Hasto Krs. Sekretaris Jenderal DPP PDIP mengatakan bahwa penanganan banjir yang dilakukan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta dinilai makin parah pada tahun ini. Oleh karena itu, dirinya mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penanganan banjir. Tetapi Data “Banjir jakarta dalam angka” membuktikan sebaliknya.
“Kalau saya mengkritik Pak Anies, itu karena bagian tanggung jawab pemimpin guna mengantisipasi banjir,” tukasnya (KompasTV, Politik | 21 Februari 2021 | 11:40 WIB)
Sementara itu, Gembong Wrs. Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta dari PDIP menilai banjir Jakarta terjadi karena Pemprov tidak melakukan apa pun selama 3 tahun.
“Pengentasan persoalan banjir, tapi kalau mau jujur, sudah hampir 3 tahun ini Pemprov DKI tidak melakukan apa-apa, kecuali menjalankan program-program rutin, misalnya pengerukan waduk dan kali.” (Detiknews, Sabtu, 20 Feb 2021 07:30 WIB)
Pak Hasto, Sekjen PDIP kebanjiran. Tinggal di Bekasi, yang diserang Anies, Gubernur DKI Jakarta. Apa Bekasi bagian dari DKI Jakarta?
— Musni Umar (@musniumar) February 21, 2021
7 Program penanganan Banjir akibat luapan Kali Bekasi (Gabungan sungai Cileungsi dan Cikeas) di Bogor-Bekasi tengah dikerjakan dan berproses yang merupakan kerjasama PUPR, Pemprov Jabar, Pemkab Bogor dan Pemkot dan Pemkab Bekasi.
[Utas – 1/4] pic.twitter.com/wUMEwEzPmi
— ridwan kamil (@ridwankamil) February 20, 2021
Data Banjir di DKI
Untuk membenarkan atau membantah pernyataan kedua tokoh PDIP, saya menganalisis data “Banjir Jakarta Dalam Angka” yang disajikan BPBD DKI 20 Februari 2021.
Persiapan menghadapi banjir di Jakarta dilakukan dengan matang agar meminimalkan risiko.
Tahun ini, jumlah RW yang tergenang berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Luas wilayah genangan dan banjir juga berkurang.#OperasiSiagaIbuKota#Jaki #jagajakarta @BPBDJakarta pic.twitter.com/RV0geKPuz5
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) February 20, 2021
Data banjir di DKI Jakarta 17 Jan 2013, 11 Feb 2015, 1Jan 2020 dan 20 Feb 2021.
Banjir 17 Jan 2013
– Curah hujan tertinggi (mm/hari) 100
– RW Tergenang 599
– Luas area tergenang (km2) 240
– Area strategis banjir ya
– Pengungsi 90.913
– Jumlah lokasi pengungsian 1250
– Korban meninggal 40
-. Waktu surut 95% genangan air (hari) 7 hari
Banjir 11 Feb 2015
– Curah hujan tertinggi (mm/hari) 277
– RW Tergenang 702
– Luas area tergenang (km2) 281
– Area strategis banjir ya
– Pengungsi 45.813
– Jumlah lokasi pengungsian 409
– Korban meninggal 5
-. Waktu surut 95% genangan air (hari) 7 hari
Banjir 1 Jan 2020
– Curah hujan tertinggi (mm/hari) 377
– RW Tergenang 390
– Luas area tergenang (km2) 156
– Area strategis banjir tidak
– Pengungsi 36.445
– Jumlah lokasi pengungsian 269
– Korban meninggal 19
-. Waktu surut 95% genangan air (hari) 4 hari
Banjir 20 Feb 2021
– Curah hujan tertinggi (mm/hari) 226
– RW Tergenang 113
– Luas area tergenang (km2) 4
– Area strategis banjir tidak
– Pengungsi 3.311
– Jumlah lokasi pengungsian 44
– Korban meninggal 5
– Waktu surut 95% genangan air (hari) ditargetkan 6 jam
Gubernur Banten Minta Penanganan Banjir Tetap Perhatikan Protokol Kesehatan https://t.co/FK0EdLMF0U pic.twitter.com/hCDy4lVLhj
— BeritaSatu (@Beritasatu) February 20, 2021
Ayo Kita Bersama Pemprov DKI Jakarta Kurangi Banjir
Berdasarkan data banjir di atas dapat dikemukakan bahwa Pemprov DKI Jakarta dan jajarannya sangat maksimal secara signifikan menangani banjir di DKI Jakarta.
1) Karena Pemprov DKI Jakarta, area strategis seperti jalan MH Thamrin, Monas dan Istana Negara tidak banjir. Walaupun intensitas curah hujan tahun 2020 setinggi 377 mm dan tahun 2021 setinggi 226 mm.
Pada tahun 2013, curah hujan tertinggi 100 mm dan tahun 2015, setinggi 277 mm, tetapi area strategis seperti jalan MH Thamrin, Monas dan Istana Negara banjir.
2). Karena Pemprov DKI Jakarta, jumlah RW yang tergenang banjir tahun 2020 sebanyak 390. Bandingkan dengan curah hujan 100 mm/hari tahun 2013, jumlah RW tergenang banjir sebanyak 599.
3) Luas area tergenang banjir di masa Anies memimpin DKI tahun 2020 seluas 156 km, tahun 2021 seluas 4 km. Bandingkan tahun 2013 sebanyak 240 Km2. Banjir tahun 2015, luas area yang tergenang 281 Km2.
4) Jumlah pengungsi banjir pada tahun 2020 sebanyak 36.445, dan tahun 2021 sebanyak 3.311 orang. Bandingkan pengungsi akibat Banjir tahun 2013 sebanyak 90.913 dan tahun 2015 sebanyak 45.813 orang.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Pemprov. DKI Jakarta dan jajarannya sudah memaksimalkan pengurangan banjir di DKI. Walaupun begitu, sangat dibutuhkan bantuan dari semua pihak untuk menuntaskan banjir di Jakarta.
BNPB memberikan dukungan dalam penanganan darurat banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. TRC BNPB berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dalam menghadapi banjir di wilayah. Selengkapnya : https://t.co/SPa2A9w0RG
Sumber foto : https://t.co/elh5mPNA9y (@petabencana) pic.twitter.com/n8UWXPG2O7
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) February 20, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
