Siapapun yang pernah berkenalan, berteman apalagi bersahabat dengan Dr. Johannes Rumeser, akan mengenang keramahan dan kebaikannya.
Saya termasuk yang merasakan kehangatan, keramah-tamahan dan kebaikan Dr. Johannes Rumeser.
Perkenalan saya dengan Dr. Johannes Rumeser melalui gerakan mahasiswa 77/78 yang saat itu saat populer dewan mahasiswa/senat mahasiswa.
Perkenalan berubah menjadi sahabat ketika tahun 1978 seluruh pimpinan dewan mahasiswa/senat mahasiswa ditahan oleh aparat.
Dr. Johannes Rumeser dan seluruh pimpinan dewan mahasiswa/senat mahasiswa di Jakarta setelah ditahan beberapa waktu lamanya di Kodam V Jaya, akhirnya semua tahanan yang terdiri dari pimpinan mahasiswa, dan pimpinan berbagai Ormas kemahasiswaan dan kepemudaan dipindahkan di Taji Malela, Bekasi, yang kemudian dikenal dengan nama Tahanan Kampus Kuning karena semua dinding tahanan di cat kuning.
Di dalam tahanan Kampus Kuning kami hidup senasib dan sepenanggungan. Tokoh-tokoh yang ikut ditahan antara lain AM. Fatwa, Arief Rachman, Markus Mali, KH. Achmad Bagdja, Chumaidi Syarief Romas, Harry Azhar Azis, Dipo Alam, Lukman Hakim, Soekotjo Soeparto, Ibrahim Zakir, Hudari Hamid dan lain-lain.
Musni Umar photo bersama Dr Jo Rumeser (tengah) usai ujian promosi Doktor di Fak Psikologi UI dan Soekotjo Soeparto pic.twitter.com/eGfSjO47pE
— Musni Umar (@musniumar) December 21, 2013
Mantan Psikolog Timnas Indonesia, Johannes Rumeser, Meninggal Dunia https://t.co/hCa60U5OvP
— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 6, 2020
Persahabatan Berlanjut
Setelah keluar tahanan, persahabatan berlanjut. Dr Jo Rumeser kawin dengan ibu Mira, teman kuliah di UI yang juga Psikolog, tinggal dirumah mertua di Kebayoran Baru Jakarta.
Saya juga Kawin dan tinggal dirumah mertua. Isteri Dr Jo teman isteri saya, karena sama-sama di Kebayoran Baru dan berteman sewaktu sekolah.
Saya dan isteri, beberapa kali ketemu Ibu Mira dan Dr Jo sewaktu keduanya masih tinggal di rumah mertua di Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Setelah Dr Jo dan Ibu Mira pindah di Bintaro Jaya, saya jarang bertemu. Akan tetapi, sewaktu ada masalah di kantor tempat.saya bekerja, saya kontak Dr Jo, dia menerima saya dalam bentuk konsultasi dengan gratis dengan sangat baik.
Ketika Ibu Mira, isteri Dr Jo meninggal dunia, saya dengan mas Soekotjo ikut ta’ziah.
Sivitas Akademika Universitas Ibnu Chaldun Jkt menyampaikan duka cita yg dlm atas meninggalnya Dr. JJ. Rumeser dalam usia 71 thn. Beliau psikolog, sahabat yang baik dan ramah. Pernah sama2 di tahan di kampus Kuning di masa Orba. Selamat jalan Bung Jo. Info dari Jimmy Siahaan pic.twitter.com/6xcq6JNGF6
— Musni Umar (@musniumar) December 7, 2020
Selamat Jalan Dr Jo Rumeser https://t.co/rI0SM814NY
— Musni Umar (@musniumar) December 7, 2020
Hadiri Promosi Doktor
Kenangan saya paling indah dengan Dr Jo Rumeser, ketika dia ujian promosi Doktor di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 30/11/2013, saya dan Mas Soekotjo hadir menyaksikan ujian terbuka Dr. Jo Rumeser.
Saya ikut berbangga Dr. Jo Rumeser, teman seperjuangan meraih jenjang akademik tertinggi di Universitas Indonesia.
Jika tidak salah Dr Jo Rumeser pernah menjadi Dekan Fakultas Psikologi Universitas Binus dan jabatan terakhir Dr. Jo adalah Senior Lecturer at Department of Psychology Bina Nusantara University.
Selamat jalan Dr. Jo Rumeser. Segala keramah-tamahan, kebaikan dan perjuangannya di masa mahasiswa dan pengabdiannya di dunia perguruan tinggi, semoga menjadi inspirasi dan motivasi bagi Sinta Rumeser dan Bimo serta generasi muda terutama mahasiswa untuk berjuang di masa muda dan sepanjang hayat dikandung badan.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
