Amien Rais adalah politisi terkemuka Indonesia, cendekiawan yang mumpuni dengan pendidikan yang hebat, berpengalaman dan banyak ilmu, bersih, jujur dan pemberani.
Walaupun begitu, sebagai manusia biasa pasti memiliki kelemahan. Akan tetapi, lebih banyak kelebihannya ketimbang kekurangannya.
Selain itu, Amien Rais memiliki modal sosial yang hebat. Pertama, pernah menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah. Kedua, tokoh reformasi. Ketiga, pendiri dan ketua umum pertama Partai Amanah Nasional. Keempat, tokoh oposisi yang populer. Kelima, sudah dikenal luas publik Indonesia.
Walaupun umur Amien Rais, 76 tahun, tidak masalah karena banyak tokoh politik di dalam dan luar negeri yang lebih tua atau seumur Amien Rais, seperti Mahathir Mohamad, 95 tahun, Megawati Sukarno Putri, 74 tahun, Ma’ruf Amin, 78 tahun, Joe Biden, 78 tahun, Prabowo Subianto, 70 tahun.
Yang lebih penting adalah sehat, memiliki semangat tinggi untuk bertarung, didukung para tokoh yang lebih muda, mampu membangun tim kerja yang solid, kuat dengan semangat kolaborasi.
Sejak Bulan Desember 2020 Amien Rais Ingin Temui Presiden Secara Langsung
Amien Rais memilih ingin menemui langsung Presiden Joko Widodo daripada ikut demo https://t.co/GEEFCF6z82
— Republika.co.id (@republikaonline) December 17, 2020
Setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya tercapai pada bulan ini, Maret 2021
Amien Rais pimpin rombongan TP3 Pembunuhan Anggota FPI. https://t.co/ZleRv2L3yR
— Republika.co.id (@republikaonline) March 9, 2021
Pelanggaran HAM Berat
Perjuangan Amien Rais dan kawan-kawan dalam melawan ketidak-adilan dan kezaliman patut diapresiasi.
Satu Langkah yang banyak mendapat dukungan publik ialah perjuangan Amien Rais dan kawan-kawan dalam mendorong penuntasan dugaan pelanggaran HAM berat atas pembunuhan 6 laskar FPI.
Tim yang dibentuk Amien Rais dan kawan-kawan telah diterima Presiden Jokowi. Presiden Jokowi dan Mahfud MD telah minta bukti kepada Tim Amien Rais tentang pelanggaran HAM berat tersebut, tetapi menurut Natalius Pigai (mantan anggota Komnas HAM RI) yang harus mencari dan menemukan alat bukti atas pelanggaran HAM tersebut adalah negara yaitu Komnas HAM RI, Kepolisian dan Kejaksaan bukan Amien Rais dan kawan-kawan.
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) March 11, 2021
15. Pembaca
— TEMPO.CO (@tempodotco) March 12, 2021
Untuk menyimak perkembangan berita terkait kasus unlawful killing yang melibatkan tiga anggota Polda Metro Jaya dengan korban tewas enam anggota Laskar FPI, silakan buka laman ini. https://t.co/7KGzCEyJvO
Selamat membaca.#TempoThread
Peluang Partai Ummat
Masyarakat Indonesia dalam masalah politik sudah terbelah pada dua kekuatan besar.
Pertama, masyarakat yang mendukung penguasa (pemerintah atau partai politik).
Kedua, masyarakat yang tidak mendukung penguasa (pemerintah dan partai politik yang mendukung kekuasaan).
Jika dilakukan pemilu, maka masyarakat yang tidak mendukung penguasa saat ini (pemerintah dan partai politik), pasti akan mendukung dan memilih partai politik yang tidak mendukung penguasa. Mereka akan mendukung dan memilih para calon anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota dari partai politik yang beroposisi dengan penguasa.
Pada tataran tersebut, para calon anggota DPR RI, calon anggota DPRD Provinsi, Kabupatenn dan Kota dari Partai Ummat akan didukung dan dipilih oleh masyarakat.
Persoalannya, apakah dukungan itu besar atau kecil, sangat tergantung dari sosialisasi Partai Ummat di masyarakat serta gebrakan demi gebrakan yang dilakukan Amien Rais dan timnya dalam membentuk opini di masyarakat bahwa Partai Ummat layak dipilih dalam Pemilu.
Akan tetapi, saya memastikan bahwa Partai Ummat mempunyai peluang untuk meraih dukungan suara yang besar dalam pemilu 2024 karena memiliki figur sentral Amien Rais.
Inisiator Partai Ummat Agung Mozin mengungkap, Amien Rais akan mendeklarasikan Partai Ummat pada 17 Ramadan 1442 Hijriah https://t.co/gojqtqSdpJ
— Hidayatullah.com (@hidcom) March 2, 2021
Amien Rais: Islamophobia di Indonesia #lawankezaliman #tegakkankeadilan

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
