perubahan...

Covid-19

Sudah sering saya kemukakan bahwa kita gagal melindungi seluruh bangsa Indonesia sesuai amanat pembukaan UUD 1945. Sebagai bukti, kasus kematian harian akibat Covid-19, tiap...

Covid-19

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa Covid-19 belum selesai. Kalau positif rate bisa 5% insya Allah kita masuk zona aman.

Covid-19

PPKM Level 4 akan berakhir pemberlakuannya pada 2 Agustus 2021. Kita belum tahu apakah PPKM Level 4 akan dilanjutkan atau di stop, kita tunggu...

Covid-19

Setidaknya ada lima alasan pentingnya PPKM diperpanjang: Pertama, Covid-19 belum bisa dikendalikan. Jumlah yang meninggal masih sangat banyak.

DKI Jakarta

Melalui kolaborasi, yakin rakyat Indonesia dan warga DKI Jakarta dapat atasi Covid-19 yang semakin berbahaya.

Covid-19

Pada 22 Juli 2021, saya dan Arteria Dahlan, Anggota DPR RI dari PDIP berdiskusi tentang Covid yang gonta-ganti namanya dan tidak kunjung selesai. Karni...