Tahun 2020 sebagai tahun kesedihan dan tahun yang amat sulit bagi sebagian warga DKI Jakarta, bangsa Indonesia, dan bangsa-bangsa lain di dunia telah dilewati.
Pada akhir 2019, warga masyarakat di Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China diserang wabah yang disebut Corona atau Covid-19 (Corona virus desease 2019).
Wabah corona itu segera menjalar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Pada 2 Maret 2020, Presiden Jokowi umumkan dua WNI positif Corona di Indonesia (CNN Indonesia, 2 Maret 2020).
Sejak itu Gubernur DKI Jakarta sudah mau memberlakukan lockdown yaitu tindakan darurat yang memaksa warga untuk sementara waktu dicegah memasuki atau meninggalkan DKI Jakarta selama ancaman bahaya berlangsung).
Akan tetapi pemberlakuan lockdown di DKI Jakarta ditolak pemerintah pusat. Setelah satu bulan berlangsung dan semakin banyak warga DKI positif Corona, pada 10 April 2020 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan umumkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta selama 14 hari, mulai berlaku Jumat, 10 April 2020 sampai Kamis 23 April 2020 (Kompas. Com, 9 April 2020). Istilah yang dipergunakan bukan lockdown, tetapi PSBB.
Memasuki tahun 2021, Jakarta saat ini masih menjalankan PSBB transisi. Apakah Jakarta akan memperpanjang PSBB transisi lagi ataukah ada kebijakan yang lain? https://t.co/qAu01dcQ4P
— detikcom (@detikcom) January 1, 2021
Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Bodebek hingga 20 Januari 2021 https://t.co/5ppXfGecvK
— VIVAcoid (@VIVAcoid) January 2, 2021
Ekonomi Merosot
Sejak pemberlakuan PSBB di DKI, kegiatan ekonomi mulai menurun. Selama 9 bulan dalam tahun 2020 diberlakukan PSBB dan PSBB Transisi, aktivitas ekonomi merosot tajam, sehingga DKI mengalami pertumbuhan minus.
Menurut BPS DKI Jakarta, pertumbuhan ekonomi DKI triwulan ll/2020 mengalami pertumbuhan minus 8,23 persen. Pada triwulan lll secara tahunan (year-on-year) pertumbuhan di DKI minus 3,82 persen (Bisnis.com, 05/11/2020).
Ekonomi Jakarta Minus 3,82 Persen, Meski Lebih Baik dari Kuartal Sebelumnya https://t.co/eZXSGtKWqq
— Bisnis.com (@Bisniscom) November 5, 2020
Orang Miskin Makin Banyak, 80% Masyarakat Sudah Tak Punya Tabungan #LengkapCepatBeritanya #Keuangan #Ekonomi #Ekonomi #EkonomiIndonesia . https://t.co/8pBQAFzjJ9
— Okezone (@okezonenews) January 2, 2021
Sukses dan Maju
Indikator kesuksesan dan kemajuan DKI di bawah Gubernur Anies dan Wagub Riza Patria pada 2020, bisa diukur dari banyaknya penghargaan yang diberikan lembaga pemerintah dan swasta dalam dan luar negeri.
Pertama, Predikat Honorable Mention yang diraih pada Sustainable Transport Award 2020.
Kedua, dari Kemenag diberikan pada Gubernur Anies Baswedan atas Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan di DKI Jakarta.
Ketiga, PT Transjakarta mendapat tiga penghargaan langsung dari TOP Digital Innovation Award, yaitu:
– TOP Corporate Performance 2020
– TOP CEO in Digital Transformation – Chief Executive Officer 2020
– TOP CEO in Digital Business Process – Chief Information Technology 2020.
Keempat, Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. DKI telah meraih predikat WTP selama tiga tahun berturut-turut sejak DKI dipimpin Anies.
Kelima, penghargaan Program Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dari BNN RI.
Keenam, DKI meraih Penghargaan Pembina BUMD Terbaik dan Top of the Top dalam BUMD Award 2020.
Ketujuh, DKI melalui Jakarta Propertindo (Jakpro) meraih IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2020, untuk kategori Proses Internal atas Inovasi Teknologi Digital Building Information Modelling (BIM).
Kedelapan, DKI meraih 9 kategori sekaligus Juara Umum pada Anugerah Public Relations Indonesia Awards 2020 dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Kesembilan, meraih penghargaan Aplikasi Jakarta Kini (JAKI) sebagai juara pertama kompetisi nasional dalam bidang TIK dari Kemenkominfo RI.
Kesepuluh, DKI kembali meraih juara Sustainable Transport Award 2021 atas pengembangan Program Integrasi Antarmoda Transportasi Publik.
Kesebelas, Dinas Sosial DKI mendapat Anugerah Padmamitra Award dan penghargaan bagi pilar-pilar sosial dalam penanganan Covid-19 Tahun 2020.
Kedua belas, DKI meraih Indonesia Government Procurement Award 2020 untuk kategori Inovasi Pengadaan yang Mendukung Transparansi Belanja Pengadaan dari LKPP RI (Sumber, RMOL, 31/12/2020).
Sepanjang 2020, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan ragam apresiasi dan penghargaan. Semua pencapaian ini hasil kolaborasi bersama. Terima kasih telah menjadi warga kota yang baik dan bersama menjaga kota Jakarta.#DKIJakarta #JagaJakartahttps://t.co/GAClAc8mB8
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) December 31, 2020
Selain itu, DKI menempati posisi tertinggi dalam Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia.
Maka, pernyataan dari beberapa pihak bahwa Gubernur Anies gagal memimpin DKI hanya asbun (asal bunyi) tidak didukung fakta. Mustahil DKI dapat penghargaan begitu banyak kalau gagal dan amburadul.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
