Kerusuhan rasial di Amerika Serikat akibat pembunuhan terhadap George Floyd akan meninggalkan kesan yang amat fenomenal dan tidak akan pernah dilupakan oleh umat Islam di Amerika Serikat dan umat Islam dimanapun berada.
Setidaknya ada 3 alasan yang mengakibatkan umat Islam dimanapun berada tidak akan melupakan peristiwa luar biasa tersebut.
Pertama, umat Islam di Amerika Serikat merupakan golongan minoritas. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research centre menyebutkan bahwa jumlah umat Islam di Amerika Serikat sebanyak 3,45 juta orang pada 2017. Jumlah tersebut sekitar 1,1 persen dari populasi total pemeluk agama di Amerika Serikat (Tempo.co., Jumat, 5 Januari 2018).
Kedua, umat Islam pada saat shalat jamaah dilindungi para pendemo. Mereka yang bukan Muslim membuat barikade untuk melindungi umat Islam yang sedang shalat.
Ketiga, pada saat umat Islam sedang shalat, orasi dalam demo dihentikan. Selain itu, polisi tidak mengganggu umat Islam yang sedang shalat jamaah.
Pembahasan mengenai perkembangan Islam di Amerika Serikat selalu menarik untuk dibahas. Meski minoritas, Islam berkembang cukup pesat di Negeri Paman Sam. https://t.co/SlheC6nHjZ
— detikcom (@detikcom) May 13, 2019
https://www.instagram.com/p/CBBK_AnghN1/
Kondisi Sosial Keagamaan
Amerika Serikat adalah negara sekuler. Tidak ada agama yang diakui secara resmi.
Negara adidaya itu, merupakan negara imigran yang multietnis dan multikultural. Amerika Serikat adalah tempat berbagai agama dan kepercayaan yang saling bertemu.
Walaupun Amerika Serikat merupakan negara yang menganut paham liberalisme, tetapi sebagian besar penduduk Amerila Serikat menganggap agama berperan penting dalam kehidupan mereka sehari-hari (Wkipedia, Agama di Amerika Serikat, 6/6/2020).
Adapun agama mayoritas di Amerika Serikat adalah agama Kristen dengan prosentase sebesar 70,6%, sedang agama Katolik sebesar 20,8%.
Selain kedua agama tersebut, Islam, Yahudi, Hindu, Buddha dan lain-lain adalah agama minoritas.
Dengan posisi umat Islam yang tergolong minoritas, maka sangat luar biasa, mereka bisa menunjukkan eksistensi shalat jamaah dilapangan, saat berdemonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd yang ditindih dengan lutut oleh seorang polisi berkulit putih terhadap kepala George Floyd sehingga meninggal dunia.
Obama Sebut Tak Mudah Hapus Rasisme Ratusan Tahun di AS https://t.co/65BYBkyBGq
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) June 4, 2020
https://www.instagram.com/p/CA_ZoLBA4rx/
Dampak Positif Terhadap Islam
Shalat berjamaah umat Islam dilapangan kota New York Amerika Serikat, ditengah demo yang amat besar seperti digambarkan di atas, pasti memberi dampak positif bagi Islam di Amerika Serikat dan di Eropa.
Dampak positif yang bakal diraih Islam dan umat Islam di Amerika Serikat dan Eropa.
Pertama, Islam dan umat Islam akan semakin banyak warga Amerika Serikat dan Eropa yang ingin tahu tentang Islam dan Umat Islam, karena shalat jamaah tersebut diliput secara luas oleh media dan disebar-luaskan ke seluruh penjuru dunia.
Kedua, akan semakin populer Islam dan umat Islam di Amerika Serikat, Eropa dan di seluruh penjuru dunia karena peristiwa luar biasa itu diliput secara luar oleh media dan media sosial dan disebarkan secara luas.
Ketiga, akan semakin banyak masyarakat Amerika Serikat dan Eropa yang tertarik masuk Islam, karena serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center yang dilakukan para pembajak yang menabrakkan 2 pesawat ke menara kembar World Trade Center, sehingga kedua menara hancur berkeping-keping, tanpa diduga justru banyak warga Amerika Serikat yang tertarik mempelajari Islam dan menurut berbagai laporan banyak yang masuk Islam.
Saya yakin shalat jamaah di lapangan kota New York Amerika Serikat yang disaksikan secara luas di seluruh Amerika Serikat melalui pemberitaan media dan media online, pasti memberi dampak positif terhadap Islam dan umat Islam, karena citra positif yang ditampilkan melalui shalat berjamaah yang menghadirkan kedamaian, ketenangan dan kebersamaan, yang tidak diperoleh pada agama manapun.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Shalat berjamaah ditengah demo yg sudah berhari-hari di AS. merupakan peristiwa yg.amat fenomenal. Dampaknya pasti hadirkan simpati dan ingin tahu lebih jauh terhdp Islam. Sy yakin semakin banyak yg masuk Islam. Sila simak analisisnya https://t.co/9Fjh29TVQp
— Musni Umar (@musniumar) June 6, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
