Connect with us

unjuk rasa #boycottfrance di bangladesh - IG #weloveprophetmuhammad

Opini

Islamophobia, Macron Hina Islam dan Kemarahan Dunia Muslim

Seruan boikot dan boikot semua produk Prancis di Turki, dunia Arab, Iran, Malaysia dan Indonesia.

Islamophobia adalah sebuah istilah yang dikembangkan merujuk pada prasangka buruk, diskriminasi, ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim. Istilah ini sudah ada sejak tahun 1980-an, tetapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001.

Serangan 11 September adalah empat serangan bunuh diri terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. pada 11 September 2001. Pagi itu, 19 pembajak dari al-Qaeda, membajak empat pesawat jet penumpang lalu menerbangkan dan menabrakkan ke gedung pencakar langit di New York City dan Washington DC yang meruntuhkan gedung pencakar langit itu dan membunuh ribuan orang yang sedang bekerja digedung itu.

Islamophobia dipelihara dan dipertahankan dari waktu ke waktu oleh mereka yang memegang kekuasaan dan sebagian kecil masyarakat dengan memberi label kepada Islam dan umat Islam sebagai teroris, radikal dan tidak toleran.

Setidaknya ada tiga penyebab Islamophobia tumbuh dan berkembang:

Pertama, para pemimpin politik di Barat dan sebagian masyarakat sudah ditanamkan ke dalam benak mereka berbagai prasangka buruk terhadap Islam dan umat Islam.

Kedua, pertumbuhan dan kemajuan Islam serta umat Islam di Barat luar biasa, sehingga memunculkan kekhawatiran dan ketakutan bahwa Islam dan umat Islam di masa depan akan menjadi mayoritas di berbagai negara di Barat.

Ketiga, di duga merupakan warisan dari perang salib yang terus dipelihara untuk melawan dan memusuhi Islam dan umat Islam.

Macron Hina Islam

Emmanuel Macron, President Prancis mengatakan, kelompok minoritas Muslim di Prancis – terdiri dari kira-kira enam juta orang – berpotensi membentuk “masyarakat tandingan”.

Macron menggambarkan Islam sebagai agama “dalam krisis”. Macron juga menyebut Islam sebagai teroris, setelah adanya pemenggalan seorang guru sejarah di Paris.

Samuel Paty itu dipenggal beberapa hari setelah mendiskusikan dan memperlihatkan gambar yang disebutnya sebagai Nabi Muhammad.

Sang presiden berkata guru itu, Samuel Paty, “dibunuh karena para Islamis menginginkan masa depan kami”, tetapi Prancis “tidak akan menyerahkan kartun kami”.

Berbagai pernyataan dan tindakan Macron yang membela pembuatan kartun Nabi Muhammad SAW telah memicu reaksi keras umat Islam.

Pertama, pembunuhan terhadap seorang guru yang bernama.”Samuel Paty” oleh seorang pemuda berumur 21 tahun yang orang tuanya berasal dari Chechniya, Rusia. Kalau Macron melarang pembuatan kartun Nabi Muhammad SAW pasti tidak ada pemenggalan kepala di Prancis.

Kedua, penyerangan gereja Nice di Prancis oleh seorang pemuda yang menewaskan 3 orang dan melukai beberapa orang.

Ketiga, kecaman para pemimpin Islam di berbagai negara seperti Erdogan, Presiden Turki, Ali Khamanei, Pemimpin Spiritual Republik Islam Iran, Imran Khan, Perdana Menteri Pakistan, Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia dan berbagai negara termasuk Indonesia.

Keempat, mengecam Macron melalui demonstrasi yang dilakukan di Turki, Banglades, Prancis dan berbagai negara. Di Indonesia, akan dilakukan demonstrasi di Kedutaan Prancis pada 2 November 2020.

Kelima, seruan boikot dan boikot semua produk Prancis di Turki, dunia Arab, Iran, Malaysia dan Indonesia.

Kalau Macron Tidak Hina Islam

Semua peristiwa yang terjadi di Prancis dan dunia Muslim merupakan kesalahan Macron.

Tidak akan ada pemenggalan seorang guru sejarah di Prancis kalau Macron tidak hina Islam dan bela pembuatan kartun Nabi Muhammad SAW sebagai ekspresi kebebasan dan kreativitas.

Selain itu, tidak akan ada penyerangan gereja Nice di Prancis, jika Macron berkata benar dan baik, adil, tidak diskriminatif, tidak berprasangka buruk terhadap Islam dan umat Islam.

Tidak akan ada demo, kecaman dari pemimpin Islam terhadap Macron dan seruan boikot produk Prancis, jika Macron tidak hina Islam dan umat Islam.

Maka, jika mau adil dan benar, sumber masalah adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron. Macronlah yang pantas dikecam dan dipersalahkan karena hina Islam dan umat Islam serta membela majalah yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Pemilu

PKS bersama Anies perlu memiliki strategi yang matang dan inovatif guna memenangkan Pemilu legislatif dan pemilu Presiden 2024 serta mempertahankan eksistensi Partai Keadilan Sejahtera...

Lainnya

Isra Miraj terdapat dua kata. Pertama, kata Isra berati Nabi Muhammad saw di perjalankan (dibawa berjalan) dari Masjidil Haram, Makkah, ke Masjidil Aqsa, Palestina dalam satu...

Lainnya

Lionel Messi dan skuad dari Argentina sukses memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Dunia melawan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, Qatar, Minggu, 18 Desember...

Lainnya

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan Piala Dunia 2022 Qatar merupakan gelaran terbaik sepanjang sejarah.

Lainnya

Maroko akan berhadapan Prancis pada babak semifinal Sepak Bola Piala Dunia di Al Bayit Stadium Antar pada 15 Desember 2022.

Lainnya

Piala Dunia atau World Cup yang sedang berlangsung di Qatar saat ini luar biasa hebat. FIFA World Cup Qatar 2022 merupakan Piala Dunia ke-22...

Lainnya

Setiap kita merayakan Hari Raya Idul Adha dengan Salat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban, kita pasti mengenang peristiwa heroik yang dilakukan Nabi Ibrahim...

Politik

Saya sangat prihatin terjadinya demonstrasi di berbagai tempat yang menuntut Suharso Monoarfa, mundur sebagai Ketua Umum PPP.