Connect with us

Antri di depan loket BPJS - IG #bpjs

Covid-19

75 Tahun Indonesia Merdeka: Analisis Sosial Kesehatan Masyarakat

Saya menyaksikan dengan mata kepala, setidaknya tiga rumah sakit di Jakarta, banyak sekali masyarakat yang setiap antri untuk berobat di rumah sakit.

Dalam rangka menyambut kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, saya kembali menurunkan tulisan yang diberi judul “75 Indonesia Merdeka: Analisis Sosial Kesehatan Masyarakat.”

Saya seorang sosiolog-bukan pakar kesehatan masyarakat, sehingga pembahasan saya tidak akan sehebat seperti pakar kesehatan masyarakat.

Fenomena Kesmas

Saya menyaksikan dengan mata kepala, setidaknya tiga rumah sakit di Jakarta, banyak sekali masyarakat yang setiap antri untuk berobat di rumah sakit.

Pertama, Rumah Sakit Umum Fatmawati, Cilandak Jakarta Selatan, RSUP milik pemerintah.

Kedua, Rumah Sakit Setia Mitra, Jalan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, RSUmilik Swasta.

Ketiga, Rumah Sakit Umum Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, RSUP milik pemerintah.

Ketiga rumah sakit tersebut setiap pagi berjubel masyarakat antri untuk berobat. Berbagai macam penyakit yang diidap masyarakat, sehingga rela antri berjam-jam lamanya untuk berobat.

Pertanyaannya, apa yang menyebabkan sangat banyak masyarakat yang sakit dan setiap hari antri mereka antri untuk berobat di rumah sakit.

Menurut saya, ada tiga faktor yang menyebabkan amat banyak masyarakat yang sakit.

Pertama, tingkat kehidupan mayoritas masyarakat masih rendah. Belum bisa memenuhi konsep 4 sehat 5 sempurna, yaitu makanan dibagi atas empat sumber nutrisi penting, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu.

Kedua, kebiasaan memelihara kesehatan seperti makan teratur dengan gizi yang cukup dan secara teratur berolah raga belum menjadi budaya.

Ketiga, tempat tinggal yang nyaman dan sehat masih banyak masyarakat belum memiliki. Masih banyak masyarakat yang tinggal dikawasan padat, kumuh dan tidak sehat terutama dikota-kota besar.

Apa yang Harus Dilakukan

Kesehatan masyarakat sangat terkait dengan tiga hal. Pertama, Pendidikan kesehatan di rumah tangga yang diajarkan seorang ibu sejak kecil. Hidup sehat banyak ditentukan pendidikan di rumah sejak kecil. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan bagi ibu rumah tangga sangat penting dan amat diperlukan.

Kedua, pendidikan sangat menentukan seseorang untuk memelihara kesehatannya. Semakin tinggi pendidikan semakin peduli terhadap kesehatannya. Semakin rendah pendidikan, semakin tidak peduli kesehatannya.

Ketiga, kehidupan sosial ekonomi. Semakin baik kehidupan sosial ekonomi mayarakat, semakin peduli dalam menjaga kesehatan jasmani dan rohani.

Oleh karena itu, pendidikan sepanjang masa (life long education) sangat menentukan dalam membentuk masyarakat untuk hidup sehat.

Selain itu, kehidupan sosial ekonomi berperan penting dalam membangun kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Sehubungan itu, sangat penting peranan pemerintah pusat dan daerah dalam mengkampanyekan hidup sehat, meningkatkan pendidikan formal dan informal bagi masyarakat, menyediakan tempat tinggal masyarakat yang layak dan terjangkau serta membangun ekonomi masyarakat.

Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).

Baca Juga

DKI Jakarta

Adanya MRT, Transjakarta dan commuter sejatinya mengubah budaya masyarakat Jakarta dan sekitarnya dari malas jalan kaki menjadi rajin jalan kaki.

DKI Jakarta

Saya bersyukur pasca pandemi Covid-19 di Jakarta, pada Car Free Day (22/5) saya dapat berpartisipasi olahraga jalan kaki dari Dukuh Atas Jalan Jenderal Sudirman...

Lainnya

Para ahli mengatakan bahwa Covid-19 varian Omicron tidak berbahaya dibanding dengan Covid-19 varian Delta yang sangat banyak merenggut nyawa manusia.

Covid-19

Pemerintah pusat mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus 2021. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dengan akronim PPKM merupakan perubahan...

Covid-19

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa Covid-19 belum selesai. Kalau positif rate bisa 5% insya Allah kita masuk zona aman.

Covid-19

PPKM Level 4 akan berakhir pemberlakuannya pada 2 Agustus 2021. Kita belum tahu apakah PPKM Level 4 akan dilanjutkan atau di stop, kita tunggu...

Covid-19

Setidaknya ada lima alasan pentingnya PPKM diperpanjang: Pertama, Covid-19 belum bisa dikendalikan. Jumlah yang meninggal masih sangat banyak.

DKI Jakarta

Melalui kolaborasi, yakin rakyat Indonesia dan warga DKI Jakarta dapat atasi Covid-19 yang semakin berbahaya.