Salah satu fenomena sosial yang saya amati dalam melawan Corona virus disease (Covid-19) ialah hadirnya gerakan sosial di kalangan masyarakat Indonesia untuk melakukan aksi sosial untuk menolong sesama yang terdampak Covid-19.
Banyak organisasi sosial yang menghimpun dana dan bantuan materiil untuk menolong sesama pada saat pandemi Covid-19 menerjang bangsa Indonesia.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia misalnya merupakan salah satu lembaga sosial yang aktif dalam mewujudkan solidaritas sosial di Indonesia.
Pada saat wabah Covid-19 mengganas di DKI Jakarta, dan para dokter serta perawat kekurangan APD (Alat Pelindung Diri) lembaga ini turun tangan menyerahkan bantuan APD dan alat-alat kesehatan lainnya kepada Gubernur DKI Jakarta.
Terima Yayasan Buddha Tsu Ci yg telah berbagi utk kepentingan kemanusiaan di DKI Jakarta https://t.co/bh8KG4ThIw
— Musni Umar (@musniumar) March 23, 2020
Selain itu, Hilmi FPI sangat aktif mewujudkan solidaritas sosial di kalangan masyarakat. Dapat dikatakan di mana ada bencana disitu ada Hilmi FPI. Mereka selalu berada di garda terdepan melakukan aksi sosial.
Dalam menolong masyarakat yang terkena dampak Covid-19, Hilmi FPI kembali berada digarda terdepan dalam menolong masyarakat.
Apresiasi dan hormat yg tinggi atas aksi sosial FPI. Semoga berkah dan masyarakat semakin cinta FPI https://t.co/pCp8njU4MB
— Musni Umar (@musniumar) April 16, 2020
Lembaga sosial lain yang aktif melakukan solidaritas sosial ialah Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Yayasan ini didirikan tanggal 14 September 1994 dengan pendiri Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip dan Arie Sudewo.
Yayasan ini sudah malang melintang mengembangkan dan menggelorakan solidaritas sosial dengan menghimpun ziswaf (zakat infak shadaqah dan wakaf) dan menyalurkannya kepada fakir miskin.
Dalam melawan Covid-19, lembaga ini aktif mencegah dan menangkal corona seperti menggelar cek kesehatan kepada penggali makam di Taman Permakaman Umum (TPU) Pondok Rangon Jakarta Timur pada 13-14 April 2020 (Kompas.com, 15 April 2020).
Saat ini ada 160 petugas penggali makam di bawah kendali satuan pelaksanaan TPU Pondok Ranggon yang ikut memakamkan pasien Covid-19 https://t.co/N0kXhBa8e1
— Kompas.com (@kompascom) April 15, 2020
Selain itu, DD (Dompet Dhuafa) membuat program “Tak Rela Lapar” Dompet Dhuafa Sasar 1 juta jiwa terdampak Covid-19 (Kompas.com, 9 April 2020).
Lembaga lain yang melakukan aksi untuk mewujudkan solidaritas sosial ialah ACT (Aksi Cepat Tanggap). Lembaga ini aktif membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Salah satu kegiatan ACT yang diluncurkan ialah program varian dari operasi makan gratis, yaitu Humanity Food Van (HFV). Ini dilakukan untuk menolong mereka yang terkena dampak Covid-19.
Sebanyak 10 armada HFV akan beroperasi di wilayah Jabodetabek untuk mendistribusikan ribuan porsi makanan setiap harinya (DetikNews, Selasa, 07 Apr 2020).
Disamping itu, tidak ketinggalan Baznas Bazis DKI dalam melawan Covid-19 telah menyerahkan bantuan sebanyak 250 set Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan 800 coverall suit untuk petugas pemulasaran jenazah dan penggali kubur. Bantuan diserahkan oleh Lutfi Fathullah, Ketua Baznas Bazis DKI kepada Asisten Kesra Pemprov. DKI Jakarta.
DPC yang merupakan bagian Alat Pelindung Diri (APD), kebutuhan utama dokter dan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19.
Kamu juga bisa ikut kolaborasi #hadapibersama COVID-19 di https://t.co/LJhbYHPw9g#JakartaTanggapCorona #COVID19 #Jaki #JakartaKotaKolaborasi pic.twitter.com/THQBa13tRv
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) March 25, 2020
Pengusaha Turun Tangan
Sejumlah pengusaha turut membantu penanganan wabah Covud-19. Sandiaga Uno membantu dengan memberikan jaminan biaya hidup bagi keluarga yang orang tuanya positif Covid-19.
Selain itu, Nurhayati Subakat, menggelontorkan 40 milyar untuk menyediakan alat medis di rumah sakit rujukan Covid-19. Tak ketinggalan Garibaldi Thohir, kakak kandung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyumbang dana 20 milyar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dato Sri Tahir, pemilik Mayapada membagikan makanan untuk 1.000 orang tiap hari kepada pekerja informal yang kehilangan penghasilan akibat Covid-19.
Kita menunggu pengusaha 9 naga termasuk pemilik Djarum yang merupakan pengusaha terkaya di Indonesia untuk menjadi bagian dalam mewujudkan solidaritas sosial dalam melawan Covid-19.
Sangat banyak anak bangsa yang telah mewujudkan solidaritas sosial untuk menolong saudaranya yang terkena dampak Covid-19 yang tidak dapat disebutkan dalam tulisan ini.
Kita berharap seluruh elemen bangsa mewujudkan solidaritas sosial. Sebaiknya Presiden Jokowi beri contoh, diikuti Wapres, para Menteri, para pimpinan lembaga tinggi negara, para pejabat negara, dan kepada daerah, misalnya gaji mereka selama 3 bulan disumbangkan untuk dana dalam melawan wabah Covid-19.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Fenomena sosial mengharukan saat wbh Crn hantam bgs Indo. hadir solidaritas sosial berbagai elemen masy. Hafidh, murid SD di Bandung, uang celengannya di sumbangkan via polisi utk beli APD. Tlsn hr ini analisis sosiologis ttg solidaritas sosial #PSBBDay7 https://t.co/VOJhIjSjO2
— Musni Umar (@musniumar) April 16, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
