Donald Trump, Presiden Amerika Serikat yang akan berakhir masa jabatannya 20 Januari 2021 sangat mengerikan.
Setidaknya ada lima alasan untuk mengatakakan bahwa Donald Trump mengerikan.
Pertama, Trump menyebarkan berita hoax kepada para pendukungnya bahwa pemilihan Presiden Amerika Serikat 3 November 2020 sarat dengan kecurangan. Pada hal dia tidak memiliki bukti bahwa pemilihan Presiden Amerika Serikat dilakukan secara curang.
Kedua, Trump memprovokasi para pendukungnya untuk datang ke Gedung Capitol Amerika Serikat menolak pengesahan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai pemenang pemilihan Presiden Amerika Serikat.
Ketiga, Trump mendesak Wakil Presiden Mike Pence untuk membatalkan ellectoral college yang memberi kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 3 November 2020.
Keempat, menyerukan kepada para pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capital Amerika Serikat guna mencegah pengesahan ellectoral college yang memenangkan Joe Biden dan Kamala Harris dalam Presiden Amerika Serikat.
Kelima, para pendukung Trump melakukan tindakan anarkis dan merusak Gedung Capital.
Kronologi Massa Trump Gerebek Capitol Hill hingga 4 Tewas https://t.co/9RRt2yGpaY
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 7, 2021
Presiden Donald Trump didorong untuk mundur dari jabatannya karena dinilai telah 'membubui' kerusuhan di Capitol AS. https://t.co/WofVBxEjT8
— detikcom (@detikcom) January 7, 2021
Mengaku Pemenang
Akar masalah dari kekacauan di Amerika Serikat pasca pemilihan Presiden karena Trump ngotot bahwa pemilihan Presiden Amerika Serikat 3 November 2020, dia yang memenangkan. Klaim Trump tidak bisa dia buktikan
Semua negara bagian yang Trump klaim sebagai pemenangnya, panitia pemilihan daerah sudah menghitung jumlah suara yang masuk dan pemenangnya bukan Trump dan Pence tapi Joe Biden dan Kamala Harris.
Selain Trump ngotot sebagai pemenangnya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat, dia provokasi pendukungnya untuk berdemonstrasi menolak kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris.
Trump Didesak Dicopot dari Kursi Presiden Segera https://t.co/Fyj43f3Daq
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) January 7, 2021
Facebook dan Instagram Ikut Blokir Akun Trump https://t.co/3JDJisEIrb
— VIVAcoid (@VIVAcoid) January 7, 2021
Pecah Dunia Islam
Dunia Islam dipecah belah dan diporak-porandakan oleh Trump.
Pertama, Trump mengakui bahwa Yerusalem sebagai ibukota Israil. Dia buktikan dengan memerintahkan pemindahan Kantor Kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem. Protes Palestina dan dunia Islam tak obahnya kata pepatah “anjing menggonggong kafilah berlalu.”
Kedua, Trump perintahkan untuk membunuh Jenderal senior Iran, Kassem Solemani dengan menggunakan pesawat tanpa awak.
Ketiga, Trump mengabaikan penderitaan yang dialami oleh bangsa Palestina oleh Israil sebagai penjajah bangsa Arab dan bangsa Palestina. Israil dilindungi dan dibela Trump, pada hal Israil merupakan penjahat kemanusiaan, pelanggar HAM berat dan perampok tanah bangsa Palestina dan Arab.
Keempat, Trump tutup mata atas terpecahnya Sudan menjadi 2 negara yaitu Sudan Selatan yang mayoritas Kristen dan Sudan, mayoritas Muslim. Presiden Sudan Omar Al Basyir pada masa berkuasa memberlakukan syariat Islam, kemudian negara itu dicap sebagai sponsor terorisme. Al Basyir di kudeta yang diduga didalangi oleh Amerika Serikat. Pengganti Presiden Omar Al Basyir mengubah Sudan menjadi negara sekuler dan harus membayar Rp 4,7 Triliun ke Amerika Serikat agar Trump bisa mencabut Sudan bukan lagi negara sebagai sponsor terorisme (kompas.com, Senin, 14 Desember 2020 | 21:34 WIB).
Selain itu, Sudan takluk atas prakarsa Trump untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israil.
Kelima, Trump di duga memprovokasi dan menakut-nakuti negara-negara Arab bahwa musuh yang sesungguhnya bukan Israil, tetapi Iran. Trump akhirnya memperdaya negara-negara Arab supaya menjalin hubungan diplomatik dengan Israil, pada hal Israil adalah penjajah bangsa Arab dan bangsa Palestina.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
