Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke-45, tak obahnya kata pepatah “Sudah jatuh tertimpa tangga pula.”
Maksudnya Trump sudah kalah dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 3 November 2020, dan sudah dilantik Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat 21 Januari 2021.
Akan tetapi, Donald Trump masih menghadapi pemakzulan di parlemen Amerika Serikat. Anggota DPR Amerika Serikat yang didominasi Partai Demokrat sudah memakzulkan Trump. Untuk mensahkan pemakzulan Trump diperlukan persetujuan Senat Amerika Serikat.
Pemakzulan pertama Donald Trump tidak berhasil karena Anggota Senat yang didominasi Partai Republik menolak pemakzulan Trump.
Akan tetapi hasil pemilu Amerika Serikat 3 November 2020, Partai Demokrat memenangkan kursi Senat, sehingga kongres (DPR) dan Senat dikuasai sepenuhnya oleh Partai Demokrat, yaitu partainya Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Dengan demikian, peluang pemakzulan Presiden Donald Trump diperkirakan akan diloloskan oleh Anggota Senat Amerika Serikat.
Anggota Kongres Diancam Dibunuh Jelang Pemakzulan Trump https://t.co/dW6koe4hNq
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 26, 2021
Biden Restui Pemakzulan
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat dalam wawancara CNN
di Gedung Putih pada Senin (25/1) mengatakan bahwa
“Saya pikir ini (persidangan pemakzulan) harus dilaksanakan.”
Itu merupakan komentar paling vokal Biden sejauh ini dalam menanggapi polemik pemakzulan Trump.
Dalam wawancara itu, Biden menyadari sejumlah risiko dan konsekuensi yang harus dihadapi pemerintahan serta partainya, Demokrat, jika sidang pemakzulan Trump terus dilanjutkan.
Namun, ia mengatakan “akan ada efek yang lebih buruk” jika persidangan pemakzulan tidak dilaksanakan.
Proses Pemakzulan Donald Trump Resmi Dimulai Senin Ini https://t.co/XKVbNxCFlA #TempoDunia
— TEMPO.CO (@tempodotco) January 25, 2021
Resiko Pemakzulan
Semua menyadari bahwa melakukan pemakzulan Donald Trump mempunyai resiko sosial, politik dan keamanan.
Resiko sosial yang bakal terjadi jika Donald Trump dimakzulkan, pertama, para pendukung fanatik Trump akan semakin marah terhadap Biden dan para anggota Kongres serta Anggota Senat dari Partai Demokrat.
Kedua, resiko politik bakal terjadi jika Trump dilengserkan oleh parlemen Amerika Serikat. Akan semakin tajam perpecahan di kalangan politisi dan rakyat Amerika Serikat. Perpecahan sebagai dampak negatif dari pemilihan Presiden Amerika Serikat akan semakin diperparah dengan Pemakzulan Trump.
Ketiga, resiko keamanan. Tidak tertutup kemungkinan, para pendukung Trump berusaha membunuh Biden. Oleh karena itu, faktor keamanan sangat penting untuk diperhatikan agar keamanan dalam negeri Amerika Serikat terjamin dan keselamatan Biden, Kamala Harris, Pimpinan Kongres dan Senat terjaga dengan baik.
Republikan itu menilai proses pemakzulan terhadap Donald Trump itu sebagai tindakan bodoh. https://t.co/4pfWqtBRlk
— detikcom (@detikcom) January 25, 2021
Mengapa Trump Dimakzulkan?
Presiden Biden, Kamala Harris dan para Anggota Kongres dan Senat dari Partai Demokrat menyadari bahwa pemakzulan Trump butuh upaya besar agar Senat mendukung pemakzulan dan menghukum Trump.
Setidaknya ada 17 senator Partai Republik, yang diduga keras tidak akan mendukung usulan pemakzulan Trump. Akan tetapi, keadaan sudah berbeda karena mayoritas Anggota Senat dari Partai Demokrat, sehingga peluang memakzulkan Trump terbuka lebar.
Dewan Perwakilan Amerika Serikat telah mengirimkan konsep pasal pemakzulan Trump ke Senat pada Senin malam waktu Amerika.
Konsep itu berisi satu pasal dakwaan terkait dugaan Trump menghasut kerusuhan massa pendukungnya di Gedung Capitol 6 Januari lalu. Kerusuhan itu menyebabkan satu orang polisi Capitol Hill dan empat orang lainnya meninggal dunia.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
