Hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat tgl 03 November 2020 yang dimenangkan pasangan Joe Biden dan Kamala Harris, puncaknya akan dilaksanakan pada 21 Januari 2021.
Beberapa stasiun TV di Indonesia seperti TV ONE, Kompas TV, Metro TV dan lain-lain akan menyiarkan secara langsung atau live streaming detik-detik pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris.
Indonesia sebagai negara demokrasi, kita sambut pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris dengan gembira dan bahagia.
Keputusan itu hanya 24 jam sebelum Presiden terpilih Joe Biden menjabat. https://t.co/vXFsEE2G0Y
— Republika.co.id (@republikaonline) January 20, 2021
Para menteri yang ditunjuk presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden kompak akan menempuh tindakan keras terhadap China. https://t.co/2FrZ1dJomz
— detikcom (@detikcom) January 20, 2021
Drama Politik di AS
Setiap empat tahun sekali, pemilihan Presiden Amerika Serikat selalu diikuti oleh bangsa Indonesia.
Kali ini pemilihan Presiden Amerika Serikat diikuti pasangan Donald Trump dan Mike Pence dari Partai Republik sebagai petahana (incumbent) melawan Joe Biden dan Kamala Harris dari Partai Demokrat sebagai penantang.
Hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat di menangkan oleh Joe Biden dan Kamala Harris baik popular vote maupun electoral college.
Akan tetapi kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris tidak diakui oleh Trump. Trump mengatakan bahwa kemenangan Biden karena curang. Suaranya dicuri oleh Biden dan Kamala.
Untuk membenarkan Klaim Trump, dia menggugat hasil pemilu Presiden di berbagai Negara Bagian yang dia pastikan menang pemilu.
Akan tetapi, semua gugatan Trump ditolak oleh hakim karena tidak bisa memberikan bukti bahwa dia menang dalam pemilu Presiden Amerika Serikat.
Drama politik yang Trump mainkan untuk membatalkan kemenangan Biden dan Kamla, selain menggugat di pengadilan, Trump selalu provokasi pendukungnya dengan klaim bahwa dia pemenang pemilu.
Puncaknya Trump menghasut pendukungnya agar berkumpul di depan gedung The Capitol untuk memprotes dan menolak pengesahan hasil pemilu Presiden oleh parlemen Amerika Serikat.
Para pendukung Trump bukan saja berkumpul di depan gedung the Capitol tapi menyerbu masuk ke dalam gedung untuk memprotes dan menolak pengesahan hasil pemilu Presiden yang dimenangkan oleh Joe Biden dan Kamala Harris, sehingga 5 orang meninggal dunia.
Ancaman Keamanan Pelantikan Biden, AS Bersiap Hal Terburuk https://t.co/BHN7tdev8y
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 20, 2021
Jelang Pelantikan Joe Biden, Gedung Kongres Dipasang Kawat Berduri | tvOne https://t.co/dzJbCdlgg5
— tvOneNews (@tvOneNews) January 20, 2021
Amerika Serikat Pecah
Gegara ulah Trump yang tidak sportif dan hanya mau menang, Amerika Serikat terancam perang saudara dan rakyat pecah belah.
Menjelang pelantikan Biden 21 Januari 2021, para pendukung Trump antri di toko penjual senjata untuk membeli senjata.
Untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan pada saat pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris, maka pasukan Garda Nasional Amerika Serikat sebanyak 21.000 orang diturunkan untuk mengamankan pelantikan Biden dan Kamala Harris.
Suasana tegang di Washington DC sangat terasa dan sepi karena diberlakukan keadaan darurat. Sementara itu, para pendukung Trump berkumpul dengan menyandang senjata laras panjang.
Pelantikan @JoeBiden Dihantui Kekacauan, AS Bersiap untuk yang Terburuk#international #BukanBeritaBiasa https://t.co/RLOBGRNlau
— SINDOnews (@SINDOnews) January 19, 2021
Tugas Joe Biden dan Kamala Harris setelah dilantik dan resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat sangat berat, bukan saja menjalankan program kerja telah dikampanyekan dalam kampanye Presiden Amerika Serikat, tetapi mempersatukan kembali rakyat Amerika Serikat yang pecah pasca pemilu Presiden Amerika Serikat.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
