Islamophobia sangat merugikan karena Islam dan umat Islam dicitrakan serba negatif – seolah tidak ada baiknya.
Islamophobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi, ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan umat Islam.
Istilah tersebut sudah lama dijadikan alat propaganda untuk menjelekkan Islam dan umat Islam. Istilah itu lebih populer setelah terjadi peristiwa serangan 11 September 2001 yang meruntuhkan menara World Trade Center (WTC) di New York.
Islamofobia Kembali Terjadi di Eropa, Turki Kecam Serangan Masjid Aabenraa https://t.co/lrVbRTLXvc
— Pikiran Rakyat (@pikiran_rakyat) January 26, 2021
Muslim Turki khawatirkan Islamofobia. https://t.co/ycl2VRBUds
— Republika.co.id (@republikaonline) January 5, 2021
Mengapa Islamophobia?
Mereka yang islamophobia, paling tidak ada 5 faktor yang menyebabkan mereka melakukan terhadap Islam dan umat Islam.
Pertama, faktor teologis. Mereka islamophobia, membenci Islam dan umat Islam, penyebabnya bisa karena faktor teologis atau keyakinan Agama sebagaimana disebutkan dalam Alqur’an, surah Al Baqarah ayat 120 bahwa “Sekali-sekali orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela sampai kamu mengikuti agama mereka.”
Kedua, faktor kepentingan politik. Negara besar yang menjadikan Islam dan umat Islam sebagainya musuhnya, bisa mengobarkan islamophobia kepada bangsanya, yang kemudian negara-negara demokrasi seperti Indonesia mengikutinya.
Ketiga, faktor kepentingan ekonomi. Mereka yang ingin menguasai ekonomi Indonesia, bisa mengobarkan islamophobia untuk melemahkan bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim, agar mudah dikuasai atau dikendalikan jika sudah terpecah belah.
Keempat, faktor kekuasaan, Mereka yang lemah imannya, jika diberi kekuasaan, bisa islamophobia untuk mengikuti majikan.
Keenam, faktor harta, isteri atau anak. Mereka yang lemah pemahaman agama, walaupun Muslim, bisa berbalik membenci, dan mendiskreditkan Islam
Islamofobia Meningkat Lebih dari 50% Selama Tahun 2020 di Prancis https://t.co/W2pshFjLgD
— Hidayatullah.com (@hidcom) January 31, 2021
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan islamofobia di Eropa telah mencapai tingkat yang sebanding dengan perlakuan terhadap orang Yahudi sebelum Perang Dunia Kedua, Senin (26/10). https://t.co/eVZt6ExysO
⠀#vivacoid #erdogan #boikot #Turki #oresidenerdogan #prancis pic.twitter.com/ci8dz0RUu3— VIVAcoid (@VIVAcoid) October 27, 2020
Bagaimana Melawannya?
Islamophobia harus dilawan karena sangat merugikan Islam dan umat Islam. Bagaimana melawannya.
Pertama, mengajarkan Islam kepada anak-anak kita sejak kecil agar memahami Islam secara baik dan menyayangi sesama umat Islam dan sesama umat manusia.
Kedua, melaksanakan dakwah agar umat Islam menjauhi islamophobia.
Ketiga, memilih pemimpin di semua tingkatan dalam Pilkada, Pemilu Presiden dan Pemilu Legiskatif yang bisa melindungi Islam dan umat Islam serta seluruh umat beragama secara adil.
Keempat, menggunakan media sosial dan internet untuk melancarkan dakwah guna menyadarkan umat tentang pentingnya membela Islam dan umat Islam.
Kelima, memilih pemimpin yang selalu menyatukan bangsa, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan mencegah islamophobia di kalangan bangsa Indonesia.
Semoga Islamophobia yang marak belakangan ini bisa dilawan oleh umat yang bersatu dan sadar terhadap pentingnya melindungi Agama (hifzuddin) dan umat Islam (hifzul Muslimin).

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
