Datuk Zahid Hamidi, Presiden UMNO dan Barisan Nasional (BN) mengatakan, Umno dan BN tidak dapat menghalang mana-mana anggota parlimennya yang mengambil keputusan untuk menyokong Presiden PKR Anwar Ibrahim untuk membentuk kerajaan baru. (Malaysia kini, 23/9/2020)
“Sebagaimana diketahui umum, Umno dan BN bukan merupakan parti komponen Perikatan Nasional (PN). Sokongan kepada kerajaan PN merupakan sokongan dari ahli-ahli parlimen sahaja.
“Umno dan BN tidak dapat menghalang ahli-ahli parlimen yang mengambil keputusan untuk menyokong YB Datuk Seri Anwar Ibrahim yang berhasrat untuk mengadap KDYMM Yang di-Pertuan Agong bagi menyatakan hasrat beliau sebagaimana dimaklumi.
Selain itu, Datuk Zahid Hamidi mengemukakan “Saya dimaklumkan ramai ahli-ahli parlimen Umno dan BN yang telah menyatakan sokongan. Saya menghormati pendirian ahli-ahli parlimen berkenaan,” katanya dalam kenyataan hari ini (Malaysia Kini, Rabu, 23/9/2020).
'Muhyiddin sendiri tak pernah buktikan ada sokongan di parlimen' https://t.co/UtEkazAmOE pic.twitter.com/wNjmqMr3Xy
— Malaysiakini (BM) (@mkini_bm) September 23, 2020
Anwar Ibrahim Klaim Pemerintahan PM Malaysia Muhyiddin Telah Jatuh https://t.co/13cQKvFppm
— VIVAcoid (@VIVAcoid) September 23, 2020
Kerajaan Perikatan Nasional Jatuh
Dalam sistem parlementer, yang menentukan kekuasaan seorang Perdana Menteri adalah para Anggota Parlemen (Ahli Parlimen).
Selama puluhan tahun, kerajaan (pemerintahan) di Malaysia tidak ada ganjang-ganjing pergantian Perdana Menteri ditengah jalan karena Partai UMNO beserta partai-partai yang bergabung di Barisan Nasional (BN) selalu memenangkan Pemilu (Pilihan Raya Umum (PRU) secara mutlak.
Pemilu Pemilu (PRU) tahun 2018, partai-partai oposisi (pembangkang) yaitu Parti Keadilan Rakyat (PKR), DAP (Democratic Action Party), Parti Amanah, Parti Bersatu dan Parti Warisan yang bergabung dalam Pakatan Harapan (PH) memenangi Pemilu (PRU) ke-8.
Akan tetapi hampir 2 tahun PH memerintah, Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri mundur karena sebagian anggota parlemen dari Parti Bersatu dan PKR bersama anggota parlemen dari UMNO dan PAS membentuk pemerintahan baru dibawa panji Perikatan Nasional (PN).
Akan tetapi pemerintahan (kerajaan) yang dibentuk sangat lemah, karena hanya disokong 113 anggota parlemen dari 222 anggota parlemen (Ahli Parlimen Malaysia).
Minimnya dukungan anggota Parlimen Malaysia terhadap pemerintahan (kerajaan) Perikatan nasional (PN) yang dipimpin Tan Sri Muhyiddin Yassin, merupakan persoalan pelik yang dihadapi.
Pertama, mudah dijatuhkan karena dukungan anggota parlimen Malaysia tidak cukup kuat, sebab hanya selisih tiga kursi dari partai oposisi (pembangkang).
Kedua, tidak ada stabilitas politik jika pemerintahan tidak didukung kuat oleh mayoritas parlemen.
Ketiga, sulit meloloskan suatu Undang-Undang di parlemen untuk mewujudkan program pemerintah.
Ringgit terjejas gara-gara dakwaan Anwar peroleh majoriti – Penganalisis #AWANInews #AWANI745https://t.co/tGAAZCMtym
— ??Astro AWANI?? (@501Awani) September 23, 2020
Zahid: Many Umno and BN MPs are backing Anwar https://t.co/o9O1Iud0Xr pic.twitter.com/xycxbSYSPj
— malaysiakini.com (@malaysiakini) September 23, 2020
Ahli Parlimen UMNO Dukung Anwar
Ramainya dukungan Anggota (Ahli) Parlimen Malaysia dari UMNO dan Barisan Nasional terhadap Anwar Ibrahim sebagai pemimpin Pakatan Harapan sekaligus pemimpin oposisi (pembangkang), memastikan insya Allah Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia ke-9 dan pasti menghadirkan pemerintahan (kerajaan) yang kuat dan solid.
Dalam situasi ekonomi yang suram akibat covid-19, pemerintahan (kerajaan) Malaysia yang disokong oleh mayoritas Anggota (Ahli) Parlimen amat diperlukan, supaya tercipta stabilitas politik dan pemerintah dapat menjalankan kerajaan dengan baik dan damai yang memihak kepada kepentingan rakyat Malaysia.
Akhirnya, saya sampaikan Tahniah kepada Anwar Ibrahim, Ahli Parlimen Malaysia dan seluruh rakyat Malaysia.
Saran dan komentar? silahkan reply di twitter status dibawah ini (click logo biru dan reply).
Presiden UMNO berkata ramai Anggota (Ahli) Parlimen Malaysia sokong Anwar Ibrahim untuk membentuk kerajaan baru. Akankah jadi kenyataan? Kita tunggu titah raja Malaysia. https://t.co/aYiJxB6rdq
— Musni Umar (@musniumar) September 24, 2020

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
