Media sosial memberitakan di terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta hari ini (14/4/2020) membludak – sangat banyak yang antri berdesak-desakan di pintu keberangkatan menuju berbagai tujuan di Indonesia.
Oleh karena peristiwa tersebut terjadi 10 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H., maka dapat dipastikan bahwa mereka yang antri dan berdesak-desakan memenuhi areal pemberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta Cingkarang, tujuannya untuk mudik atau pulang kampung.
Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta ramai penumpang setelah pemerintah memberi pengecualian bepergian di tengah larangan mudik. #kumparanNews https://t.co/HDo0ghnLXD
— kumparan (@kumparan) May 14, 2020
Penumpang 'Numpuk' di Bandara, Warganet Ribut Cluster Soetta https://t.co/xRdR1rrwNo
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) May 14, 2020
Mudik Dilarang
Pada 24 April 2020, pemerintah telah menetapkan larangan mudik. Pemberlakuannya mulai 28 April 2020.
Akan tetapi, pada 7 Mei 2020 Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengeluarkan izin operasional seluruh moda transportasi darat, laut dan udara.
Pada hal sebelumnya, semua moda transportasi sempat dilarang membawa penumpang sejak 27-28 April 2020 berbarengan larangan mudik.
Berbagai kebijakan yang ditetapkan pemerintah yang saling bertentangan telah melemahkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Selain itu, pemberian izin operasional moda transportasi laut, darat dan udara menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, telah menafikan kebijakan larangan mudik, karena masyarakat memanfaatkan tersedianya transportasi untuk mudik atau pulang kampung.
Pemerintah pusat memutuskan untuk melarang mudik, terutama untuk warga di zona merah penyebaran corona. Korlantas Polri sudah menyiapkan skema penyekatan kendaraan di 9 titik wilayah DKI Jakarta.
Seperti apa skemanya? https://t.co/9K07G4q5x4 #CNNIndonesia pic.twitter.com/q7iQWAHNxc
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) May 12, 2020
Kapal laut, pesawat dan kereta api kargo tetap beroperasi, namun bukan untuk mudik. Dengan adanya PSBB dan #TidakMudik, pelayanan transportasi hanya akan mengangkut barang logistik pokok, obat-obatan, peralatan medis dan penumpang dengan kriteria khusus dengan dokumen lengkap. pic.twitter.com/uokHInzJUm
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) May 14, 2020
Alasan Mudik Dilarang
Mudik telah menjadi budaya yang sulit tidak dilakukan sekali dalam satu tahun.
Akan tetapi tahun 1441 H. dilarang mudik. Setidaknya ada 5 alasan tidak boleh mudik.
Pertama, untuk mencegah penyebaran covid-19 di daerah atau dikampung halaman.
Kedua, mencegah pemudik membawa covid-19 di kampung halaman karena fasilitas kesehatan di daerah atau di kampung halaman masih minim. Kalau masyarakat di daerah atau dikampung terkena covid-19, maka sangat berpotensi terjadi kematian.
Ketiga, pemudik bisa ODP (orang dalam pengawasan) atau PDP (pasien dalam pengawasan) karena berdesak-desakan di bandara, stasiun kereta api, stasiun bus dan di kendaraan selama perjalanan mudik.
Keempat. pandemi Covid-19 menyebabkan susah mencari uang. Kalau dipaksakan mudik, bisa membebani biaya si pemudik dan keluarganya.
Kelima, untuk cegah keselamatan keluarga si pemudik dan keluarga di kampung.
Sebanyak 54 kendaraan travel gelap hingga bus yang menyelundupkan pemudik diamankan Ditlantas Polda Jatim. Lalu, dibawa ke mana para penumpangnya? #Mudik https://t.co/EwpMD1ckVo
— detikcom (@detikcom) May 14, 2020
Sanksi dinilai kurang tegas soalnya, travel gelap menarik ongkos hingga Rp 750 ribu per penumpang. Namun, sanksi Rp 500 ribu juga dianggap bisa untuk shock therapy.#mudik #viruscorona
via @detikoto https://t.co/6eToSmfIYR
— detikcom (@detikcom) May 14, 2020
Marak Mudik
Dampak dari pemberian izin operasi semua moda transportasi menjelang lebaran, pemilik atau mereka yang mengoperasikan transportasi menggunakan kesempatan untuk mendapatkan pemasukan (income) yang besar.
Selain itu, pemudik yang semula telah mengurungkan niat untuk mudik karena ada larangan mudik, tetapi tersedianya transportasi darat, laut dan udara, akhirnya jadi mudik.
Semua bandara (airtport) semula sepi, tetapi setelah izin operasi moda transportasi dibuka, para pemudik ikut manfaatkan tersedianya transportasi untuk mudik. Itu sebabnya mudik menjadi marak dan bandara Soekarno-Hatta membludak penumpang.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Ini tulisan populer saya yang penting dibaca. Siapa yg salah membludaknya masyarakat di Soetta? Jawabannya, Menteri Perhubungan RI yg beri izin beroperasinya semua moda transportasi https://t.co/ZNv2b1jM7y
— Musni Umar (@musniumar) May 15, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
