Mereka yang muslim, mukmin dan bertakwa kepada Allah, sangat percaya bahwa dengan muslim akan menjadi mulia. Tidak hanya mulia di dunia, tetapi juga mulia dan selamat di dunia dan akhirat.
Bagi mereka yang beragama Islam (Muslim), yang beriman (Mukmin) dan Muttaqiin (orang2 yang bertakwa), kemuliaan tidak diukur semata karena memperoleh kedudukan sebagai Presiden, Menteri, Ketua Parlemen (DPR), Ketua Mahkamah Agung (MA), Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Konglomerat, Rektor, Gubernur, Bupati, Walikota dan sebagainya, tetapi ukuran kemuliaan karena paling bertakwa di sisi Allah.
Islam sangat memuliakan mereka yang mempunyai kedudukan tinggi di dunia, dan takwa kepada Allah. Dalam Islam, mereka yang Muslim, Mukmin dan Muttaqiin, senantiasa dianjurkan untuk selalu berdoa “Rabbanaa Aatina fiddun ya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa azabannaar” (Ya Tuhan Kami beri kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Sekitar 350 ribu rakyat Turki memadati Masjid Hagia Sophia halaman Masjid dan berbagai jalan menuju Masjid utk shalat Jumat. Sblm Shalat Jumat, Erdogan, Presiden Turki melantunkan ayat2 Alqur'an dgn fasih. Turki dibawah Erdogan tlh berubah. https://t.co/8CDaRtmXQj
— Musni Umar (@musniumar) July 25, 2020
Bangga Jadi Seorang Muslim Viral di Media Sosial. Mengapa bangga jadi seorang Muslim. Baca berikut ini sebagai jawabannya.https://t.co/AQPlS9I8w1
— Musni Umar (@musniumar) January 24, 2021
Cara Meraih Kemuliaan
Kemuliaan adalah satu konsep dalam Islam, yang jika diamalkan, maka kita akan meraih kemuliaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Bagaimana cara meraih kemuliaan di dunia dan diakhirat dengan Islam?.
Pertama, harus Muslim terlebih dahulu. Caranya dengan mengucapkan syahadat “Asyhadu allaa ilaaha illallah wa Asyhadu Anna Muhammaddar Rasulullah” (Saya bersaksi tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah rasul Allah).
Kedua, menjalankan shalat sebagai sarana mewujudkan “Hablun minallah” (hubungan dengan Allah).
Ketiga, suka bersedekah kepada si miskin.
Keempat, pemaaf. Selalu memaafkan kepada siapapun yang melakukan kesalahan terhadap dirinya.
Kelima, rendah hati pada sesama. Tidak sombong kepada siapapun.
Untuk menambah ilmu di bulan Ramadhan, saya kemukakan kembali makna Sunnah Nabi Muhammad SAW dan makna Sunnah dalam.konteks 5 hukum syara yg populer dgn sebutan Ahkamul Khamsah. Sila baca berikut ini.https://t.co/0v8W7eluGA
— Musni Umar (@musniumar) May 1, 2020
Keenam, melaksanakan amar ma’ruf yaitu menegakkan kebenaran dan nahi munkar, mencegah yang tidak baik.
Ketujuh, menegakkan keadilan sesuai firman Allah dalam surat Al Maaidah ayat 8: I’diluu huwa aqrabu littaqwa (Bersikap adillah karena dengan bersikap adil akan mendekatkan kita kepada ketakwaan).
Kedelapan, menegakkan kebenaran sesuai Sabda Nabi Muhammad SAW ‘Qulil haqqa walau kaana murran’ (Katanlah tentang kebenaran walaupun pahit).
Kesembilan, menjaga Agama, nyawa, harta dan keturunan.
Kesepuluh, banyak berbuat baik dengan niat yang tulus.
Semoga Allah selalu memuliakan hambanya yang tulus, banyak berbuat baik, serta tidak melaksanakan perbuatan yang tidak baik yang dilarang oleh Allah.
Covid-19 telah mengubah budaya dlm berdakwah dan pengajaran Islam. Di era digital, berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam secara virtual tdak dengan tatap muka. https://t.co/Ea4lo6ZXzR
— Musni Umar (@musniumar) January 31, 2021
Musni Umar adalah Sosiolog dan Rektor Univ. Ibnu Chaldun Jakarta.
