Harian Metro Malaysia terbitan 13 Juni 2020 dengan judul “Rakyat Malaysia mula dibuang kerja di Singapura” memberitakan bahwa majikan di Singapura merumahkan karyawan tanpa gaji dan lebih menyedihkan lagi ramai yang diberhentikan dengan alasan perusahaan mengalami kesulitan akibat pandemi covid-19.
“Pasaran kerja di Singapura terjejas (maksudnya terpengaruh) sehingga kilang (pabrik) elektronik tempat saya bekerja pun turut mengambil bekas pramugari dan pramugara republik itu (maksudnya Singapura) bagi menggantikan rakyat Malaysia yang diberhentikan.”
Middy Mohammad, 30 tahun lebih jauh mengemukakan bahwa “Republik berkenaan (maksudnya Singapura) difahamkan perlu mengutamakan rakyat mereka sekaligus menyebabkan nasib rakyat Malaysia yang bekerja di sana semakin tidak menentu.”
Menurut statistik, kira-kira 400,000 rakyat Malaysia mencari nafkah di Singapura (Metro, 13 Jun 2020). Hampir 250,000 daripadanya pulang-pergi (PP) Malaysia-Singapura setiap hari.
#johorbahru Rakyat Malaysia bekerja di Singapura berdepan masa depan tidak menentu apabila syarikat di negara itu mula melakukan pembuangan pekerja berikutan terjejas akibat pandemik Covid-19, sejak bulan lalu.https://t.co/10EzUpw9Yn
— Harian Metro (@hmetromy) June 13, 2020
Syarikat dan majikan di negara jiran itu mula mengutamakan pengambilan pekerja dalam kalangan rakyat tempatan yang terjejas akibat pandemik COVID-19#BHNasional #coronavirus #Covid19 #PKPPhttps://t.co/9wiM6jvJUD
— Berita Harian (@bharianmy) June 13, 2020
Krisis Ekonomi
Singapura mengalami kemerosotan ekonomi yang terbesar sejak krisis finansial 2009.
Merebaknya wabah corona mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Singapura menyusut 2,2 persen pada kuartal pertama 2020 (VOA, 26/03/2020).
Diperkirakan pada kuartal kedua dan seterusnya pertumbuhan ekonomi Singapura diperkirakan semakin merosot.
Dampak merosotnya ekonomi Singapura, jika berlanjut dan terjadi krisis ekonomi, tidak hanya rakyat Malaysia yang bekerja di Singapura yang terkena dampak nagatifnya, tetapi juga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Singapura.
Sudah bisa dipastikan bahwa pemerintah Singapura akan mengutamakan memberi lapangan kerja kepada warganya jika perusahaan swasta yang merumahkan atau memberhentikan karyawannya asal Malaysia dan Indonesia.
Jika suatu perusahaan mau memulai kembali beroperasi, maka perusahaan swasta maupun perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Singapura, pasti diminta untuk mengutamakan lapangan kerja bagi warga Singapura.
Demikian juga halnya di Malaysia, pemerintah Malaysia akan meminta perusahaan swasta ataupun perusahaan Badan Usaha Milik Negara di Malaysia, dalam merekrut pekerja baru, agar mengutamakan warga Malaysia.
Oleh karena itu, kemerosotan ekonomi Singapura dan Malaysia, apalagi kalau sampai kedua negara jiran itu mengalami krisis ekonomi, akan memberi dampak negatif bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang selama ini bekerja di Singapura maupun di Malaysia.
Menghadapi situasi ekonomi global yang merosot akibat pandemi covid-19 dan kemungkinan besar terjadi krisis ekonomi di banyak negara seperti Singapura, Malaysia dan berbagai negara lain, maka para TKI pasti pulang ke Indonesia.
Dengan demikian, akibat covid-19, pemerintah Indonesia akan menghadapi dua persoalan besar dalam bidang tenaga kerja yaitu mereka yang di putuskan hubungan kerja dari berbagai perusahaan dalam negeri, dan mereka yang kembali dari luar negeri karena diakhiri hubungan kerja di negara tempat mereka bekerja lantaran terjadi kemerosotan ekonomi dan krisis ekonomi.
#DataTerbaruCorona
Kasus positif corona Indonesia per Sabtu (13/6) ini kembali bertambah di angka 1.014 kasus, sehingga jumlahnya menjadi 37.420 kasus.Pernyataan Achmad Yurianto selengkapnya: https://t.co/OxLDM1HU1K #CNNIndonesia pic.twitter.com/anQBuBGFpl
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) June 13, 2020
Epidemiolog kritik promosi new normal karena kondisi Indonesia tidak normal. Ahli sebut ekonomi kita bisa ambruk, kesehatan tambah terpuruk. #kumparanSAINS https://t.co/SyYKafOUAM
— kumparan (@kumparan) June 13, 2020
Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia?
Menurut saya, pemerintah bersama seluruh rakyat Indonesia harus bersatu melakukan 5 hal.
Pertama, pemerintah harus mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu melawan dan mencegah penularan covid-19 dengan menggunakan semua modal sosial yang ada di masyarakat.
Kedua, pemerintah harus fokus mengatasi covid-19 dan dampak negatif yang diakibatkannya.
Ketiga, pemerintah harus menghentikan pembangunan infrastruktur dan rencana pembangunan ibukota baru.
Keempat, pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan menghabiskan banyak anggaran agar ditunda, sampai covid-19 bisa diatasi.
Kelima, pemerintah harus tetap memberi prioritas dalam bidang pendidikan dan penyehatan kembali ekonomi serta memberi perhatian pada pengembangan sektor pertanian. Filosofisnya, walaupun terjadi krisis, kalau perut tetap berisi, maka rakyat akan tetap tenang dan nyenyak tidurnya.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Pandemi covid-19 telah menghantam banyak negara di dunia termasuk Singapura yg dikenal negara maju dan hebat. TK Malaysia tlh banyak yg diberhentikan di negara itu, yg pasti berdampak juga pada Tenaga Kerja Indonesia di Singapura dan Malaysiahttps://t.co/oofLKhRI13
— Musni Umar (@musniumar) June 14, 2020
Musni Umar adalah Sosiolog dan Rektor Univ. Ibnu Chaldun Jakarta.