Tadi malam saya terbangun ketika hujan turun sangat lebat, lalu saya shalat tahajjud. Pagi ini (16/2) ketika saya berolah raga jalan kaki di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, hujan turun lagi dan cukup lebat. Saat saya menulis artikel ini (pukul 15.00 wib) hujan kembali turun dan juga lebat.
Saat hujan turun lebat, saya mengerawang dan membayangkan penderitaan warga yang tertimpa banjir dan mengenang kebaikan FPI, yang telah dibubarkan, juga IB Habib Rizieq, Sobri Lubis dan pengurus teras FPI yang ditahan dengan tuduhan melanggar protokol kesehatan.
Saya bersyukur hujan lebat yang turun di DKI Jakarta tidak mengakibatkan banjir besar seperti yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara, hujan lebat yang turun di banyak daerah di Indonesia, telah mengakibatkan banjir besar dan warga terpaksa mengungsi di berbagai tempat untuk menghindari terpaan banjir.
Ketika banjir melanda banyak daerah di Indonesia, sebagaimana dikemukakan di atas, saya teringat kebaikan Front Pembela Islam (FPI) di masa lalu dalam membantu warga yang mengalami berbagai macam musibah termasuk banjir.
Bukan saja teringat kebaikan FPI dalam bidang kemanusiaan, tetapi salut atas kesikapan FPI yang selalu berada di garda terdepan dalam membantu masyarakat yang mengalami banjir dan mereka yang terkena musibah. Saya akan selalu teringat Kebaikan FPI.
Meski Tanpa Atribut, FPI Buka Posko Dapur Umum dan Bantu Evakuasi Korban Banjir di Kalselhttps://t.co/FR1QyRgXlT
— GELORA NEWS (@geloraco) January 15, 2021
Aksi Front Persaudaraan Islam Bersihkan Masjid Bekas Gempa Mamuju https://t.co/6bG6XMazmw
— VIVAcoid (@VIVAcoid) January 25, 2021
FPI Ganti Baju
Dalam rangka meneruskan pengabdian FPI kepada masyarakat, bangsa dan negara, Front Pembela Islam yang telah dibubarkan, para pengurusnya mendeklarasikan pendirian Front Persaudaraan Islam dengan akronim tetap FPI.
Akan tetapi, gerakan FPI jilid 2 tidak sehebat FPI sebelum dibubarkan.
FPI Resmi Berubah Jadi Front Persaudaraan Islam, Begini Logonyahttps://t.co/e9JJQKcAFY
— GELORA NEWS (@geloraco) January 9, 2021
Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam atau FPI baru, menerbitkan maklumat kepada para anggotanya untuk terjun langsung membantu korban gempa Majene dan banjir Kalsel. #TempoMetrohttps://t.co/DEQ0OgIbqJ
— TEMPO.CO (@tempodotco) January 17, 2021
Setidaknya ada 6 alasan FPI jilid 2 tidak segesit FPI sebelum dibubarkan.
Pertama, tokoh sentral FPI Habib Rieziq Syihab ditahan dengan tuduhan melanggqar protokol kesehatan.
Kedua, Ketua Umum FPI ustaz Shobri Lubis dan jajaran FPI ditahan dengan tuduhan yang sama melanggar protokol kesehatan.
Ketiga, masa pandemi Covid-19 sangat membatasi gerakan FPI jilid 2 untuk melakukan konsolidasi organisasi.
Keempat, pembubaran FPI jilid 1 dan penahanan Imam Besar Habib Rieziq Syihab, ustaz Shobri Lubis dan pentolan FPI, secara psikologis melemahkan FPI dalam melakukan misi kemanusiaan.
Kelima, diblokirnya semua rekening FPI, memberi pengaruh besar bagi FPI dalam melakukan misi kemanusiaan.
Pada akhirnya yang mengalami kerugian dibubarkannya FPI adalah masyarakat bawah yang selama puluhan tahun mendapat manfaat dari keberadaan FPI.
Selain itu, masyarakat Muslim yang tertarik kepada FPI atas aktivitas sosial yang masif dilakukan seluruh jajaran FPI terutama ketika terjadi musibah, sehingga mereka menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu masyarakat melalui FPI.
Keenam, wadah mereka untuk amar ma’ruf nahi munkar dibubarkan, maka gerakan mereka membantu umat dan bangsa yang sedang mengalami musibah banjir, mendapat tantangan yang besar dan berat.
Saya mendoakan FPI jilid 2 bisa melanjutkan misi kemanusiaan dan amar ma’ruf, IB HRS, Ustaz Shobri Lubis dan para pentolan FPI yang ditahan, selalu sehat, sabar dan tabah, serta negeri yang kita cintai ini terwujud sebagai “baldatun thayyibatun wa rabbun gafur” (negeri yang baik, dan Tuhan memberi ampunan).

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
