Warga DKI Jakarta yang heterogen (majemuk) adalah masyarakat yang berkeadaban. Mereka mudah diatur dan diarahkan. Cepat beradaptasi dengan perubahan yang dinamis.
Selain itu, mudah dipersatukan untuk tujuan bersama jika arahnya untuk kebaikan. Mudah pula didorong untuk tolong-menolong dan bantu-membantu yang sering disebut gotong-royong.
Hal tersebut dapat disaksikan dengan ramainya warga DKI Jakarta berpartisipasi menyukseskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Banyak contoh yang bisa dikemukakan untuk menunjukkan besarnya partisipasi warga DKI dalam menyukseskan PSBB.
Sebagai contoh, warga menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di depan rumah. Walaupun ini sifatnya kecil dan sama sekali tidak mendapat liputan media seperti pembagian sembako, tetapi mempunyai makna yang dalam bahwa sekecil apapun kegiatan, publik terpanggil untuk berpartisipasi.
Paling tidak dua tempat yang saya saksikan dan potho sebagai bukti partisipasi warga DKi dalam mencegah penularan corona virus disease (Covid-19).
Selain itu, penjual sayur grobak dan ibu-ibu yang berbelanja di depan rumah, serta penjual roti yang menggunakan sepeda motor, semuanya menggunakan masker.
Disamping itu, bapak, ibu dan anak yang berolah raga dengan jalan kaki di lingkungan kami tinggal, semuanya menggunakan masker. Sebaliknya 3 orang bule yang berlari-lari di lingkungan kami tinggal sama sekali tidak menggunakan masker.
Saya menyesal tidak bisa memotret 3 warga DKI suami, isteri dan anaknya serta 3 orang bule cewek yang berlari-lari, karena saya khawatir mereka marah jika di foto.
Pasang Spanduk
Saya merasa bangga, menyaksikan di hari Ahad, banyak spanduk di pasang di jalan. Paling tidak, saya saksikan dan potret di Jakarta Sekatan.
Spanduk yang dipasang di jalan raya merupakan bentuk partisipasi nyata warga yang menamakan diri “Perempuan Tangguh Indonesia.”
Sebagai sosiolog, saya bangga menyaksikan partisipasi warga DKI yang sangat besar untuk menyukseskan PSBB.
Partisipasi warga DKI untuk menyukseskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diharapkan semakin besar dan luas, sehingga perang melawan Covid-19 dapat segera kita menangkan. Jika tidak, maka korban nyawa dan kehancuran ekonomi akan semakin besar dan masif.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Sbgai sosiolog sy bangga mnyksilkn tingginya smgt dan prtspsi warga DKI menyksskn PSBB. Sebaliknya prihatin ada pjbt kekuarkan kebijakan saling berlwnan dan ciptakan kebingungan dan runtuhkan semangat warga. Baca tuntas analisis sosiologis saya pagi ini. https://t.co/Sf467kKt1F
— Musni Umar (@musniumar) April 12, 2020
Berikut foto-foto kegiatan:

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
