Arab Saudi adalah sebuah negara di Timur Tengah dengan sistem pemerintahan berbentuk monarki absolut. Kerajaan ini didirikan pada 1932 oleh Ibnu Saud. Dia mempersatukan empat wilayah yaitu Hijaz, Nejad, Madinah dan Makkah kedalam sebuah negara tunggal dengan Ibu kota Riyadh.
Raja yang sedang bertahta saat ini ialah Salman Bin Abdul Aziz.
Arab Saudi kembali menjadi perbincangan di media karena raja Salman Bin Abdul Aziz yang berumur 84 tahun jatuh sakit dan telah dirawat di rumah sakit King Abdul Aziz.
Pihak Royal Court mengatakan, raja Salman yang telah memerintah negara kaya minyak sejak 2015 ini masih menjalani pemeriksaan medis. Namun, Royal Court tidak memberikan rincian lebih lanjut perihal kondisi kesehatan Raja Salman.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud memimpin rapat kabinet via panggilan video dari rumah sakit tempatnya dirawat. Kondisi Raja Salman dilaporkan stabil. #RajaSalman #ArabSaudi https://t.co/dL1kb5nFhB
— detikcom (@detikcom) July 22, 2020
Pemerintah Arab Saudi memutuskan menutup Masjidil Haram saat hari Arafah pada 9 Dzulhijjah dan Idul Adha 10 Dzulhijjah. Penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 atau virus corona. #MasjidilHaram #IdulAdha https://t.co/QbaKjtZzwc
— detikcom (@detikcom) July 22, 2020
Kabar Terbaru, Arab Saudi Tutup Masjidil Haram di Hari Arafah & Idul Adha, Pintu Kota Mekkah Dijaga https://t.co/FtVE57w7WB
— Tribun Timur (@tribuntimur) July 23, 2020
Khadimul Haramain
Secara historis, raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud melanjutkan kebijakan para pendahulunya sebagai “khadimul haramain” (pelayan dua tanah haram yaitu Makkah dan Madinah).
Selain itu, setiap musim haji, raja Salman seperti para raja Saudi sebelumnya selalu mengundang para tokoh dan pemimpin Islam di seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji sekaligus sebagai tamu raja.
Akan tetapi tahun ini (2020), akibat wabah covid-19, pelaksanaan ibadah haji dibatasi. Bahkan Indonesia, tidak ada jamaah yang di bolehkan menunaikan haji, untuk mencegah penularan wabah covid-19.
Klaim Arab Saudi sebagai “khadimul Haramain,” telah digugat oleh pemerintah republik Islam Iran.
Bagi pemerintah Iran, status kota suci Makkah dan kota suci Madinah, lebih tepat kalau berada di bawah pengelolaan internasional umat Islam.
Akan tetapi, usulan pemerintah republik Islam Iran itu, tidak pernah mendapat respon positif dari para pemimpin Islam.
Ibadah Haji Dimulai 29 Juli, Jamaah Hanya 1.000 Orang https://t.co/OsIaWKJQ5Z
— Jawa Pos (@jawapos) July 23, 2020
Sbg tindak lanjut Dekrit Khadimul Haramain As-Syarifain Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, 2/7/2020 utk ringankan dampak pandemi Covid thd individu, sektor swasta, para investor & kegiatan ekonomi di Arab Saudi, Kemendagri KSA keluarkan peraturan yaitu@Kemlu_RI @safetravelkemlu pic.twitter.com/S5bWKmzldk
— KBRI Riyadh (@riyadh_kbri) July 5, 2020
Antisipasi Covid-19 saat Ibadah Haji, Saudi Siapkan Ratusan Dokter https://t.co/Ng9nBT2BXI
— Jawa Pos (@jawapos) July 23, 2020
Kiprah di dunia Internasional
Kiprah raja Salman di dunia Islam khususnya dalam menolong bangsa Palestina yang sudah puluhan tahun dijajah oleh Israil, bangsa Uighur yang ditindas China agar meninggalkan agama mereka dengan kerja paksa dan intimidasi, bangsa Rohingya yang ditindas di Miyanmar, dan lain-lain, raja Salman dan pemerintahannya tidak nampak memberi perhatian.
Akan tetapi, untuk membendung gerakan Houthi di Yaman yang sudah menguasai Sana’a, ibu kota Yaman, Arab Saudi melakukan intervensi. Bersama koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi, berperang membantu Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi yang digulingkan oleh pasukan Houthi.
Akan tetapi, pasukan Arab yang dipimpin Arab Saudi tidak berhasil mengakhiri konflik di Yaman. Arab Saudi sangat banyak berkorban dalam perang melawan Houthi di Yaman yang didukung Iran, tetapi konflik yang sudah berlangsung lama, tidak ada tanda-tanda akan segera berakhir.
Pasukan pemberontak Houthi melancarkan serangan misil udara di bagian barat laut Yaman. Akibat serangan tersebut setidaknya 7 wanita dan 2 anak-anak dinyatakan tewas. #Yaman https://t.co/KkrIRyjxIE
— detikcom (@detikcom) July 14, 2020
Pada pelaksanaan Haji 2020, Arab Saudi menyeleksi ketat jemaah yang akan dibatasi sekitar 1.000 jemaah.#haji #ArabSaudi #kabah https://t.co/eQLjghjly1
— TEMPO.CO (@tempodotco) July 23, 2020
Arab Saudi Jadi Tuan Rumah G20 Bahas Krisis Ekonomi Global https://t.co/Z64pVFULOx
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) July 18, 2020
Penengah dan Pendamai
Konstitusi Arab Saudi menegaskan bahwa negara itu berdasarkan Islam. Bahkan bendera negara itu bertuliskan Laa Ilaaha illallah muhammadar rasuulullah (Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Muhammad Rasulullah).
Arab Saudi sebagai negara Islam dan 2 kota suci yaitu Makkah dan Madinah berada di kerajaan Arab Saudi, sebaiknya Arab Saudi di masa depan tidak terlibat dalam mendukung salah satu kekuatan di tiap negara Arab ataupun di dunia Islam yang berkonflik.
Pengalaman di Yaman, Mesir, Libanon, Suriah dan Sudan, media memberitakan bahwa Arab Saudi secara diam-diam dan terus terang mendukung kelompok yang berkonflik, maka sesuai prinsip Islam yang dianut, sebaiknya Arab Saudi menjadi penengah dan pendamai.
Dengan demikian, Islam yang dijadikan Arab Saudi sebagai dasar negara, memberi solusi dan jalan damai, bukan ikut mengobarkan peperangan sesama saudara seagama yang berada dalam satu negara.
Arab Saudi di masa depan, diharapkan menjadi perekat, pengikat dan pemersatu dibawah panji ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah Wathaniyah setidaknya di dunia Arab dan dunia Islam.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Arab Saudi khadimul Haramain. Iran sudah gugat klaim Arab Saudi tsb. Ke depan kita harapkan Arab Saudi tdk terlibat dalam perang seperti di Yaman, tetapi jadi penengah dan pendamai di dunia Arab dan dunia Islam sesuai ajaran Islam https://t.co/3ZgthuLFUP
— Musni Umar (@musniumar) July 23, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
