Setiap 22 Juni, warga DKI Jakarta merayakan HUT Jakarta dengan penuh kesemarakan dan kemeriahan.
Perayaan HUT Jakarta ke 493 tahun ini dirayakan dalam suasana PSBB Transisi Covid-19, sehingga kemeriahan dan kesemarakan tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Walaupun begitu, perayaan HUT Jakarta ke 493 tetap bisa dilaksanakan dengan penuh rasa syukur kepada Allah.
Pertama, Jakarta masih sebagai ibu kota negara. Semoga Jakarta untuk selamanya menjadi ibu kota negara republik Indonesia.
Kedua, Jakarta memiliki Gubernur yang hebat, berilmu, cerdas, kukuh iman dan taqwanya, sehingga bisa membawa Jakarta “maju kotanya bahagia warganya.”
Ketiga, warga Jakarta semakin beriman dan bertaqwa kepada Allah, taat pada hukum dan kepada pemimpinnya, sehingga PSBB di DKI bisa mengendalikan penularan covid-19, dan warga DKI memasuki PSBB transisi.
Keempat, Jakarta sebagai epicentrum penularan covid-19, berkat kepemimpinan yang mumpuni di DKI Jakarta dan partisipasi warga DKI yang hebat, penularan covid-19 bisa dikendalikan.
Kelima, warna Islam dalam sejarah Jakarta (Republika.co.id., Ahad, 21 Juni 2020) dapat dipertahankan sampai saat ini.
Keenam, menjelang peringatan HUT Jakarta yang jatuh pada 22 Juni 2020, kegiatan ibadah keagamaan di Masjid, Gereja, Pura, Klenteng telah dibuka kembali. Begitu pula mal, pasar rakyat, kantor, tempat hiburan, car free day di jalan Sudirman dan MH. Thamrin dan lain-lain boleh kembali dilaksanakan dengan tetap mengamalkan protokol kesehatan.
Ulang tahun kali ini merupakan momentum penting karena terjadi di tengah pandemi global Covid-19, sehingga motto HUT yang dipilih sangat tepat yaitu “Jakarta Tangguh”.#Metropolitan #Kompas55https://t.co/SwC9I9XuDe
— Harian Kompas (@hariankompas) June 22, 2020
Yuk, kita wisata virtual bareng ke Museum Sejarah Jakarta!
Jadi, siapa di sini yang sudah berkunjung ke Museum Sejarah Jakarta?#JakartaTangguh #jagajakarta #kotakolaborasi #HUTDKI493 https://t.co/pDQzZlKdq0
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) June 20, 2020
07.38 #BeritaSONORA – Perayaan HUT Kota Jakarta tahun ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, lantaran berlangsung pada masa pandemi Covid-19. https://t.co/hzqaN8gjB7
via @kompascom— Radio Sonora Jakarta (@SonoraFM92) June 22, 2020
Dampak Covid-19
Jakarta belum sepenuhnya bebas dari wabah corona. Walaupun begitu, kondisi penyebaran covid-19 sudah bisa dikendalikan.
Akan tetapi, dampak negatif dari covid-19 telah meruntuhkan ekonomi di DKI Jakarta. Akibatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI telah mengalami penurunan yang drastis. Pemprov. DKI memproyeksikan angka total APBD tahun 2020 sebesar Rp47,1 triliun, turun 47 persen dari pengesahan awal Rp87,9 triliun (APBD DKI Jakarta 2020).
Dampak selanjutnya, rencana pembangunan pisik di DKI ditunda karena merosotnya penerimaan DKI Jakarta, yang lebih banyak mengandalkan penerimaan dari sektor jasa.
Selain itu, patut diapresiasi jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta pada 2019 tercatat sebesar 362, 30 ribu orang atau 3,42% dari total penduduk Provinsi DKI Jakarta. Kemiskinan DKI terendah di RI, ekonomi melesat 5,8% (detikfinance, Rabu, 13 Mei 2020).
Akan tetapi, dampak dari covid-19, pasti meningkat jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta. Indikatornya jumlah penerima bansos DKI capai 2,1 juta KK, Pusat bantu 1,3 juta KK (Media Indonesia, 10 Juni 2020).
Jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI pada 2019 tercatat sebesar 362,30 ribu orang atau 3,42% dari total penduduk Provinsi DKI Jakarta. #EkonomiDKI
via @detikfinance https://t.co/66BH0egSEc
— detikcom (@detikcom) May 13, 2020
2,4 Juta KK di DKI Jakarta mendapat bansos tahap 3 senilai Rp300 ribu yang akan disalurkan hingga 15 Juni https://t.co/GrCjBoWYAB
— Media Indonesia (@mediaindonesia) June 10, 2020
https://twitter.com/vivanewscom/status/1274862427323068417
Pengembangan SDM
Saya juga memberi apresiasi kepada Pemprov. DKI Jakarta karena terus memberi perhatian yang besar pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Pelajar Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas/Sekolah Lanjutan Atas (SMA/SLA) telah mendapat Kartu Jakarta Pintas Plus.
Begitu pula, para mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi negeri (PTN) yang ber KTP DKi Jakarta di beri beasiswa.
Hanya beasiswa kepada mahasiswa yang belajar di PTS masih sedikit jumlahnya, sehingga dirasakan kurang adil. Pada hal yang terbanyak mahasiswa yang belajar di PTS dan pada umumnya kemampuan ekonomi mereka amat terbatas.
Pemerintah Provinsi DKI telah memberi beasiswa kepada 5.061 mahasiswa, tiap orang dapat Rp 18 juta pertahun dalam bentuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (Kompas.com, Senin, 30 September 2019).
Dengan demikian, DKI Jakarta memberi perhatian besar pada pembangunan sumber daya manusia.
Selamat HUT Jakarta ke-493, semoga selalu jaya “maju kotanya bahagia warganya.”
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Hari ini HUT Kota Jakarta ke-493. Kita rayakan HUT Jakarta dlm suasana PSBB Transisi Covid-19. Kita sebaiknya banyak bersyukur dan berdoa kepada Allah semoga Kota Jakarta selamanya menjadi ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesiahttps://t.co/lKSyMX0lCp
— Musni Umar (@musniumar) June 22, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
